Berita Sampang

Dua Proyek SPAM Rp 4,1 Miliar di Sampang Disidak, Komisi III DPRD Temukan Hal Aneh & Kejanggalan ini

Dua Proyek SPAM Senilai Rp 4,1 Miliar di Sampang Disidak, Komisi III DPRD Sampang Temukan Hal Aneh dan Kejanggalan ini.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/HANGGARA PRATAMA
Anggota Komisi III DPRD Sampang, Abdus Salam mengukur kedalaman galian proyek SPAM di Desa Kanjar Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Kamis (17/10/2019). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Komisi III DPRD Sampang menggelar inspeksi mendadak alias sidak dua paket proyek Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) alias proyek SPAM di Desa Torjun dan Desa Kanjar, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura, Kamis (17/10/2019).

Hasilnya, terungkap dan ditemukan bahwa pada dua paket tersebut diketahui pekerjaannya tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Saat di lokasi, Anggota Komisi III DPRD Sampang, Abdus Salam mengatakan, pengerjaan pada ke dua proyek SPAM itu kedalaman galiannya tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

"Kedalaman galian proyek di Desa Torjun kurang 15 cm, yang seharusnya 150 cm, begitupun di Desa Kanjar kedalaman hanya 75 yang seharusnya 80 cm," ujarnya.

Tidak hanya itu, pada kedua proyek SPAM tidak ditemukan papan nama, sehingga pihaknya mengintruksikan kepada pelaksana proyek agar segera memasang papan nama tersebut.

"Saya harapkan kepada pelaksana proyek harus mencantumkan papan nama, agar masyarakat paham akan jumlah dana yang digunakan serta ukuran proyek yang dikerjakan," tegas Abdus Salam.

Sementara, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Atiek membeberkan, nilai dari dua proyek SPAM tersebut jumlahnya mencapai sekitar Rp 4,1 miliar.

Dijelaskan, proyek yang berada di Desa Torjun dikerjakan oleh CV Putra Sejati dengan anggaran Rp 1,7 miliar.

"Sedangkan untuk di Desa Kanjar menjadi satu paket dengan pengeboran di Desa Pangelen dengan anggaran Rp 2,4 miliar," jelas Atiek.

Sedangkan konsultan pengawas proyek yang berada di Desa Torjun, Sahrul, mengakui bahwa kedalaman galian tersebut masih belum sesuai, karena dalam proses pengerjaan.

"Kedalamnya memang kurang, sebab pengerjaanya terkendala dengan adanya pipa lama di bawahnya," katanya.

Kemudian konsultan pengawas pengerjaan proyek di Desa Pangelen, Ainul Yakin, berdalih jika pihaknya sudah menyediakan papan nama, namun belum dipasang.

"Kami sudah menyediakan papan nama, tapi masih belum di pasang karena takut hilang," tegasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved