Berita Jombang

Usai Rumah Warga Dipasangi Stiker, Ribuan Keluarga Mengundurkan Diri dari PKH, ada Banyak Alasan

Hampir 2.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Jombang, Jawa Timur, tercatat mundur dari program bantuan sosial ini.

Penulis: Sutono | Editor: Aqwamit Torik
Humas Dinsos Pamekasan Bidang PKH
Contoh label tulis untuk masyarakat KPM yang menerima bantuan PKH. 

Usai Rumah Warga Dipasangi Stiker, Ribuan Keluarga Mengundurkan Diri dari PKH, ada Banyak Alasan

TRIBUNMADURA.COM, JOMBANG - Pasca rumah warga dipasangi stiker dari PKH, ribuan warga Jombang mundur dari kepesertaan PKH.

Alasan mereka mundur beragam.

Ada yang karena malu, ada juga yang karena memang sudah mampu.

Hampir 2.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Jombang, Jawa Timur, tercatat mundur dari program bantuan sosial ini.

Mundurnya para KFM ini, terutama karena Pemkab Jombang melakukan stikerisasi di rumah-rumah penerima bansos.

Supervisor Pendamping PKH Jombang, Eny Mulanira mengakui memang banyak KPM yang mundur, dan sampai saat ini mencapai hampir 2.000 KFM.

Ketua DPD RI La Nyalla Ngunduh Mantu dapat Anak Guru Besar Unair, Presiden Jokowi jadi Saksi Nikah

Hujan Deras Mengguyur, Ikan di Bengawan Solo pada Mabok & Membawa Berkah Ribuan Warga Pinggir Sungai

Menurutnya mundurnya penerima PKH di Jombang ini sebenarnya sudah terevaluasi sejak tahun 2018 lalu.

"Hanya saja, jumlahnya mulai menonjol sejak Pemkab Jombang melakukan stikerisasi di rumah masing-masing penerima bantuan," katanya kepada surya.co.id ( TribunMadura.com network ) , Jumat (20/12/2019).

Dari total 10 ribu lebih warga yang tercatat dalam program pemerintah ini, sebanyak 1.982 diantaranya menyatakan mengundurkan diri dengan berbagai alasan.

Eny menjelaskan, ada tiga kategori dalam hal graduasi KPM PKH atau KPM yang sudah bisa lepas dari program bantuan sosial ini.

Di antaranya, dari yang mampu, mandiri maupun mandiri sejahtera.

Untuk yang mampu, misalnya KPM yang tercatat sistem namun ada kesalahan pencatatan.

"Ini sebenarnya mampu namun masuk dalam database. Artinya error system," jelasnya.

"Yang mandiri ini sebenarnya berhak menerima tapi mereka mau mundur dengan kesadaran sendiri, mungkin ada keluarga lain yang lebih berhak menerima.

Daihatsu Xenia Kecelakaan Hebat saat Pindah Jalur Lambat Tol Mojokerto-Jombang, 4 Orang jadi Korban

Tantangan Maut Remaja 17 Tahun di Waduk Long Storage Kalimati Mojokerto hingga Berujung Petaka

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved