Nenek Madura Dianiaya Keluarga
Kondisi Terkini Nenek Madura Diduga Dianiaya Keluarga karena Sengketa Warisan, Mengeluh Pusing Berat
Nenek Madura bernama Sumari (63) diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan keluarganya sendiri karena masalah warisan.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Nenek Madura asal Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang itu, dirawat di Puskesmas Robatal dengan luka lebam di sejumlah bagian tubuhnya.
Luka lebam itu didapat nenek Madura setelah diduga dianiaya oleh keluarganya sendiri.
Kapolsek Robatal, Iptu Sunarno membenarkan, pihaknya mendapat laporan kasus dugaan penganiayaan terhadap nenek Madura.
Iptu Sunarno mengatakan, kasus dugaan penganiayaan yang dialami nenek Madura dilaporkan oleh Matkarim (37), anak Sumari.
Ia menyebut, kasus dugaan penganiayaan nenek Madura kini dalam pemeriksaan kepolisian.
"Kami akan melakukan pemeriksaan," ungkap Iptu Sunarno kepada TribunMadura.com, Minggu (16/2/2020).
"Tapi masih menunggu kondisi Sumari sembuh. Sebab, saat ini dia mengeluh pusing," sambung dia.
"Rencana kami akan melakukan pemeriksaan hari Senin," imbuhnya.
Berita sebelumnya, seorang nenek bernama Sumari (63) dirawat di Puskesmas Robatal, Kabupaten Sampang.
Warga Desa Tragih, Kecamatan Robatal itu dilarikan ke Puskesmas setelah mengalami lebam di sekujur tubuhnya.
Nenek Madura itu diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan anak kakak Sumari, Mulyadi atau keponakannya.
Kejadian nenek Madura diduga dianiaya keponakan lantaran tanah warisan dari orang tua.
Anak Sumari, Matkarim (37) menyebut, aksi penganiayaan itu terjadi di depan rumahnya pada Sabtu (15/2/2020).
Saat itu, tiga anak Mulyadi, Mina, Jumideh, dan Mideh, datang ke rumah nenek Madura.
"Tapi yang melakukan pemukulan terhadap ibu saya adalah Mina," ujarnya kepada TribunMadura.com, Minggu (16/2/2020).