Warga Histeris Saat Terduga Teroris Ditangkap, ada Barang Titipan, Sempat Ngira Cucian Ternyata Bom
Seorang terduga teroris bernama Adnan diamankan di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (16/10/2019) malam.
Bahan peledak tersebut merupakan milik dari terduga teroris Rifki atau R yang telah ditangkap pada Senin bersama 3 orang rekannya, yakni APS, T, dan Y.
R menyimpan bahan peledak tersebut di rumah neneknya di Jalan Gunung Dempo, Perumnas Way Halim ini. Kediaman R sendiri di Gang Buntu, Jalan Pusri, Pahoman, telah digeledah Densus 88 pada Senin (14/10/2019).
Pantauan Tribunlampung.co.id ( TribunMadura.com network), tim Densus 88 dibantu tim pejinak bom Gegana.
Tim juga memasang garis polisi dan menutup jalan agar tidak ada masyarakat mendekat.
Setelah penggeledahan, tim berhasil menemukan bahan-bahan yang diduga sebagai peledak yakni sulfur 1,5 kilogram, bubuk warna putih sebanyak 2 kilogram, butiran super nova untuk bahan mercon.
"Kami temukan juga lampu LED yang diduga detonator. Dan ada handphone yang dirakit untuk switcing," ujar salah satu anggota Tim Densus 88 Antiteror yang melakukan penggeledahan.
Ia juga mengatakan, jika penggeledahan tersebut berdasarkan pengakuan R.
"Dalam pengakuannya kepada petugas, R masih menyimpan beberapa bubuk peledak di rumah neneknya tersebut," ujar petugas yang tidak mau menyebutkan namanya ini.
Atas pengakuan tersebut, Tim Densus 88 Antiteror menurunkan tim penjinak bom Gegana.
"Kami belum tahu ada berapa makanya kami turunkan jibom (penjinak bom)," jelasnya.
• Melihat Istri Pulang Dari Desa di Kediri, Kakek Delapan Cucu ini Kalap dan Memukulnya Dengan Paving
• BREAKING NEWS - Peletakan Batu Pertama Pasar Besar Tuban Diwarnai Aksi Demo User Pasar
• Ibu Muda Melahirkan Bayi di Mobil Toyota Innova, Lalu Kendaraannya Terlibat Kecelakaan dengan Truk
Histeris
Saat penggeledahan, pemilik rumah yang tak lain nenek R, Hasanah, nampak histeris.
Ia terlihat bingung dengan kehadiran Tim Densus 88 dan Gegana.
Dengan menggunakan rukuh putih, Hasanah sempat keluar dan bersandar di mobil teknisi bom milik Gegana.
Hasanah kemudian berjalan menuju halaman rumah.