Gadis Muda Kelelahan Bercinta dengan Pacar, Tewas Overdosis Lalu Mayatnya Dibuang ke Samping Stadion
BO (19) tewas karena overdosis setelah mengonsumsi sabu dan kelelahan berhubungan badan dengan kekasihnya.
BO (19) tewas karena overdosis setelah mengonsumsi sabu dan kelelahan berhubungan badan dengan kekasihnya
TRIBUNMADURA.COM - Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan, AKP Try Maradona mengungkap fakta gadis remaja yang tewas karena overdosis bernama BO (19).
AKP Try Maradona mengatakan, jasad sempat dibawa berkeliling Jalan Tol Lampung oleh tersangka Fery Saputra (26).
Kemudian, tersangka Fery Saputra membuang mayat korban ke Stadion Kalianda.
• Daftar Nama Penumpang Bus Kramat Djati Kecelakaan di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto ( Tol Sumo )
• Pria Mengaku Tak Makan dan Minum Selama 70 Tahun, Dokter Temukan Hal Mengejutkan saat Menelitinya
• Kronologi Bus Kramat Djati Kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto ( Tol Sumo ), Sopir Sempat Mengantuk
Tersangka Fery sempat panik karena korban mengalami overdosis saat mengisap sabu-sabu bersama dirinya di sebuah hotel di Kecamatan Natar.
“Selain karena overdosis juga diduga karena kelelahan berhubungan seks dengan tersangka," kata dia saat ekspos di Mapolres Lampung Selatan, Rabu (27/11/2019).
"Sehingga korban mulutnya mengeluarkan busa,” sambung dia.
Lantaran panik, tersangka mencoba mengobati korban menggunakan garam.
Namun, tidak berefek sama sekali.
Tubuh korban mulai kejang dan mulutnya masih mengeluarkan busa.
• Sopir Bus Kramat Djati Berpeluang Jadi Tersangka Kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto ( Tol Sumo )
• Geram Dituduh Selingkuhan Mantan Bupati Kediri, Nella Kharisma Lapor Pemilik Akun Facebook ke Polisi
“Ternyata, itu tidak memberikan efek," jelasnya.
"Makanya pelaku membawa korban berkeliling di jalan tol menggunakan mobil Avanza warna hitam,” kata Try.
Setelah berkeliling mulai dari Kecamatan Natar hingga Lampung Selatan, tersangka yang membawa jasad korban keluar dari jalan tol menjelang pagi dan berkeliling di Stadion Kalianda.
Saat melintasi area Stadion Kalianda dan melihat kondisi sekitar yang sepi, tersangka lalu membuang jasad korban di daerah itu.
Pagi harinya, jasad korban ditemukan oleh warga sekitar yang hendak ke pasar.
“Begitu ada laporan, kami langsung ke lokasi dan melakukan olah TKP, autopsi," ucap dia.
• Viral di Facebook, Wanita Surabaya Menangis Tersedu-Sedu, Mengaku Korban Pemerkosaan dan Perampasan
• Mahasiswi Terpelanting Beberapa Meter di Jalan setelah Dijambret Sadis, Tasnya Ditarik Paksa Pelaku
"Setelah identitas korban diketahui, kami memeriksa sejumlah teman dekat korban dan keluarganya," lanjutnya.
"Sampai akhirnya pelaku menyerahkan diri ke Polsek Natar,” kata Try.
Dari pemeriksaan tersangka, diketahui korban menggunakan narkotika jenis sabu-sabu sebelum tewas.
Tersangka juga mengakui sempat berhubungan seksual dengan korban saat mengonsumsi sabu-sabu itu.
Try menjelaskan, tersangka dikenakan Pasal 340 KUHP jucto Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan terancam hukuman di atas 12 tahun penjara.
Untuk diketahui, warga sekitar Stadion Kalianda digegerkan dengan ditemukannya jasad seorang gadis remaja berparas menarik.
Kondisi korban saat ditemukan mengenakan kaos hitam, celana panjang warna krim dengan resleting terbuka setengah.
• Gadis Muda Lamongan Bawa Kabur Gelang Emas di Toko Emas, Mengaku Mencuri Buat Bayar Utang Orangtua
• Pura-Pura Kenal Pemilik Rumah, Pria Lamongan Lakukan Aksi Perampokan, Meregang Nyawa Dihajar Massa
Petani Meninggal dengan Cara Mengenaskan
Petani asal Desa Kenongosari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, meninggal dengan cara mengenaskan, usai tubuhnya tersengat lebah kepala atau tawon ndas.
Petani yang menjadi korban sengatan lebah kepala alias tawon ndan tersbeut bernama Japar (61).
Korban meninggal di RSUD Dr Koesma Tuban, pada Minggu (24/11/2019), malam.
Sulastri, keluarga korban, Senin (25/11/2019) mengatakan, nasih nahas yang menimpa Japar bermula ketika pada Senin, (18/11/2019) dia menyirami tanaman jagung di sawah.
Kemudian ketika akan pulang, dia tiba-tiba diserang ratusan tawon ndas yang berasal dari pohon bambu di belakang pemukiman warga desa setempat.
Setelah disengat lebah kepala tersebut, Japar langsung lemas dan kemudian diberi air minum oleh warga.
"Dia (Japar, red) dari sawah terus jatuh. Lalu saya ambilkan air dan saya kasih minum," terang Sulastri, Senin (25/11/2019).
Dia mengira, kondisi korban yang lemas itu lantaran efek dari minum obat sakit kepala.
Ternyata setelah kondisinya dilihat dan ditanya oleh para tetangganya, Japar baru mengaku jika dirinya telah disengat ratusan Tawon Ndas.
Setelah pihak keluarga mengetahui sengatan lebah tersebut, pihak keluarga membawa Japar ke Puskesmas Soko, Tuban.
Namun, korban saat itu hanya mendapatkan obat dari dokter dan hanya rawat jalan.
"Setelah dia mengaku disengat tawon lalu kita bawa ke Puskesmas, sakitnya makin parah dan kita bawa ke dokter tapi dokternya tidak ada.
Kemudian kita bawa ke RSUD Koesma Tuban dan akhirnya meninggal," terangnya.
Ditambahkannya, tubuh Japar mengalami luka bekas sengatan Tawon Ndas itu sekitar 185 titik, terbanyak di bagian punggung.
Hal itu diketahui saat jenazah korban serangan lebah itu dimandikan di rumah duka.
"Luka bekas sengatan ada ratusan, ya saat dimandikan baru tahu.
Sudah dimakamkan langsung setelah dari rumah sakit," tegasnya.
Saat ini petugas BPBD Kabupaten Tuban memusnahkan sarang tawon ndas yang membahayakan warga sekitar tersebut.
Pemusnahan sarang lebah kepala dilakukan dengan membakarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pelaku Pembunuhan Gadis Remaja Bawa Jasad Korban Hilir Mudik di Jalan Tol Lampung
• Istri Kerja Sampai ke Luar Negeri, Suami Berulah Jadi Begal Payudara, Pilih Wanita Berdada Besar
• Curiga Diselingkuhi, Suami Tega Membunuh Istri Sendiri, Perbuatannya Disaksikan Langsung Sang Anak