Berita Sumenep

Alat CT Scan di RSUD Moh Anwar Sumenep Rp 17 Miliar Rusak, Liga Mahasiswa Tuding Proyek di Mark Up

Alat CT Scan di RSUD dr H Moh Anwar Sumenep Rp 17 Miliar Rusak, Liga Mahasiswa Tuding Proyek di Mark Up

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Mujib Anwar
sumenepkab.go.id
RSUD Dr H Moh Anwar Kabupaten Sumenep 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Rusaknya alat kedokteran atau disebut CT Scan di RSUD Moh Anwar Sumenep, Madura juga disorot tajam oleh oleh Aktivis Liga Mahasiswa Advokasi Masyarakat Sumenep.

Juru Bicara Aktivis Liga Mahasiswa Advokasi Masyarakat Sumenep, Mohammad Hamdan mengatakan, pengadaan alat kedokteran atau CT Scan itu seharusnya bermanfaat bagi masyarakat Sumenep.

Namun dalam pemanfaatannya ternyata masih ada oknum tertentu yang mengambil kesempatan.

Sehingga, proyek Computerized Tomography Scan (CT Scan) di RSUD Dr H Moh Anwar Sumenep senilai Rp 17 miliar tersebut diduga di mark up. Padahal mark up merupakan perbuatan korupsi.

"Akibat rusaknya alat kedokteran atau disebut CT Scan di RSUD Moh Anwar itu kami sangat yakin ada oknum yang tidak beres.

Seharusnya alat tersebut hari ini sudah bisa dinikmati pasien warga Sumenep, namun saat ini sudah eror dan rusak," tegasnya, Rabu (27/11/2019).

Lelang CT Scan RSUD Dr H Moh Anwar Capai Rp 17 Miliar, Pihak RS Diminta Beber Penyebab Kerusakannya

Mohammad Hamdan menyebut, jika alat medis yang dilelang dan dimenangkan PT Gentha Berlian tahun 2015 itu berasal dari dana APBD BK 1 untuk pasien yang mengalami penyakit dalam itu ada dugaan penggelembungan alias mark up.

"Kami menduga ada penggelembungan dari awal dan ada oknum pejabat yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan," tegasnya.

Padahal, lelang CT Scan RSUD dr H Moh Anwar Sumenep yang mencapai Rp 17 miliar dan kontraknya dimenangkan oleh PT Gentha Berlian tersebut perlu dipertanggung jawabkan.

"Kami sangat menyayangkan kegiatan itu. Karena dari hasil kajian kami, harga CT Scan di rumah sakit itu sebenarnya tidak sampai Rp 17 miliar.

Makanya, pantas saja hingga dapat membuat daerah ini semakin sulit karena hanya untuk kepentingan sesaat bukan untuk kepentingan masyarakat," tegasnya.

"Karena ada dugaan mark up, maka sebaiknya pihak penegak hukum segera menyikapinya," pinta Mohammad Hamdan.

Sebelumnya diberitakan, alat medis berupa Computerized Tomography Scan ( CT Scan ) di RSUD Moh Anwar Sumenep, Madura belum bisa dinikmati para pasien warga ujung timur Pulau Madura.

Pasalnya alat penting tersebut diduga rusak, Selasa (26/11/2019).

Akibat dari tidak berfungsinya alat media CT Scan itu, banyak pasien harus periksa keluar daerah Kabupaten Sumenep. Salah satunya, ke RSUD dr H Slamet M Pamekasan.

Direktur RSUD dr H Moh Anwar Sumenep, dr Erliyati, MKes mengakui, bahwa alat medis untuk bagian dalam tubuh pasien itu belum bisa difungsikan sampai hari ini.

"Saat ini masih nunggu alat, saya sudah deadline ke penyedianya," kata Erliyati saat dikonfirasi TribunMadura.com, pukul 13.44 WIB.

Mantan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Sumenep ini memastikan, jika alat CT Scan itu pada tanggal 1 Desember 2019 nanti baru diperbaiki.

"Pada tanggal 1 Desember nanti saya mau alat itu ada, nanti kami sebelum akhir tahun sudah bisa hidup," harapnya.

CT Scan itu kata Erliyati, seharusnya dimanfaatkan para pasien untuk mengalami masalah dan khususnya bagi pasien yang mengalami penyakit struk.

"Manfaatnya banyak, tapi ya namanya alat elektronik itu rewel," katanya.

Sayangnya, dr Erliyati belum bisa menjelaskan berapa anggaran perawatan dan pengadaan yang dibutuhkan dalam perbaikan alat CT Scan di RSUD dr H Moh Anwar Sumenep tersebut, pihaknya mengaku keburu masih ada kepentingan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved