Kabinet Jokowi Maruf Amin
Musuhan di Pilpres, Kini Prabowo Menjadi Menteri di Kabinet Jokowi, Pengamat Politik Beber Hal ini
Prabowo Subianto yang Ketua Umum Partai Gerindra hampir pasti menjadi menteri Presiden Jokowi setelah diundang ke Istana Negara mengenakan baju putih
"Saya bahkan belum pernah melihat sejarah politik di dunia calon presiden jadi Menteri dari lawannya, bukan pertarungan pertama kali, pertarungan kedua kalinya," kata Yunarto Wijaya.
Prabowo Subianto yang merupakan calon presiden, menurut Yunarto Wijaya tentu memiliki visi misi sendiri.
Padahal Jokowi, kata Yunarto Wijaya, pernah berucap pada 2014 lalu Menterinya tidak boleh memiliki visi misi sendiri.
"Calon presiden melawan calon presiden, padahal presiden pernah mengatakan Menteri tidak boleh punya visi misi sendiri," kata Yunarto Wijaya.
Menurut Yunarto Wijaya banyak pertanyaan yang dari masyarakat soal Prabowo Subianto jadi Menteri.
"Menurut sebagian orang pertanyaan akan menjadi sebuah beban, sebuah aset ketika bicara stabilitas politik dan kinerja,
pertanyaan ketika sudah masuk Menteri loyalitasnya dipastikan sama, " kata Yunarto Wijaya.
Padahal diketahui mungkin banyak partai yang kini sudah mulai memikirkan bagaimana cara ketumnya untuk bisa menjadi presiden di 2024.
Pertanyaan lain soal Prabowo Subianto jadi Menteri, lanjut Yunarto Wijaya yakni tentang ketegasan Jokowi.
Dalam pidatonya saat pelantikan Presiden, Jokowi secara tegas akan mencopot Menteri yang kinerjanya tidak baik.
"Saya juga minta kepada para Menteri, para pejabat dan birokrat, agar serius menjamin tercapainya tujuan program pembangunan. Bagi yang tidak serius, saya tidak akan memberi ampun. Saya pastikan, pasti saya copot.," kata Jokowi.
Hal ini kaata Yunato Wijaya, apakah juga akan diterapkan pada Prabowo Subianto
"hal teknis kalau betul Jokowi bersikap tegas, seperti di pidato yang tidak bisa mencapai hasil akan pecat, mungkin gak orang seperti Prabowo direshuffle," kata Yunarto Wijaaya.
Selain ketegasan Jokowi, Yunarto Wijaya juga mempertanyakan soal jabatan Prabowo Subianto di Partai Gerindra.
Pasalnya menurut Yunarto Wijaya, pada tahun 2014 lalu Jokowi sempat mengajukan syarat Menteri tak boleh rangkap jabatan.