Muncul Makanan Ekstrem China, Daging Babi Busuk Digantung 30 Tahun, Dipercaya Jadi Lambang Kekayaan

Daging babi itu dibiarkan hingga berusia 20-30 tahun dan dinilai sebagai lambang kekayaan sebuah keluarga.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Kolase Feedy TV dan Toutiao
Daging babi yang diawetkan selama 30 tahun - Muncul Makanan Ekstrem China, Daging Babi Busuk Digantung 30 Tahun, Dipercaya Jadi Lambang Kekayaan 

Pertama, mereka menggunakan tali untuk mengencangkan leher babi, lalu memotong lubang kecil di perut babi.

Setelah itu, baru melepaskan semua organnya dan mengantinya dengan gandum untuk dimasukan ke dalam perut babi.

Setelah itu, mulut babi dijahit, kemudian diisi udara sampai tubuhnya bengkak.

Gandum di dalam perut babi.
Gandum di dalam perut babi. (Feedy TV)

Lalu, mereka menggunakan tanah liat merah di sekitar tubuh babi lalu memanggangnya, setelah itu baru menggantungnya.

Masyarakat setempat mengatakan, semakin banyak babi yang ada di rumah dan berusia 20-30 tahun, membuktikan keluarga itu sangat kaya.

Tapi, daging babi busuk ini telah diawetkan selama lebih dari 10 tahun.

Lantas bagaimana mereka mengonsumsinya?

Ternyata, dagingnya tidak sembarangan diolah.

Daging babi itu harus direndam terlebih dahulu di dalam air panas sebelum kemudian memakannya.

Banyak yang menduga jika virus corona berawal dari daging babi yang busuk itu.

remah daging babi yang diawetkan selama 30 tahun.
remah daging babi yang diawetkan selama 30 tahun. ()

Pencegahan Penularan Virus Corona

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pamekasan, Tri Susandi Juliarto berbagi tips dan kiat jitu agar masyarakat bisa terhindar dari virus corona yang mematikan ini.

Tri Susandi Juliarto menjelaskan, virus corona adalah virus yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan mamalia yang menyusui, seperti kucing, babi, sapi, dan lainnya.

Dia mengungkapkan, gejala awal manusia yang terkena virus corona ini biasanya mengalami demam, lalu batuk dan berujung mengalami gangguan pernapasan.

"Manifestasi atau wujudnya dari yang paling ringan, sedang, sampai berat," kata Tri Susandi Juliarto kepada TribunMadura.com, Senin (27/1/2020).

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved