Wabah Virus Corona

Meski Kim Jong Un Klaim Bebas Virus Corona, Korea Utara Minta Bantuan Tes Virus Corona dari Rusia

Namun, meski Korea Utara berbatasan langsung dengan China, Korea Utara tetap bersikukuh penduduknya negatif dari virus corona.

Editor: Aqwamit Torik
Kolase TribunMadura.com (Sumber: AFP)
Para medis yang menangani virus corona di China dan Presiden Korea Utara, Kim Jong Un 

Sementara DW.com mengutip Daily NK mengatakan ada 20 orang yang meninggal diduga karena virus corona sejak Januari 2020.

Sedangkan Yonhap News Korea Selatan melaporkan sekitar 7.000 orang dimonitor untuk gejala-gejala virus corona.

Sementara pemerintah Korea Utara mendorong para diplomat asing yang ditempatkan di Pyongyang untuk meninggalkan negara itu dalam waktu dekat.

Para medis yang menangani virus corona dan presiden Korea Utara Kim Jong Un
Para medis yang menangani virus corona dan presiden Korea Utara Kim Jong Un (Kolase TribunMadura.com (Sumber: AFP dan Wikipedia))

Dilansir dari CNN, Kedutaan Besar Jerman, Kantor Kerjasama Prancis, dan Kerjasama Pembangunan Swiss akan menutup operasi di ibukota Pyongyang sepenuhnya.

Negara-negara lain dengan misi diplomatik di Korea Utara berencana mengurangi operasi.

Meskipun virus corona itu telah menyebar hingga ke Brasil, Israel, dan Nigeria, Korea Utara yang berbagi perbatasan dengan China tetap mengklaim bahwa tidak ada kasus yang dikonfirmasi.

Namun demikian, Zhang Jun, duta besar China untuk PBB, mengatakan pada hari Senin (2/3/2020) bahwa Korea Utara menderita efek negatif dari Covid-19.

Sistem kesehatan Korea Utara menderita karena kurangnya dana dan peralatan, dan cakupan medis sangat buruk di daerah pedesaan yang miskin di negara itu.

“Korea Utara merupakan negara berisiko tinggi, sebagai negara dengan sistem kesehatan yang lemah, untuk virus yang menimbulkan bahaya besar,” ujar Kee B. Park, Direktur Proyek Kebijakan Kesehatan Korea dan Dosen Kesehatan Global dan Kedokteran Sosial di Harvard Medical School, kepada Time.

Sistem kesehatan lemah Park telah melakukan lebih dari 20 perjalanan ke Korea Utara, bekerja bersama dokter-dokter Korea Utara dan berusaha memperbaiki sistem kesehatan negara itu.

Dia mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, sanksi semakin mempersulit petugas kesehatan untuk memberikan perawatan yang dibutuhkan pasien.

“Bekerja bersama dokter Korea Utara di dalam rumah sakit di Pyongyang, mereka menggunakan kembali hampir semuanya sampai menjadi tidak dapat digunakan.

Mereka adalah ahli dalam memperbaiki dan memelihara peralatan medis,” kata Park.

Keadaan saat ini akan membuat menjadi sangat sulit bagi Korea Utara untuk menangani wabah virus yang besar.

Park menyebut, Korea mungkin dapat berhasil mengobati sejumlah kecil kasus Covid-19 yang parah.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved