Berita Sampang
Terlantar, 57 Gelandangan dan Pengemis asal Sumenep dan Pamekasan Direhabilitasi di Sampang
Terlantar, 57 Gelandangan dan Pengemis asal Sumenep dan Pamekasan Direhabilitasi di Sampang
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Mujib Anwar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Selama setahun Dinas Sosial (Dinsos) Sampang merehabilisasi puluhan gelandangan dan pengemis ( gepeng ).
Dinsos mencatat selama tahun 2019 ada 57 orang terlantar meliputi, pengemis, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), anak yang berhadapan dengan hukum (ABH).
Begitupun dengan gelandangan dan pengamen.
Kasi pelayanan dan rehabilitasi penyandang Dinsos Sampang, Siti Durroh mengatakan, yang paling banyak ditemui di Sampang, merupakan pengamen dan pengemis.
Kemudian pihaknya menyebutkan rata-rata setelah didata berasal dari luar Sampang, seperti Sumenep dan Pamekasan.
"Untuk pengemis rata-rata usia dewasa, sedangkan pengamen usia seumuran anak Sekolah Menengah Pertama." ujarnya kepada TribunMadura.com, Sabtu (28/12/2019).
Siti Durroh menambahkan, para gepeng yang berhasil di amankan beralasan karena faktor ekonomi dan tidak memiliki pekerjaan.
"Sehingga mereka memilih untuk menjadi gelandangan di Sampang," ucapnya.
Lebih lanjut, setelah gepeng berhasil diamankan, Dinsos meletakkannya di Rumah Perlindungan Sosial (RPS).
Hal itu dilakukan hingga pihak keluarga mengetahuinya dan selama berada di RPS para gepeng mendapatkan bimbingan atau pembinaan dari Dinsos.
"Begitupun kami berikan peringatan agar mereka tidak mengulangi lagi, jika diketahui mengulangi lagi kami akan tipiring," tegasnya.