Cinta Mati, 16 Tahun Suami Tidur dengan Mayat Istrinya yang Meninggal, Keluarga dan Polisi Menyerah
karena cinta mati, 16 tahun suami tidur dengan mayat istrinya yang meninggal, keluarga dan polisi sampai menyerah tak bisa berbuat apa-apa
Penulis: Ignatia Andra | Editor: Mujib Anwar
Cinta Mati, 16 Tahun Suami Tidur dengan Mayat Istrinya yang Meninggal, Keluarga dan Polisi sampai Menyerah
TRIBUNJATIM.COM - Tak rela ditinggal mati istrinya, suami ini nekat membongkar makam sang istri tercinta.
Setelah membongkar kuburan istrinya, pria itu nekat tidur dengan mayat istrinya yang sudah menjadi tulang belulang selama belasan tahun, yakni 16 tahun.
Si suami yang sangat cinta mati terhadap istrinya ini mengaku dirinya tidak sanggup hidup tanpa melihat sosok istrinya, wanita yang sangat dicintai dan disayanginya.
Berikut kisah selengkapnya, dikutip TribunJatim.com dari Tribun Medan.
Pria itu diketahui bernama Le Van, asal Vietnam.
Pada tahun 2009, Le Van membuat kehebohan di negara asalnya, saat memutuskan untuk membongkar makam istrinya, mengambil jasadnya, lalu mengawetkan menjadi patung.
Meski aksinya ini ditentang oleh pihak keluarga, tapi Le Van tidak mengurungkan niatnya, dan tidur di ranjang yang sama dengan patung istrinya itu selama puluhan tahun.
Le Van dan istrinya menikah pada tahun 1975.
Keduanya menikah atas perjodohan yang diatur kedua orangtua mereka.
• Ramalan Zodiak Sabtu 8 Februari 2020 : Leo Pusatkan Usaha, Pisces Kemajuan Karir dan Taurus Tergugah
• Bekerja NonStop untuk Temukan Obat Virus Corona, Dokter dan Pejabat RS ini Kondisinya Memprihatinkan
• Pria Mengaku Tak Makan dan Minum Selama 70 Tahun, Dokter Temukan Hal Mengejutkan saat Menelitinya

Setelah Le Van kembali dari dinas militer, mereka menikah.
Ketika mereka saling mengenal, pasangan yang baru menikah segera merasakan cinta dan hidup bahagia.
Mereka memiliki tujuh anak dan menjalani kehidupan yang damai, sampai suatu hari di tahun 2003 ketika Tuan Van, yang bekerja jauh dari rumah, mendapat kabar bahwa istrinya tiba-tiba meninggal.
Dia bergegas pulang, tetapi saat tiba, dia tak bisa melihat wajah istrinya karena harus dimakamkan.

Le Van yang patah hati, menghabiskan sebagian besar waktunya di kuburan, siang dan malam, termasuk tidur di kuburan istrinya.
Tetapi setelah beberapa bulan ia mulai khawatir tentang cuaca buruk dan hujan.