Pupuk Langka Petani Tambak Bergerak
BREAKING NEWS: Pupuk Makin Langka & Menggila, 10 Ribu Petani Tambak Lamongan Demo Sandera Ketua DPRD
Keberadaan pupuk semakin langka di pasaran dan harganya menggila, 10 ribu massa petani tambak di Lamongan demonstrasi dan menyandera Ketua DPRD
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
Pupuk Makin Langka dan Menggila, 10 Ribu Petani Tambak di Lamongan Demonstrasi dan Sandera Ketua DPRD
TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN - Kelangkaan pupuk yang semakin menjadi-jadi membuat sebanyak 10 ribu petani tambak dari delapan kecamatan di Kabupaten Lamongan turun ke jalan menggelar aksi demo besar-besaran, Kamis (6/2/2020).
Massa ribuan petani di Kabupaten Lamongan tersebut menuntut agar Peraturan Menteri Pertanian ( Permentan ) nomor 1 Tahun 2020 dibatalkan, sebagai buntut pupuk langka di pasaran dan harganya yang semakin mencekik.
Dalam asksinya, massa petani bergerak dari depan Gedung GOR jalan Basuki Rahmad menuju Gedung DPRD Lamongan.
Mereka meminta para wakil rakyat bisa membantu kesulitan pupuk yang saat ini sedang dialami ribuan petambak Lamongan.
Hanya sekitar 20 menit orasi di depan Gedung DPRD, massa langsung menyandera Ketua DPRD Lamongan, Abdul Ghofur dan dipaksa untuk ikut berjalan kaki menuju Kantor Pemkab Lamongan di jalan KH Ahmad Dahlan.
Ajakan Ghofur meminta 20 orang perwakilan ditolak massa.
"Tidak ada perwakilan. Mari wakil rakyat yang terhormat sama - sama berjalan menuju Kantor Pemkab menemui Bupati Fadeli," tegas Koordinator Aksi, Yusuf.
Menurut Yusuf, petambak ingin memastikan apa yang sudah dilakukan Bupati Fadeli terkait kelangkaan pupuk yang dialami petambak.
"Maukah anggota dewan jalan bersama menuju ke pemkab menemui bupati," tegas Yusuf.
Ketua DPRD, Abdul Ghofur semula tetap pada pendiriannya mengajak perwakilan massa masuk untuk berbicara.
"Hidup petani, hidup petani, hidup petani tambak," teriak Ghofur.
Rayuan politisi PKB tersebut kepada massa yang menyebut mendukung gerakan masyarakat petani tambak, yang terpenting jangan sampai anarkis, tidak digubris massa
Ujungnya, Abdul Ghofur digelandang berjalan bersama menuju Kantor Pemkab Lamongan.
Tiba di depan Kantor Pemkab Lamongan, massa kembali bersih tegang karena menolak adanya perwakilan massa yang diminta masuk.
"Bupati silakan keluar menemui kami," teriak massa.
Negosiasi akhirnya disepakati, perwakilan massa masuk menemui bupati dengan didampingi sejumlah anggota DPRD Lamongan.
Bersamaan perwakilan massa masuk, ribuan massa yang ada di luar melanjutkan orasinya dengan segala tuntutannya.
"Silakan lanjutkan orasinya, perwakilan akan masuk menemui bupati," tegas Yusuf, mantan Ketua Cabang Muhammadiyah.
Hingga berita ini dikirim, perwakilan massa masih menunggu di ruang loby kantor bupati menunggu kesepakatan perwakilan yang bisa masuk ke ruang kerja Bupati Lamongan Fadeli.