Kisah Warga Kapasan Surabaya Sulap Sampah Plastik jadi Kampung Madura Lampion Indah dan Cocok Selfie

Kisah Warga Kapasan Surabaya Sulap Sampah Plastik Menjadi Kampung Madura Lampion yang Indah dan Cocok untuk Selfie

Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/Christine Ayu Nurchayanti
Kampung Kapasan Samping RW 09 di Surabaya dihiasi lampion terbuat dari barang bekas. Kampung dijuluki sebagai Kampung Madura Lampion ini terlihat lebih cantik ketika malam hari. 

Kisah Warga Kapasan Surabaya Sulap Sampah Plastik Menjadi Kampung Madura Lampion yang Indah dan Cocok untuk Selfie

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Memasuki Kampung Kapasan Samping RW 9 di Surabaya, tepatnya di RT 1 dan RT 2, mata langsung dimanjakan dengan beragam lampion yang membentang di atas kepala.

Apabila biasanya lampion terbuat dari rangka bambu yang dilapisi kertas, maka berbeda dengan yang dihadirkan di kampung yang berlokasi di Kecamatan Simokerto ini.

Para warga memanfaatkan beragam sampah yang sudah tidak terpakai sebagai bahan utama lampion. Ada yang terbuat dari botol plastik, gelas plastik, kaset CD, dan sebagainya.

Tak hanya itu, juga ada lampion yang terbuat dari potongan bambu.

Jika sore tiba, lampion-lampion tersebut akan menyala, menerangi sepanjang kampung.

Suasana yang indah pun terpancar di kampung ini.

Ditambah lagi dengan beragam hiasan yang menggantung, juga gambar berwarna-warni yang memenuhi dinding dan paving.

Tak heran jika kampung yang disebut Kampung Madura, karena didominasi masyarakat Madura, juga dijuluki sebagai Kampung Madura Lampion.

"Lampion ini merupakan inisiasi dari para warga sendiri.

Mereka mempunyai ide untuk menyulap kampung menjadi lebih indah, termasuk dengan cara menghadirkan lampion," ungkap Manidin, ketua RW 9 Kampung Kapasan Samping Surabaya.

Sebelumya, ia menuturkan, kampung tersebut gersang dan kurang enak dipandang.

Warga pun kompak bersama-sama menyulap kampung sampai cantik seperti sekarang, sehingga sering disebut sebagai Kampung Madura Lampion.

Memilih bahan-bahan bekas, Manidin mengatakan, bukan tanpa alasan.

Para warga ingin membuat kreasi dengan biaya yang sedikit.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved