Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Identitas 5 Korban Meninggal dalam Reruntuhan Bangunan Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Sampai hari keempat pencarian, terhitung ada 108 orang korban dalam peristiwa ambruknya bangunan tiga lantai di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny

Penulis: M Taufik | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
PROSES EVAKUASI - Petugas saat mengevakuasi korban reruntuhan bangunan di kompleks Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Rabu (1/10/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Sampai hari keempat pencarian, terhitung ada 108 orang korban dalam peristiwa ambruknya bangunan tiga lantai di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Kamis (2/10/2025).

Dari jumlah itu, 18 orang diantaranya merupakan korban yang dievakuasi oleh tim SAR gabungan.

Data yang berhasil dihimpun, lima korban yang dievakuasi itu meninggal dunia.

Mereka antara lain : 

Maulana Alfian Ibrahim (13), warga Kali Anyar Kulon, Surabaya
Mochammad Mashudulhaq (14), warga Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya
Muhammad Soleh (22), warga Bangka Belitung
Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), warga Putat Jaya, Surabaya
Mochammad Agus Ubaidillah (14), warga Kelurahan Morokrembangan, Surabaya

Baca juga: Dipimpin Letkol TNI, Alat Berat Dikerahkan untuk Evakuasi Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Tim Khusus

Identifikasi terhadap para korban dilakukan berdasarkan data sekunder medis visual serta properti barang milik korban.

Selain itu, identifikasi juga dilakukan dengan metode primer berupa sidik jari dan gigi, diperkuat dengan data medis serta barang milik korban

Biddokkes Polda Jatim menyediakan tiga Posko Disaster Victim Identification (DVI) selama berlangsungnya operasi pencarian korban runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Jatim AKBP dr Adam Bimantoro SpAn FCC MBiomed, mengatakan Posko Ante-Mortem ditempatkan di kampus putri area ponpes, Post-Mortem di RSUD Sidoarjo dan RSI Siti Hajar Sidoarjo sejak Senin (29/9/2025).

Disebutnya bahwa Posko Ante-mortem berfungsi mengumpulkan data dari keluarga yang merasa kehilangan beberapa kerabatnya karena suatu kejadian bencana.

Data yang dikumpulkan oleh petugas meliputi identitas pribadi, ciri-ciri fisik, termasuk foto terbaru korban.

Data tersebut nantinya akan dicocokkan dengan hasil pemeriksaan medis dari Posko Post-Mortem.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved