Berita Lamongan
Penganiayaan Siswa oleh Guru di Lamongan, Mau Cap 3 Jari Ijazah di Sekolah, SHP Dipukul Besi Gurunya
kasus penganiayaan siswa oleh guru di Lamongan, mau cap tiga jari ijazah di sekolah, siswa SMA dipukul besi gurunya
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
Penganiayaan Siswa oleh Guru di Lamongan, Mau Cap 3 Jari Ijazah di Sekolah, SHP siswa SMA Dipukul Besi Gurunya
TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN - Penyidik Polres Lamongan Jawa Timur bergerak cepat menangani kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum guru, S terhadap siswanya, SHP.
Polisi telah melakukan pemeriksaan intensif terkait kasus dugaan penganiayaan siswa oleh guru di Lamongan ini.
"Setelah dilakukan pemeriksaan intensif semalam, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat, Selasa (21/1/2020).
Usai meminta keterangan sejumlah saksi dan juga telah melakukan visum, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap oknum guru berinisial S tersebut.
Selain menetapkan status tersangka pada pelaku, pihaknya juga telah menahanan oknum guru tersebut.
"Tersangka kita tahan di sel tahanan Markas Polres Lamongan ," tandasnya.
Norman memastikan menangani kasus ini dengan tetap mengedepankan profesionalisme sesuai aturan hukum yang ada.
Setelah sehari meminti keterangan sejumlah saksi, termasuk saksi korban.
Penyidik maraton bergerak memintai keterangan S.
Akhirnya mengerucut menjadi tersangka sesuai bukti yang ada.
Ada saksi korban, saksi yang mengetahui, alat bukti serta barang bukti.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ngatum, orang tua salah satu siswa di Lamongan melaporkan kasus dugaan penganiayaan siswa oleh guru.
Korbannya adalah SHP anaknya yang saat ini sudah duduk di bangku kelas 1 Madrasah Aliyah ( MA ) alias setingkat siswa SMA .
SHP diduga dipukul menggunakan besi oleh oknum guru S pada Sabtu (18/1/2020) malam.
SHP bermula saat bertandang ke sekolah MTs-nya untuk cap tiga jari ijazah.
Saat itu sang guru tiba-tiba meledek korban yang kemudian dibalas SHP dengan nada ledekan juga.
S tersinggung kemudian turun dari lantai dua gedung MTs kemudin mencabut tiang besi volly ball dan memukulkannya tepat mengenahi pelipis kiri korban.