Penganiayaan Bocah Perempuan Surabaya
Bocah Perempuan Diduga Korban Penganiayaan Tinggal Bareng Bibinya, Ayahnya Ditahan Karena Narkoba
Bocah perempuan yang diduga korban penganiayaan diketahui tinggal bersama kakak dari ibu kandungnya.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
JA Tinggal Bersama Budhenya, Sang Ibu Setiap Hari Berjualan Sampai Malam
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Bocah perempuan yang diduga korban penganiayaan, JA (4), diketahui tinggal bersama kakak dari ibu kandungnya atau budhenya di Jalan Pacar Kembang, Kota Surabaya.
Ibu JA menjadi tulang punggung keluarga setelah suaminya ditangkap Satresnarkoba Polrestabes Surabaya karena kasus narkoba.
"Korban JA tinggal dengan budhenya," beber Wakapolsek Gubeng, AKP Yahudi, Sabtu (30/11/2019).
• Kaya & Punya Honda Jazz, Juragan Kos Bangkalan ini Pilih Masuk Penjara Demi Honda Beat Mahasiswi UTM
• BREAKING NEWS - Bocah Perempuan Dilarikan ke RSUD dr Soetomo Keracunan, Dokter Curiga Ortu Ketakutan
• Gubernur Khofifah Minta Pelatih yang Tuduh Atlet Senam SA Tak Perawan Agar Minta Maaf ke Keluarga
"Bapaknya ditangkap kasus narkoba, sementara ibunya berjualan dari pagi sampai malam," sambung dia.
AKP Yahudi melanjutkan, ibu dari JA memilih tidak membuat laporan polisi karena takut kepada keluarganya.
Itu setelah etelah dokter mendapatkan fakta medis jika JA mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuhnya.
"Kami sudah meminta ibu korban untuk membuat laporan," ucap AKP Yahudi.
"Tapi malah anaknya itu mau dibawa pulang," lanjut dia.
• Pria Mengaku Tak Makan dan Minum Selama 70 Tahun, Dokter Temukan Hal Mengejutkan saat Menelitinya
• Pengemis Tajir Mau Beli Mobil dari Hasil Mengemis Setahun, Bawa Tas Ransel Berisi Uang Ratusan Juta
"Atas dasar itu kami membuat laporan model A agar korban tetap dirawat dan kami lakukan proses penyelidikan lebih lanjut," tambahnya.
Awalnya, JA dilarikan ibunya ke IRD RSUD Dr Soetomo Surabaya, Selasa (26/11/2019) malam.
Informasi dari ibu JA, korban baru saja keracunan obat setelah muntah-muntah usai makan cumi-cumi.
"Sebelum ke rumah sakit, kata ibu korban, anaknya itu habis makan cumi-cumi," jelas AKP Yahudi.
"Lalu karena alergi dan diberi obat tak lama muncul flek hitam di tubuhnya," ucap dia.
• Demi Handphone Rp 650 Ribu, Pria Jombang ini Bacok Warga Jember Pakai Pedang Hingga Terluka Parah
• Bocah Perempuan Surabaya yang Diduga Korban Penganiayaan Sempat Mengigau saat Dirawat, Ampun Budhe

"Sebelumnya juga ibu JA sempat melihat ada benjolan di kepala anaknya," katanya.
"Sudah diobati tapi tiba-tiba muntah-muntah," lanjutnya.
Saat ini, polisi masih terus melakukan proses penyelidikan atas dugaan penganiayaan bocah berusia 4 tahun itu.
Kronologi Kejadian
Saat itu, JA dilarikan ke rumah sakit Instansi Rawat Darurat RSUD Dr Soetomo oleh orang tuanya, Jumat (29/11/2019) malam.
Dokter jaga kemudian mendapat laporan dari orang tua JA jika ia mengalami keracunan obat.
Dokter kemudian memulai pemeriksaan dan hasilnya mengejutkan.
"Ada luka lebam di beberapa bagian tubuh korban," beber Kanit Reskrim Polsek Gubeng Surabaya, AKP Olloan Manulang, Sabtu (30/11/2019) pagi.
"Bukan karena keacunan menurut dokter seperti yang orang tuanya bilang," sambung dia.
Karena mendapati fakta itu, dokter kemudian melaporkan hasil pemeriksaan itu ke pihak polisi yang berjaga di rumah sakit.
Laporan itu kemudian diteruskan ke Unit Reskrim Polsek Gubeng.
"Saat ini kami sudah terbitkan laporan polisi model A," ucap AKP Olloan Manulang.
"Sebab setelah diketahui luka lebam, orang tuanya sempat ingin membawa anaknya pulang," beber perwira tiga balok itu.
Polsek Gubeng Surabaya memastikan jika akan melakukan penyelidikan terkait laporan dokter sesuai dengan hasil pemeriksaan medis yang dilakukan terhadap JA.
"Kami koordinasi dengan PPA polrestabes. Masih kami dalami," tambah dia.
Mengigau 'Ampun Budhe'
AKP Olloan Manulang mengungkapkan, ditemukan fakta berbeda kasus dugaan keracunan seorang bocah perempuan bernama JA (4).
AKP Olloan Manulang mengatakan, dokter saat itu tidak menemukan adanya tanda-tanda keracunan di dalam tubuh sang anak.
Justru, kata AKP Olloan Manulang, dokter saat itu mendapati tubuh sang anak mengalami luka lebam.
"Faktanya, kata dokter, tidak ada keracunan obat," kata AKP Olloan Manulang, Sabtu (30/11/2019).
"Yang ada malah justru luka lebam di beberapa bagian tubuh, seperti mata, kemaluan, punggung, dan tangannya," sambung dia.
Kasus itu bermula saat JA dilarikan ke rumah sakit RSUD Dr Soetomo, Jumat (29/11/2019) malam.
Saat itu, orangtua JA membawa sang anak ke RSUD Dr Soetomo dan melaporkan kasus keracunan.
Menurut keterangan awal orang tuanya, JA diduga keracunan obat.
Namun, yang ada, dokter malah menemukan jika JA mengalami luka lebam di tubuhnya.
Mendapati itu, orang tua JA sempat ingin membawa JA pulang dan tak melanjutnya perawatan.
Namun, dokter yang sudah berkoordinasi dengan kepolisian tidak mengizinkan JA pulang karena masih butuh perawatan.
Bahkan, polisi sudah menerbitakan laporan polisi model A untuk mencegah JA dibawa pulang selama perawatan dan dimulainya proses penyelidikan.
"Sudah kami terbitkan laporan polisi model A," kata AKP Olloan Manulang.
Dari keterangan dokter, polisi sempat diinformasikan jika JA sesekali mengigau.
"Korban ini sempat mengigau "Ampun Budhe" beberapa kali," ucap AKP Olloan Manulang menirukan ucapan JA saat itu.
"Menurut dokter demam juga tinggi," lanjutnya.
• PT KAI Sulap Gerbong KA Gaya Baru Malam Selatan, Jadikan Kereta Ekonomi Rasa Eksekutif
• Teror Ular Kobra di Perumahan Wilayah Jember, Datangi Rumah Warga Sampai Bertelur dan Berganti Kulit