Berita Viral

Salsa Erwina Belum Puas Ahmad Sahroni Dinonaktifkan NasDem: Tidak Jelas, Tidak Transparan

Menurut Salsa Erwina, arti penonaktifan Ahmad Sahroni dan beberapa anggota DPR RI lainnya belum jelas dan tak transparan.

Editor: Mardianita Olga
Instagram.com/ahmadsahroni88/salsaer
PENONAKTIFAN ANGGOTA DPR - Diaspora Indonesia di Denmark yang viral belakangan ini, Salsa Erwina, mengkritik penonaktifan sejumlah anggota DPR RI. Menurutnya, penonaktifan ini tidak jelas dan kurang transparan. 

TRIBUNMADURA.COM - Penonaktifan Ahmad Sahroni dan sejumlah DPR RI lainnya mendapat kritikan dari diaspora Indonesia di Denmark, Salsa Erwina Hutagalung.

Padahal Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach telah dinonaktifkan dari partai Nasional Demokrat (NasDem). Uya Kuya dan Eko Patrio dinonaktifkan Partai Amanat Nasional (PAN), sementara Adies Kadir oleh Partai Golkar.

Hal itu diterapkan karena keempatnya melanggar kode etik dan menyakiti hati rakyat dengan komentar blunder.

Mereka pun dibebaskan dari tugas wakil rakyat dan kader partai.

Perempuan yang sempat bersitegang dengan Ahmad Sahroni itu agaknya kurang puas dengan keputusan tiga partai politik itu.

Menurutnya, sanksi dari parpol perlu dipertegas lagi.

Alih-ali dipecat, mereka secara resmi masih terdaftar sebagai anggota DPR RI dan menerima keuntungan finansial.

Istilah ini biasanya bentuk dari sanksi ‘ringan’ demi menjaga citra partai tanpa harus kehilangan kursi DPR.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Baca juga: ‘Guys, Maafin’, Nafa Urbach Dukung Tunjangan Rumah DPR Langsung Kena Mental, Medsos Banjir Hujatan

"Kepada partai-partai politik, mohon untuk memberikan bahasa yang lebih jelas, apa arti penonaktifan? Apa arti dan perbedaan antara menonaktifkan dengan pemecatan?" ucap Salsa Erwinia, Selasa (2/9/2025), dikutip dari Tribunnews.com.

Istilah penonaktifan ini juga tak jarang membuat publik bertanya-tanya.

"Dan apakah pemecatan ini terjadi hanya di DPR? Atau di parpol? Di mana pemecatan ini terjadi dan apa konsekuensinya? Karena ini ketidakjelasan dan ketidak adaannya transparansi membuat publik bertanya tanya, dan bukannya meredam malah jadi semakin banyak kritik," katanya menerangkan.

Meski begitu, Salsa Erwina tetap mengapresiasi tindakan partai.

Dia berharap penonaktifan tersebut bisa membuat kader yang berkaitan intropeksi diri.

"Saya rasa ini akan menjadi pelajaran yang sangat besar kepada semua anggota parlemen untuk tidak lagi menggunakan status dan jabatan yang mereka punya untuk bertindak petantang petenteng, bertindak arogan terhadap rakyat," kata Salsa.

Baca juga: Sempat Tak Masalah, DPR RI Kini Sebut Joget-joget di Rapat Langgar Kode Etik: Bakal Ditertibkan

Ketum Pengprov Inkado Jatim, Firman Syah Ali  saat foto bersama dengan KETUM PP Inkado , Ahmad Sahroni.
Ketum Pengprov Inkado Jatim, Firman Syah Ali saat foto bersama dengan KETUM PP Inkado , Ahmad Sahroni. (TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian)
Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved