Kerajaan King ff The King Ekspansi ke Nganjuk Jawa Timur, Cukup Kirim Video Pengikut Dapat Rp 1 M

Kerajaan King ff The King sudah ekspansi ke Nganjuk Jawa Timur, cukup mengirim video saja pengikut mendapat Rp 1 miliar

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Mujib Anwar
Kolase TribunMadura (Sumber: istimewa dan Tribunmadura.com)
Pimpinan King of The King, Mr Dony Pedro atau Juanda dan pasangan suami istri asal Nganjuk Jawa Timur yang menjadi anggotanya, Amin Gatot dan Dwi Susanti. 

TRIBUNMADURA.COM, NGANJUK - Kerajaan baru King of The King atau Indonesia Mercusuar Dunia ( IMD ) sudah melakukan ekspansi ke wilayah Jawa Timur. Bahkan dengan cukup mengirimkan video saja, para pengikutnya dijanjikan mendapat uang hingga Rp 1 miliar. 

Ini setelah sejumlah warga Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur tercacat sebagai anggota dan atau terkait dengan Indonesia Mercusuar Dunia alias Kerajaan King of The King.

Hal itu diketahui setelah video viral di media sosial terkait pemasangan banner sosialisasi Indonesia Mercusuar Dunia di Pasar Burung Warujayeng , Nganjuk.

Setelah ditelusuri, ternyata terungkap, bahwa setidaknya sudah ada 40 orang anggota IMD asal Kabupaten Nganjuk yang telah resmi memiliki rekening dari kantor pusat IMD di Kota Bandung Jawa Barat.

Salah satu anggota IMD di Nganjuk, Dwi susanti menjelaskan, enam rekening bank terdiri dari dua rekening pribadi dan empat rekening dari gabungan anggota IMD tersebut.

Dimana untuk rekening pribadi pembukaanya dilakukan secara pribadi dengan mengirim KTP dan KK sendiri, dan untuk rekening anggota gabungan diatasnamakan satu nama dari anggota yang dipercaya.

Dimana untuk pembukaan satu nomor rekening di kantor pusat IMD dikenakan biaya Rp 1,5 juta.

"Nantinya pada saat pembukaan aset IMD tanggal 30 Maret 2020 maka biaya Rp 1,5 juta dijanjikan akan diganti dengan uang senilai Rp 3 miliar per satu rekening," kata Dwi Susanti, Kamis (30/1/2020).

Dijelaskan Dwi Susanti, dirinya bersama teman-temanya tertarik menjadi anggota IMD dikarenakan sejumlah janji yang positif bagi rakyat dan negara Indonesia dari Mr Dony Pedro yang juga King of the King dari Kerajaan Baru sebagai pemilik aset IMD di bank Swiss.

Mulai dari mensejahterakan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, akan membayar utang negara, akan membelikan peralatan perang untuk negara Indonesia, dan sebagainya.

"Melihat itu akhirna kami menjadi anggota IMD, karena misi sosialnya yang tinggi untuk rakyat wong cilik," ucap Dwi Susanti.

Disamping itu, menurut Dwi Susanti, dirinya juga sempat datang ke kantor pusat IMD di Kota Bandung untuk melihat uang yang sebagai aset.

Di dalam peti banyak terlihat tumpukan uang dolar dan sebagai aset Mr Dony Pedro.

Namun, dirinya tidak tahu apakah itu uang asli atau palsu.

"Yang penting, kami disitu bisa melihat tumpukan uang dalam kotak peti," ujar Dwi Susanti.

Oleh karena itu, ungkap Dwi Susanti, meski sekarang ini banyak informasi yang beredar tetapi dirinya bersama anggota IMD di kabupaten Nganjuk akan tetap bersikukuh menunggu janji pencairan uang dalam rekening sebesar Rp 3 miliar pada tanggal 30 Maret 2020.

"Jika pada tanggal 30 Maret nanti ternyata tidak ada uang masuk ke rekening, maka kami akan melapor ke Polisi telah menjadi korban penipuan.

Dan ternyata ada uang transfer masuk Rp 3 miliar seperti dijanjian romo Pedro ya Syukur Alhamdulillah dapat rezeki," tutur Dwi Susandi didampingi suaminya, Amin Gatot.

Pasangan suami istri, Amin Gatot dan Dwi Susanti anggota IMD ( King of The King ) yang memasang banner sosialisasi IMD di Pasar Burung Warujayeng, Nganjuk dan menjadi viral di media sosial dan membuat heboh warga.
Pasangan suami istri, Amin Gatot dan Dwi Susanti anggota IMD ( King of The King ) yang memasang banner sosialisasi IMD di Pasar Burung Warujayeng, Nganjuk dan menjadi viral di media sosial dan membuat heboh warga. (TRIBUNMADURA/ACHMAD AMRU MUIZ)

Kirim Video King Of The King Dapat Rp 1 Miliar

Sementara, pasangan suami istri anggota Kerajaan baru King of The King di Kabupaten Nganjuk pemasang banner sosialisasi Indonesia Mercusuar Dunia ( IMD ) yang divideokan di Pasar Burung Warujayeng ternyata termotivasi dengan imbalan fantastis yang besarnya mencapai Rp 1 miliar.

Amin Gatot, salah satu anggota IMD di Kabupaten Nganjuk mengatakan, pemasangan Banner tersebut harus dilokasi umum. Bahkan dianjurkan untuk dipasang didepan Pendopo Kabupaten Nganjuk oleh Mr Dony Pedro dan Ketua Umum IMD, Juanda agar banyak orang yang melihatnya.

"Romo Pedro bahkan janji akan bicara dengan Bupati Nganjuk langsung melalui teleconference apabila menegur pemasangan Banner tersebut di pendopo Nganjuk.

