Berita Sumenep

Abuya Busyro Karim Beber Perbedaan Karier Politik Zaman Dulu & Sekarang Jelang Pilkada Sumenep 2020

Bupati Abuya Busyro Karim menceritakan awal mula karier politiknya di Kabupaten Sumenep.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/ALI HAFIDZ SYAHBANA
Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim saat ditemui di rumah dinasnya, Minggu (13/10/2019) 

"Tapi harus beralih menjadi politik geriliya. Siapapun yang bisa bergerilya kepada masyarakat , tampaknya bisa diterima oleh masyarakat," ucap Abuya Busyro Karim.

"Ini yang harus diantisipasi oleh PKB seperti sekarang. Misalnya ketika mau mencari calon yang dari PKB, itu tidak boleh hanya mengandalkan ketokohan," katanya.

"Tapi harus mau turun bersusah payah dan harus bergerilya dari satu tempat ke tempat lain," jelasnya.

"Saya kira itu baru menjawab tantangan yang akan datang," tambahnya.

Ditanya siapakah yang ingin Abuya Busyro Karim kandidat calon bupati dan wakilnya nanti pada Pilkada Sumenep 2020, ia mengatakan tidak ingin mendahului keputusan dari PKB.

Pemuda di Surabaya Diserang Kelompok Remaja Tak Dikenal, Alami Luka Terbuka Bagian Kepala Belakang

BPBD Kota Batu Siapkan Langkah Antisipasi Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno Merambat ke Kota Batu

"Biarkan saja PKB nanti yang menetapkan, dan era ini harus ditanggapi oleh PKB, bahwasanya PKB tidak lagi hanya mencalonkan karena ketokohan," katanya.

"Sekarang ini teorinya saya lihat ada dana dan ditambah dengan jaringan itu sama dengan kekuasaan," ucap dia.

"Dan orang yang memiliki jaringan yang kuat dan ditambah dengan dana yang kuat, insyaalah itu mempunyai kekuasaan," kata Abuya Busyro Karim.

"Jangan bermimpi, salah satunya cuma yang ada dan terus mau menjadi saya kira ini sulit," jelasnya.

"Jadi harus jaringan dan di tambah dana, itu sama dengan kekuasaan. Itu yang harus dipikirkan oleh PKB, saya kira apa yang sudah dilakukan beberapa tahun ini masih punya pasangan di relevan untuk dilanjutkan program-program yang ada," ujarnya.

"Karena bagaimanapun juga, ini program yang sudah berjalan tahun ini sudah hasil evaluasi dari program program yang lalu. Ini yang pertama," pungkas dia.

Dinas Sosial Gresik Coret 22.250 Jiwa dari Kepesertaan BPJS Kesehatan, Begini Alasan Pencoretannya

Sementara itu, Ketua DPC PKB Sumenep, Imam Hayim menyampaikan, kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada Sumenep 2020 yang akan diusung PKB, tidak harus dari kiai.

Menurut Imam Hasyim, sosok yang cocok calon pemimpin dengan PKB adalah yang benar-benar sepemikiran dengan kiai dan ulama.

"Karena Kabupaten Sumenep ini berbasis pesantren," kata Imam Hasyim saat dikonfirmasi TribunMadura.com.

Saat ini, kata Imam Hasyim, PKB masih melakukan survei siapa calon kandidat yang paling khas.

Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno Meluas, Api Telah Mencapai Kecamatan Karangploso Malang

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved