Berita Surabaya
Sudah Berumur 55 Tahun, Nenek di Surabaya ini Tak Kapok Jadi Pencopet, Padahal Pernah Dipenjara
Nenek berusia 55 tahun ini tercatat sempat menjalani hukuman penjara dengan kasus pencurian dan pencopetan.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Nenek berusia 55 tahun ini tercatat sempat menjalani hukuman penjara dengan kasus pencurian dan pencopetan
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Umur 55 tahun tidak membuat Soeprapti berhenti melakukan aksi pencopetannya.
Warga Jalan Gubeng Masjid, Kota Surabaya ini, tercatat sudah puluhan kali beraksi.
Ia bahkan sempat menjalani hukuman penjara dengan kasus pencurian dan pencopetan sebanyak lima kali.
• Nikah 94 Kali dan Sehari Kawini 3 Wanita, Sejak ABG Hasrat Asan Punya Banyak Istri Tak Terbendung
• Sehari Kuat Mencumbu 15 Wanita, Inilah 7 Pria Indonesia Dengan Istri Terbanyak dan Raja Poligami
• Didatangi Kakek Tua, Istri Siri Sampai Merintih di Rumah, Kemudian Laporkan Suaminya ke Polisi
Soeprapti mengaku, terpaksa melakukan aksinya karena terlilit kebutuhan hidup.
"Saya ini sudah tua. Nyari kerja juga kerja apa," kata dia di Polsek Tegalsari, Selasa (7/1/2020).
"Ya saya terpaksa mencuri, nyopet gitu," sambung dia.
Soeprapti mengungkapkan, ia seringkali berburu korbannya di toko pakaian di mal.
Saat beraksi, ia berpura-pura menjadi pembeli di toko itu.
Ketika korban lupa menutup tasnya, ia kemudian mengikutinya dari belakang dan mendekatinya.
• Wilayah Perairan Jatim Diimbau Waspada Gelombang Tinggi selama 4 Hari ke Depan, Dampak Siklon Tropis
• Buru-Buru Beraksi, Maling Motor Gagal Bawa Motor Korban, Aksinya Terekam CCTV Jadi Viral di Medsos
"Saya selalu pakai tangan kiri (kalau ambul). Tangan kanan yang ambil pakaian buat nutupi," ucapnya.
"Kalau berhasil ya saya jual. Kemarin yang di TP (tunjungan plaza) dapat Vivo saya jual Rp 600.000," tambah Soeprapti.
Kanit Reskrim Polsek Tegalsari, Iptu Dwi Kennardi mengungkapkan, pelaku menggunakan pakaian sebagai penutup tangan kirinya.
"Setelah dekat dengan korban, tersangka ini menutupi tangan kirinya menggunakan pakaian yang ada di toko," kata Iptu Dwi Kennardi
"Semacam berpura-pura memilih pakaian. Tapi tangan kirinya, merogoh tas korban yang terbuka dan mengambil handponenya," sambung dia.
• Ribuan Penumpang Berebut Masuk ke Dalam Kapal, Satu Gadis Muda Pingsan di Pelabuhan Kalianget
• Bisa Tiduri 8 Wanita Semalam, Berikut Deretan Pria yang Punya Banyak Istri Tercatat dalam Sejarah
Copet Modus Muntahi Korbannya
Seorang pria bernama Sugeng Prayitno (55), warga Jalan Ratna, Kota Surabaya, menjadi korban pencopetan.
Ia dicopet saat berada di sebuah angkutan kota atau angkot, Minggu (22/9/2019) pukul 05.30 WIB.
Kanit Reskrim Polsek Gayungan, Ipda Hedjen mengatakan, aksi tersebut dilakukan dua orang.
Menurut Ipda Hedjen, dua orang pelaku memiliki tugasnya masing-masing.
Tersangka Abdul Rokib (37), bertugas sebagai eksekutor.

Sedangkan satu pelaku lainnya, Giono (DPO) bertugas sebagai mengalihkan perhatian korban.
Ipda Hedjen menjelaskan, Giono saat itu duduk di sebelah kiri korban di dalam angkot.
Sementara Rokib duduk di kursi dekat pintu keluar angkot.
Mereka naik angkot dari Bungurasih menuju Kota Surabaya.
Saat melintas di depan SMA Kemala Bhayangkari, Giono beraksi.
Giono mengalihkan perhatian korban dengan memuntahkan isi di dalam mulutnya.
"Pas korbannya itu merasa jijjk, langsung Rokib beraksi mengambil dompet korban yang diletakkan di saku dalam jaket," ujar Ipda Hedjen.
Karena merasa jijik, korban langsung membersihkan tangan dan pakaiannya dari muntahan Giono.
Gioni kemudian meminta maaf dan ikut membersihkan pakaian korban.
Dengan alasan masuk angin, kedua tersangka itu meminta sopir angkot mengambil lajur kiri.
Keduanya kemudian turun di pinggir jalan.
Tidak lama setelah keduanya turun, korban tersadar jika dompet miliknya hilang.
Korban meminta sopir angkot untuk menghentikan kendaraan dan langsung mengejar kedua tersangka.
Karena panik, tersangka melemparkan dompet korban, hingga uang dalam dompet berhamburan di jalan.
"Rokib berhasil kita amankan, sedangkan Giono melarikan diri," tambahnya.
Saat diperiksa, Rokib mengaku kerap beraksi di dalam angkot jurusan Surabaya - Bungurasih atau Bungurasih ke Sidoarjo.
"Keduanya sudah satu tahun beroperasi dengan bergonti-ganti jam dan trayek lyn untuk mengalihkan perhatian sopir dan penumpang tetap lyn," paparnya.
Menurut Ipda Hedjen, mereka tidak melulu mengincar dompet korban.
Barang berharga yang mudah diambil langsung diembat saat korban lengah.
Kini, Rokib telah diamankan di Polsek Gayungan.
Sedangkan rekan duetnya, Giono, sedang dalam pengejaran polisi. (wil)
• VIRAL Suami Siram Istri Pakai Air Panas, Anaknya Meronta-Ronta Lihat Punggung Sang Ibu Melepuh
• Kisah Pasangan Kembali Menikah setelah Cerai, Padahal Tak Pernah Tegur Sapa selama 17 Tahun Pisah