Berita Kediri

Sempat Ngomel Menggunakan Bahasa Jepang, Rencana Bunuh Diri Pemuda ini Berhasil Digagalkan

Petugas Satpol PP bersama warga masyarakat berhasil menggagalkan percobaan bunuh diri seorang pemuda di areal Taman Brantas Kota Kediri

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Aqwamit Torik
Kolase TribunMadura.com (Sumber: Didik Mashudi dan Shutterstock)
Pemuda yang hendak bunuh diri di Kediri dan ilustrasi bunuh diri 

Sempat Ngomel Menggunakan Bahasa Jepang, Rencana Bunuh Diri Pemuda ini Berhasil Digagalkan

TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Seorang pemuda nekat akan melakukan bunuh diri.

Menurut saksi, sebelum melakukan aksinya, korban mengomel menggunakan bahasa Jepang.

Namun, beruntung Satpol PP bersama warga berhasil menggagalkan aksi tersebut.

Sempat ada perlawanan saat diamankan.

Petugas Satpol PP bersama warga masyarakat berhasil menggagalkan percobaan bunuh diri seorang pemuda di areal Taman Brantas Kota Kediri, Minggu (22/12/2019) petang.

Pemuda yang belum diketahui identitasnya itu dipergoki warga akan melakukan bunuh diri.

Ilustrasi bunuh diri dari jembatan
Ilustrasi bunuh diri dari jembatan (shutterstock)

Namun ulahnya diketahui pengunjung yang berupaya mencegah pelaku melakukan tindakan nekat.

Warga lainnya kemudian menghubungi petugas Satpol PP untuk memberikan pertolongan.

Petugas yang datang tepat waktu kemudian berhasil mengamankan.

Saat hendak dibawa ke Kantor Satpol PP sempat ada perlawanan dengan mengomel memakai bahasa Jepang.

Sempat ada dugaan pelaku merupakan WNA Jepang.

Dibantu warga lainnya akhirnya pelaku dapat dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Kediri.

Sejauh ini petugas masih berupaya mengorek keterangan dari pemuda yang hendak melakukan percobaan bunuh diri.

Karena diduga pelaku mengalami depresi sehingga kondisi emosionalnya labil.

Ilustrasi
Ilustrasi (net)

Kabid Trantibun Satpol PP Kota Kediri Nur Khamid saat dikonfirmasi menjelaskan, pemuda yang melakukan percobaan bunuh diri dipastikan merupakan warga negara Indonesia yang berdomisili di Tarokan, Kabupaten Kediri.

"Yang bersangkutan bisa berbahasa Jepang karena merupakan alumni S1 Sastra Jepang di salah satu Universitas di Malang," ungkap Nur Khamid.

Sejumlah personel Satpol PP masih berupaya menenangkan, namun belum bisa dimintai keterangan.

Sejauh ini identitas lengkapnya masih dalam pengembangan petugas.

"Orangnya masih sulit diajak komunikasi," tambahnya.(dim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved