Hujan Deras Mengguyur, Ikan di Bengawan Solo pada Mabok & Membawa Berkah Ribuan Warga Pinggir Sungai

Hujan Deras Mengguyur, Ikan di Bengawan Solo pada Mabok dan Membawa Berkah Ribuan Warga Pinggir Sungai

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/HANIF MANSHURI
Warga di Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan beramai-ramai menangkap ikan di Sungai Bengawan Solo yang mabok akibat gelontoran air hujan di hulu, Kamis (20/12/2019) 

TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN - Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Sungai Bengawan Solo langsung membuat ketinggian air sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut naik dan seolah terjadi banjir bandang, Jumat (20/12/2019).

Selain itu, warna air Bengawan Solo juga berubah keruh karena pengaruh gelontoran tanah, seiring dengan masuknya air hujan.

Air pasang yang begitu mendadak setelah kondisi sungai yang kering kerontang, ternyata berpengaruh dengan populasi ikan yang ada di Bengawan Solo.

Ternyata populasi berbagai jenis ikan di Bengawan Solo ini tak mampu menghadapi perubahan keruhnya air bercampur lumpur itu. Ikan-ikan banyak yang mabuk.

Kondisi ini dimanfaatkan warga di sekitar sungai Bengawan Solo dan ramai-ramai menangkap ikan di pinggir tersebut.

Hal itu otomatis membawa berkah dan kegembiraan bagi ribuan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai sepanjang di Bengawan Solo.

Daihatsu Xenia Kecelakaan Hebat saat Pindah Jalur Lambat Tol Mojokerto-Jombang, 4 Orang jadi Korban

Ketua DPD RI La Nyalla Ngunduh Mantu dapat Anak Guru Besar Unair, Presiden Jokowi jadi Saksi Nikah

Ratusan warga Desa Laren, Pelangwot Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan misalnya.

Mereka menyambut gembira perubahan volume air Bengawan Solo yang mereka sebut 'ngumbo' itu.

Masyarakat berbondong-bondong bertandang ke sungai untuk memburu ikan mabuk (iwak ngumbo, red).

Untuk menangkap berbagai jenis ikan, tak perlu memakai alat tangkap ikan khusus, berupa jala, jaring atau setrum.

Wargap cukup menangkap ikan-kan itu mengunakan tangan kosong, dan ada juga yang memakai kerudung yang berpori - pori, sarung atau memanfaatkan bejana-bejana dapur.

Ada juga yang memakai alat khusus untuk menangkap ikan.

Tak hanya kalangan orang tua, anak-anak usia sekolah juga ikut terjun ke sungai.

"Karena tidak punya alat tangkap, cukup pakai sarung atau kerudung untuk menggiring dan menangkap ikan," kata Sakin, warga Gisik Laren.

Meski alat seadanya, pasti bisa dapatkan ikan. Pasalnya ikan - ikan pada mabuk."Bahkan tanpa alat tangkap, alias tangan kosong saja bisa dapat ikan," katanya.

Usai Rumah Warga Dipasangi Stiker, Ribuan Keluarga Mengundurkan Diri dari PKH, ada Banyak Alasan

Tantangan Maut Remaja 17 Tahun di Waduk Long Storage Kalimati Mojokerto hingga Berujung Petaka

Gagal Menyalip, Bus Sinar Mandiri Dihantam Dump Truk di Tuban, Begini Keadaan Penumpang dan Sopirnya

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved