Populer di Indonesia, TikTok Akui Tak Ingin Ambil Pusing Persaingan Bisnis Digital dengan Facebook
TikTok Indonesia menegaskan, tidak ingin mengambil pusing dengan pernyataan Mark Zuckerberg dalam sebuah rapat pada Juli 2019 lalu.
Penulis: Ayu Mufidah Kartika Sari | Editor: Aqwamit Torik
Populer di Indonesia, TikTok Akui Tak Ingin Ambil Pusing Persaingan Bisnis Digital dengan Facebook
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - TikTok Indonesia menjawab kabar dugaan pernyataan bos Facebook, Mark Zuckerberg terkait persaingan bisnis digital.
TikTok Indonesia menegaskan, tidak ingin mengambil pusing dengan pernyataan Mark Zuckerberg dalam sebuah rapat pada Juli 2019 lalu.
Justru, TikTok Indonesia menilai, pernyataan Mark Zuckerberg itu merupakan bentuk nyata dari persaingan terbuka.
"Saya rasa persaingan ini menjadi terbuka dan di semua negara sama," kata Head of User and Content Operations TikTok Indonesia, Angga Anugrah Putra kepada TribunMadura.com saat ditemui di Kota Surabaya, Jumat (25/10/2019).
TikTok merupakan satu di antara platform kreasi dan kreativitas video pendek media sosial.
Platform video berdurasi pendek ini didirikan perusahaan asal Tiongkok, ByteDance pada 2016 lalu.
Satu tahun kemudian, aplikasi TikTok kemudian masuk ke Indonesia.
• Kebelet Buang Air Kecil di Jalur Pantura, Sopir Truk Lihat Hal Mengerikan Saat Mau Menyapa Temannya
• Rencana Pemangkasan Eselon ASN oleh Presiden Jokowi, Pemkab Sumenep Sebut 2020 Tak Memungkinkan
• Spoiler Komik One Piece Chapter 960, Prediksi Wajah Oden Terkuak dan Misi Berat Tim Topi Jerami
Pada September 2019 lalu, TikTok merayakan hari ulang tahun keduanya.
Selama dua tahun terakhir, TikTok berhasil membuat sejumlah gebrakan dan viral di media sosial.
Bowo Alpenlibe, lagu Salah Apa Aku karya Ilir, hingga yang terbaru yaitu pemuda bernama Sandy Saputra, menjadi contoh dampak viral melalui TikTok.
Kini, TikTok tidak hanya digemari para milenial Tanah Air.
TikTok mulai berkembang dan digemari semua umur dengan variasi kalangan.
Lebih lanjut, Angga Anugrah Putra mengaku, TikTok tidak memiliki rasa kekhawatiran mengenai persaingan bisnis tersebut.
Angga Anugrah Putra menuturkan, semua orang berhak dan berkesempatan yang sama untuk berbisnis di Indonesia.
"Di Indonesia, semua kan boleh berbisnis di sini. Kami tidak terlalu punya kekhawatiran," ucap dia.
Kata Angga, dengan banyaknya bentuk dan aplikasi yang diluncurkan, masyarakat semakin bebas memilih kebutuhan mereka.
"Kami tidak saling berkompetisi dan mengalahkan satu sama lain. Tapi, kami ingin melengkapi satu sama lain. Jadi sah-sah saja," katanya.
"Malah lebih bagus karena nanti pasar jadi punya banyak pilihan," pungkas dia.
Sementara itu, dilansir TribunMadura.com dari Kompas.com, Mark Zuckerberg mengungkapkan sejumlah kekhawatirannya dalam menghadapi persaingan bisnis dan teknologi.
Dalam sebuah rapat, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa TikTok adalah aplikasi pertama buatan Tiongkok yang dapat diterima dengan baik oleh konsumen di dunia, termasuk Amerika Serikat.
"Itu (TikTok) mulai diterima dengan baik di Amerika Serikat, khususnya anak muda," kata Mark Zuckerberg dilansir Kompas.com dari situs berita teknologi, The Verge.
"TikTok berkembang cepat di India, saya pikir ini sudah melampaui Instagram di India," ucap dia.
• PWNU Jatim Belum Pernah Lihat Menteri Agama Pakai Sarung, Pikir 2 Kali Undang ke Puncak Hari Santri
• Bocoran Serial Komik One Piece Chapter 960, Pertempuran Luffy & Yonko, Bertahan dari Liciknya Orochi
• Usai Divonis Penjara 1 Tahun 6 Bulan, Gus Nur Mengaku Dirinya Difitnah Melalui Potongan Video