Pilkada Sumenep
Fattah Jasin Daftar di Tiga Partai Politik untuk Maju Pilkada Sumenep 2020, Ciptakan Koalisi Gemuk
Fattah Jasin mendaftar sebagai peserta bakal calon Bupati Sumenep pada Pilkada Sumenep 2020 ke tiga partai politik.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Fattah Jasin mendaftar sebagai peserta bakal calon Bupati Sumenep pada Pilkada Sumenep 2020 ke tiga partai politik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Kepala Bakorwil Pamekasan, Fattah Jasin, memantapkan niatnya untuk maju dalam kontestan Pilkada Sumenep 2020.
Niat Fattah Jasin itu dibuktikan dengan mendaftar sebagai peserta bakal calon Bupati Sumenep ke tiga partai politik, di antaranya PKB, PPP dan, Partai Demokrat.
Fattah Jasin mendaftar ke DPC PKB Sumenep pada Rabu (13/11/2019).
• BERITA TERPOPULER MADURA - Update Pilkada Sumenep 2020 Hingga Mahasiswa Sampang Terjebak di China
• Maju Pilkada Sumenep, Fattah Jasin Kembalikan Formulir ke Partai Demokrat dan Dua Parpol Lain ini
• Fattah Jasin Penuhi 3 Kriteria Utama Diinginkan PPP : Semoga Gus Acing Ditakdir Menang Bareng PPP
Kemudian, Fattah Jasin mendaftar ke DPC PPP Sumenep pada Selasa (21/1/2020).
Lalu, terakhir Fattah Jasin mendaftar ke DPC Partai Demokrat Sumenep pada Rabu (29/1/2020).
Pantauan TribunMadura.com, Fattah Jasin mengembalikan berkas formulir ke Partai Demokrat Sumenep dengan menggunakan mobil mewah Alphard warna hitam ber nopol L 1183 ZM pada pukul 10.00 WIB.
Fattah Jasin lagi-lagi didampingi mantan Gubernur Jatim dua periode Mayjen (Purn) Imam Utomo dan tim relawannya.
Setiap sosok tokoh asli kelahiran tanah Sumenep ini mendaftar ke parpol sebagai bacabub, selalu melontarkan kalimat 'koalisi'.
"Mudah-mudahan kita berkoaliasi ya, namanya ikhtiar," kata Gus Acing di kantor DPC Demokrat, Rabu (29/1/2020).
Fattah Jasin mengatakan, jika dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan partai menjadi sangat penting. Sebab katanya, pemerintahan tanpa partai tidak akan maksimal.
"Saya kira semakin banyak partai yang bisa berkoalisi, itu akan memudahkan semua kebijakan dalam realisasi program," katanya.
Menurutnya, eksekutif dan legislatif diibaratkan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
"Tanpa partai saya kira tidak akan maksimal. Maka sebagai pintu masuk saya coba untuk niati mengajak partai-partai yang bisa berkoalisi," terangnya.