Berita Pamekasan
Sopir Ngantuk dan Sempat Hilang Kesadaran, Truk Bermuatan Ribuan Kardus Mi Instan Terguling
Akibat kejadian itu, sebagian besar mautan karton mie instan tumpah dan berserakan di pinggir jalan.
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Aqwamit Torik
Sopir Ngantuk dan Sempat Hilang Kesadaran, Truk Bermuatan Ribuan Kardus Mi Instan Terguling
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Sebuah truk Fuso W 9920 J, bermuatan 2.520 karton mie instan, yang dikemudikan Junaidi Al Samawi (40), warga Desa Pakalongan, Kecamatan Kota, Sampang, menabrak sejumlah pot bunga di Jl Raya Panglegur, depan Taman Makam Pahlawan, Pamekasan, Selasa (26/11/2019), sekitar pukul 05.30.
Akibat kejadian itu, sebagian besar mautan karton mi instan tumpah dan berserakan di pinggir jalan.
Sedang sopir truk, Junaidi dan knek, Agus (30), warga Desa Karang Penang, Kecamatan Karang Penang, Sampang, hanya mengalami luka lecet di bagian kaki.
Untuk mempercepat proses evakuasi truk, lantara posisi truknya terbalik miring dan menutup jalan raya sisi barat jalan, bagi kendaraan roda empat dan lebih dari arah Sampang yang hendak ke kota Pamekasan dan arah kota yang hendak ke Sampang, arus lalu lintas dialihkan lewat jalan lingkar, Kangenan dan Panempang, hingga Ceguk, utara terminal Ronggo Sukowati, Pamekasan.
Kepada TribunMadura.com, Junaidi, yang mengaku seminggu tiga kali mengangkut ribuan karton mi instan.
Malam sebelum kejadian berangkat dari gudang distributor mi instan di Manyar, Gresik, sekitar pukul 220.00.
Muatannya itu akan dikirim ke gudang distributor wilayah Madura, di Jl Stadion Pamekasan.
Junaidi, yang sudah menjadi sopir truk sejak 1989 lalu.
Ia mengungkapkan, sekitar pukul 00.30, ia berhentik di kawasan Blega, Bangkalan untuk istirahat tidur di luar.
Sementara Agus, kneknya, tidak tidur menunggu di dalam truk.
Sekitar pukul 03.00, Junaidi melanjutkan kembali perjalanannya.
Dan ketika berkumandang adzan subuh, Junaidi berhenti di masjid di kawasan Jl Torjun, Sampang untuk salat subuh sekalian beristirahat sebentar.
Setelah itu Junaidi meneruskan lagi perjlanannya dengan kecepatan 50 km/jam.
Ketika tiba di lokasi kejadian, Junaidi mengaku dirinya diserang rasa kantuk dan pandangannya sempat hilang sebentar.