Tapi kami yang tidak berani sehingga memilih memasang Banner di tempat umum yakni di pasar Burung Warujayeng itu untuk kami vidiokan," ujar Amin Gatot, Kamis (30/1/2020).

Menurut Amin, setelah memvideokan pemasangan banner, video tersebut langsung dikirim ke IMD Pusat dengan harapan bisa mendapatkan uang Rp 1 miliar, seperti yang dijanjian Mr Dony Pedro.

Dimana pencairan itu nanti akan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2020 mendatang bersamaan dengan waktu pembukaan aset IMD.

"Jadi kami tidak pernah mengirim atau menyebarluaskan video tersebut kepada siapapun dan itu sebagai video pribadi.

Tapi mengapa kok bisa tersebar luas di Medsos dan siapa itu yang melakukan," sergah Amin Gatot.

Dwi Susanti, isteri Amin Gatot menambahkan, dalam memasang banner sosialisasi IMD tersebut dilakukan berdua saja.

Dirinya tidak mengajak anggota lain untuk ikut memasang banner tersebut di Pasar Burung Warujayeng.

Dimana suaminya yang pegang tongkat banner dan dirinya yang memvidio sambil memberikan teriakan narasi "Selamat Datang Mr Dony Pedro" berkali-kali.

"Itu yang kami lakukan dalam pembuatan vidio itu, kami tidak melibatkan orang lain. Dan kegiatan itu sempat mendapat perhatian warga yang kebetulan sedang ramai di pasar Burung Warujayeng tersebut," kata Dwi Susanti.

Oleh karena itu, kata Dwi Susanti, pihaknya tidak merasa bersalah atas kegiatanya tersebut.

Karena kegiatan yang dilakukanya itu tidak mengganggu keamanan masyarakat dan tidak menghasut siapapun serta dilakukan tidak kurang dari 10 menit yang selanjutnya banner di lipat kembali.

Apalagi kegiatan itu hanya dilakukan untuk memenuhi syarat agar bisa mendapatkan uang Rp 1 miliar.

"Tentu siapapun akan tertarik mendapatkan uang Rp 1 miliar hanya dengan mengirim vidio sosialisasi IMD, dan itu yang kami lakukan," tutur Dwi Susanti.

Seperti diketahui, Mr Dony Pedro yang menjadi Rajanya Raja (King of The King) di Kerajaan Baru yang tinggal di Cicadas Kota Bandung Jawa Barat yang mengaku sebagai pemilik aset IMD.

Gegerkan Warga

Warga Kabupaten Nganjuk, sebelumnya heboh dan geger dengan beredarnya video viral di media sosial pemasangan sepanduk sosialisasi Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) di Pasar Burung Kelurahan Warujayeng Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk yang tersebar di media sosial.

Dalam video berdurasi 1,51 menit tersebut, tampak pemasangan sepanduk Selamat Datang Mr Donny Pedro disertai suara penjelasan dari seorang perempuan tentang IMD.

Salah satu pemilik warung di pasar Burung Warujayeng Nganjuk yang sempat mengetahui lansung pemasangan sepanduk IMD, Sunarmi mengatakan, pemasangan sepanduk IMD tersebut dilakukan oleh sekitar lima orang.

Sebelum memasang sepanduk, mereka sempat memesan kopi di warungnya.

"Kami tidak tahu mereka itu darimana dan siapa saja, tapi yang kami lihat mereka kemudian pinjam kayu bambu sebentar untuk memasang sepanduk dan dividio sebentar.

Setelah itu sepanduk dilipat kembali dan membayar minuman kopi lalu pergi dan tidak berkata apapun," kata Sunarmi, Kamis (30/1/2020).

Dijelaskan Sunarmi, pemasangan sepanduk IMD yang belakangan ramai dibicarakan warga setelah tersebar di medsos tersebut terjadi pada akhir bulan Desember 2019 lalu.

Pemasangan itu pada hari Minggu ketika pasar burung sedang ramai pengunjung sekitar pukul 09.30 WIB.

Saat itupun, pemasangan sepanduk IMD itu mendapat perhatian warga pengunjung pasar burung Warujayeng dan saling bertanya apa maksudnya itu.

Bahkan, para pengunjung pasarpun saling bertanya siapa pemasang sepanduk itu dan berasal darimana.

"Setelah itu tidak ada kabar apapun, namun dalam dua hari terakhir ini vidio pemasangan sepanduk IMD itu ramai dibicarakan dan banyak yang datang ke warung saya menanyakan hal itu. Dan kami jawab tidak tahu menahu soal itu," ucap Sunarmi.

Akhirnya diketahui, bahwa pemasang spanduk IMD tersebut dua orang suami isteri (Pasutri), Amin Gatot (52) dan Dwi Susanti (45).

Keduanya warga Desa Sumberkepuh Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk.

Atas viralnya vidio pemasangan sepanduk IMD di pasar Burung Warujayeng tersebut, keduanya juga sempat diminta keterangan jajarang Polsek Warujayeng Nganjuk.

Kapolsek Warujayeng, Kompol H Edy Hariadi membenarkan pihaknya telah meminta keterangan dari pasutri pemasang sepanduk IMD di pasar Burung Warujayeng pada akhir bulan Desember 2019 dan vidionya viral belakangan di media sosial.

"Mereka bukan tersangka dan tidak ada penahanan terhadap keduanya. Apa yang dilakukan memasang sepanduk itu bukan pidana setelah tidak ada unsur hasutan atau lainya, dan saat ini Polres Nganjuk yang menindaklanjuti itu," tegas Edy Hariadi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved