Enam Ojol Bikin Akun Warung Fiktif Demi Dongkrak Poin dan Bonus, Berujung Meringkuk di Penjara
Manipulasi orderan makanan menggunakan akun aplikasi fiktif, enam orang ojek online (Ojol) dicokok Tim Siber Ditreskrimsus Polda Jatim
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Aqwamit Torik
Enam Ojol Bikin Akun Warung Fiktif Demi Dongkrak Poin dan Bonus, Berujung Meringkuk di Penjara
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Enam driver ojek online ini melakukan praktik manipulatif orderan fiktif.
Melalui beberapa akun, mereka membuat warung fiktif agar mereka mendapatkan bonus.
Praktik ini berlangsung selama 1 tahun lebih.
Namun, aksi mereka berujung pada penjara.
Manipulasi orderan makanan menggunakan akun aplikasi fiktif, enam orang ojek online (Ojol) dicokok Tim Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, jumat (25/10/2019).
Semua pelaku berasal dari Kota Malang.
Mereka berinisial MZ (30) warga Sukun, FG (29) warga Blimbing, JA (23) warga Sukun, AA (37) warga Blimbing, TS (35) warga Sukun, dan AR (32) warga Kedung Kandang.
Menurut Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim AKBP Arman Asmara, keenamnya melakukan transaksi fiktif itu selama 1.2 tahun.
Selama kurun waktu itu, dalam sehari ada sekitar 120 transaksi fiktif yang dilakukan para pelaku.
Saat menjalankan praktiknya, para pelaku menggunakan tiga akun restoran penjual makanan online fiktif.
Ketiga akun itu bernama; Warung Cendol Dawet, Makaroni Su'eb, dan Terminal Gorengan.
"Jumlah akun, ada 3 akun, lalu 40 akun yang telah beredar," katanya pada awakmedia di Halaman Gedung Ditreskrimsus Mapolda Jatim, jumat (25/10/2019).
• Spoiler Komik One Piece Chapter 960, Prediksi Wajah Oden Terkuak dan Misi Berat Tim Topi Jerami
• Kebelet Buang Air Kecil di Jalur Pantura, Sopir Truk Lihat Hal Mengerikan Saat Mau Menyapa Temannya
• Bocoran Serial Komik One Piece Chapter 960, Pertempuran Luffy & Yonko, Bertahan dari Liciknya Orochi
Arman mengungkapkan, modus pelaku merekayasa orderan fiktir, para pelaku melakukan pemesanan makanan menggunakan aplikasi ke tiga akun resto makanan fiktif.
"Jadi kalau memesan makan itu tidak ada makanannya, dan itu dilakukan mereka sendiri, muter terus gitu," jelasnya.