Berita Batu

Kota Batu Diterjang Angin Kencang, Petani Apel Merugi Karena Banyak Buahnya yang Jatuh dan Rusak

Petani di Kota Batu mengalami kerugian karena lahan apel miliknya diterjang angin kencang beberapa waktu lalu.

Penulis: Benni Indo | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Dok warga Kota Batu
Petani apel di Kota Batu melihat buah apel miliknya banyak berguguran, Kamis (24/10/2019). 

Petani di Kota Batu mengalami kerugian karena lahan apel miliknya diterjang angin kencang beberapa waktu lalu

TRIBUNMADURA.COM, BATU – Banyak petani apel di Desa Tulungrejo, Kota Batu, mengalami kerugian akibat bencana alam angin kencang.

Buah apel yang belum panen rontok setelah diterjang angin kencang beberapa waktu lalu.

Hingga Kamis (24/10/2019) pagi, petani masih memunguti buah apel yang jatuh berserakan di tanah.

Pemkot Batu Bagikan 2 Ton Apel Anna kepada Wisatawan Selama 2 Hari, Berikut Lokasi-lokasinya

Kota Batu Punya Kalender Event Pertama Kalinya, Bisa Cek Agenda Kegiatan di Kota Apel Selama Setahun

Sutrisno Paidi, petani apel di Desa Tulungrejo menceritakan, dirinya belum selesai memunguti buah apel yang berjatuhan di kebun apel miliknya.

“Saat ini kondisinya masih sibuk mengumpulkan yang bisa dijual," ujar Sutrisno, Kamis (24/10/2019).

"Kalau tidak bisa dijual ya dibiarkan saja. Kondisinya sekarang masih seperti itu,” sambung dia.

Sutrisno mengaku, memiliki lahan apel seluas dua hektar.

Semua tanaman apel di lahannya rontok, termasuk lahan apel yang berada di sekitarnya.

“Hampir menyeluruh. Pokoknya buah kecil jatuh, yang tua juga jatuh," ucap dia.

Ribuan Kosmetik Ilegal Senilai Miliaran Rupiah Disita, Mengandung Bahan Berbahaya & Tanpa Izin Edar

Kronologis MC Dibogem Dua Pria Mabuk di Atas Panggung Orkes Dangdut, Dipicu Perasaan Marah Pelaku

"Terus yang masih bunga juga rusak, kami menyebutnya gosong,” paparnya.

Sutrisno telah mengumpulkan satu ton apel dan ditaruh di depan rumahnya.

Namun begitu, tengkulak tidak mau membeli apel yang ia kumpulkan karena rasanya belum manis.

Dalam keadaan normal, lahannya bisa panen 5 ton per 2500 meter persegi.

“Yang tidak bisa dikumpulkan sekitar empat ton per satu petani. Tetangga kebun juga banyak yang belum diambil,” keluhnya.

Saat ini, Sutrisno hanya berharap kepada pembuat kripik.

Viral di Instagram, MC Dapat Bogem Mentah Dua Pria Tak Dikenal di Atas Panggung Orkes Dangdut

Mau Menikahi Pacarnya Akhir Tahun ini, Driver Taksi Online Dibunuh dan Mayatnya Dibuang ke Jalan Tol

Pasalnya, Apel Manalagi yang dipungut masih bisa digunakan untuk membuat keripik.

Itu pun, kata dia, dijual dengan harga Rp 1000 per kilogram.

“Kalau ada orang butuh untuk buat kripik, yang Manalagi bisa dijual tapi sekitar Rp 1000. Kalau yang tua sekitar Rp 7000 per kilogram,” paparnya.

Di sisi lain, Sutrisno ingin bunga kredit bank tidak dihitung karena petani sedang mengalami kerugian akibat bencana alam.

Sutrisno ingin pihak bank memberikan toleransi kepada petani.

“Kami minta bunganya tidak dihitung dulu sebagai bentuk toleransi karena kami kena musibah. Nanti kalau sudah normal, ya kami bayar normal,” ujarnya.

Tempat Karaoke Rossa di Kota Malang Disegel, Diva Family Karaoke Diduga Belum Bayar Pajak Dua Tahun

Sementara itu, petani di Desa Sumber Brantas juga mengalami hal serupa.

Beberapa komiditi sayuran gagal panen karena tersapu angin seperti wortel, kentang, sawi, dan andewi. 

Eko Nurcahyo, seorang petani kentang dan wortel di Desa Sumber Brantas mengatakan jika tanamannya rusak.

"Kemarin baru ditanam jadi ya rusak semua kena angin," ungkapnya.

"Kerugian akibat gagal panen berkisar ratusan juta. Bukan hanya punya saya, hampir semua petani," papar dia.

Sudah Dibui Berkali-Kali, Maling ini Tak Kapok Beraksi, Diawali Jalan Kaki Keliling Desa Cari Mangsa

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko berjanji, akan membantu seluruh aspek yang diperlukan warga terdampak bencana.

Dewanti Rumpoko berjanji, akan membantu pembenahan rumah dan bantuan untuk pertanian.

"Saya sudah perintahkan Dinas Pertanian segera mengecek ke lokasi dan bisa membantu para petani," kata Dewanti Rumpoko.

"Tujuannya supaya pertanian di Desa Sumber Brantas bisa pulih kembali," sambung dia.

Kapala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono berjanji segera meninjau lokasi.

Dari tinjauan itu, kata dia, nanti bisa disimpulkan bantuan apa saja yang cocok untuk membantu para petani agar bisa melakukan aktivitas bertani mereka.

"Kami akan kerahkan tim penyuluh. Kami akan akomodir apa saja yang dibutuhkan oleh petani," ucap Sugeng Pramono.

"Makanya peninjaun di lokasi sangat perlu untuk mengetahi keperluan mereka," terang Sugeng. (Benni Indo)

Lewati Tikungan Embong Miring, Toyota Avanza Rusak Berat setelah Hantam Truk Fuso Bermuatan Makaroni

Warga Sidoarjo Bakal Punya Tempat Latihan Uji Praktik SIM di Tiap Kecamatan, Begini Kata Kasatlantas

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved