Berita Lamongan
Dibunuh, Mertua Sekkab Lamongan dan CEO Persela Lamongan Ditemukan Tewas dengan Mukena di Tubuh
Mertua Sekkab Lamongan dan CEO Persela Lamongan meninggal diduga karena dibunuh.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Mertua Sekkab Lamongan dan CEO Persela Lamongan meninggal diduga karena dibunuh
TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN - Meninggalnya mertua Sekkab Lamongan, Yuhronur Efendi, Rowaini (68) menjadi perhatian masyarakat.
Kematian Rowaini menjadi perhatian masyarakat lantaran diduga karena dibunuh.
Salekan, tetangga korban yang juga menjadi penjaga rumah menjadi saksi kunci yang dimungkinkan bisa mengendus jejak pelaku.
• Mertua Sekkab & CEO Persela Lamongan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Jadi Korban Perampokan
• Heboh Video di Medsos, Pemuda Bermata Juling yang Gila Karena Bermain Game, Begini Fakta Sebenarnya
• Penyebab Tayangan Drama Korea Crash Landing on You Hiatus, Penayangannya Diganti dengan Episode ini
Saat sebelum ditemukan korban meninggal, Salekan sempat bertegur dengan seorang yang ngekos di rumah ibu kandung Anis Kartikawati, istri Yuhronur Efendi.
"Jangan dibangunkan, ibu tidur," kata Solekan menirukan seorang yang indekos.
Usai bertemu Salekan, orang tersebut langsung nyelonong keluar dan tidak kembali lagi ke rumah.
Salekan yang penasaran kondisi rumah rumah yang lampunya belum menyala.
Ia kemudian mencoba untuk mencari tahu dan mengecek rumah korban.
Di luar dugaan, korban yang dibangunkan tidak merespon dan dalam kondisi masih mengenakan mukena.
• Sebelum Drama Korea Crash Landing on You, Hyun Bin dan Son Ye Jin Pernah Main Bareng di Film Action
• Semua Kendaraan Dilarang Melintas ke Kawasan Gunung Bromo Mulai 23 Januari hingga 25 Februari 2020
Namun, kata dia, Rowaini sudah ditemukan sudah tidak bernyawa.
Salekan kemudian memberitahukan kepada tetangga dekat, Kholis.
Informasi penemuan mayat korban kemudian dilanjutkan ke perangkat desa setempat untuk melaporkannya ke polisi.
Waktu peristiwanya masih diduga beberapa kemungkinan usai salat maghrib atau saat sedang mengaji.
"Perkiraan kejadiannya ya mungkin saat salat maghrib, soalnya korban saat ditemukan masih mengenakan rukuh (mukena, red)," ungkap Kholis.