Menteri Desa & PTT Gus Halim Pakai Salam Lintas Agama: Saya Tak Punya Kartu MUI Tapi Punya Kartu NU
Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar mengungkapkan alasannya mengapa tetap menggunakan salam lintas agama walaupun MUI tak menganjurkan
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Aqwamit Torik
Menteri Desa dan PTT Gus Halim Gunakan Salam Lintas Agama: Saya Tak Punya Kartu MUI Tapi Kartu NU
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Imbauan MUI Jawa Timur mengenai anjuran untuk tidak menggunakan salam lintas agama, menurut Menteri Abdul Halim Iskandar tak ada pelarangan seperti itu.
Menurutnya, dirinya hanya memiliki kartu NU ( Nahdlatul Ulama ) tapi bukan kartu MUI.
Selain itu, menurutnya dari NU masih memperbolehkan salam lintas agama tersebut.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar tetap menggunakan salam lintas agama, saat membuka pelepasan transmigran di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Rabu (27/11/2019).
Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar mengungkapkan alasannya mengapa tetap menggunakan salam lintas agama walaupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengimbau untuk tidak menggunakannya.
"MUI Jawa Timur tidak memperbolehkan salam lintas agama, tapi yang saya punya bukan kartu MUI, tapi kartu (anggota) NU," ujar politisi PKB tersebut.
Menurut Gus Halim, NU tidak melarang penggunaan salam lintas agama.
Karenanya, sebagai kader NU pihaknya tetap menggunakannya di acara kenegaraan.
• Pria Mengaku Tak Makan dan Minum Selama 70 Tahun, Dokter Temukan Hal Mengejutkan saat Menelitinya
• Daftar Nama Penumpang Bus Kramat Djati Kecelakaan di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto ( Tol Sumo )
• Pintu Rumah Sopir Terkunci, Teman Merasa Aneh, Saat Ngintip dari Jendela Hal Mengejutkan Terlihat
"NU memperbolehkan," ungkap Gus Halim saat melepas Transmigran asal Jawa Timur ke Bulungan, Kalimantan Utara.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menyerukan kepada umat islam dan kepada pemangku kebijakan agar tidak menggunakan salam lintas agama termasuk dalam sambutan-sambutan di acara resmi.
MUI Jatim menyarankan agar pejabat mengucap salam pembuka sesuai dengan ajaran agama masing-masing.
Menurut Ketua Umum MUI Jatim, KH Abdushomad Buchori, salam merupakan merupakan suatu bentuk doa dan doa adalah ibadah.
"Sehingga kalau saya menyebut assalamualaikum itu doa semoga Allah SWT memberi keselamatan kepada kamu sekalian dan itu salam umat Islam," ujar Abdushomad, Minggu (10/11/2019).
Abdushomad menjelaskan, menggunakan salam campuran sama saja dengan mencampuradukkan agama.