Ahok Ditolak Mujahid 212 Jadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara, Pimpinan MPR Beri Reaksi
Kelompok Mujahid 212 menolak jika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditunjuk sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara.
Kelompok Mujahid 212 menolak jika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditunjuk sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara
TRIBUNMADURA.COM - Penolakan wacana penunjukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara oleh kelompok Mujahid 212 ditanggapi oleh Wakil Ketua MPR, Arsul Sani.
Arsul Sani menyebut Presiden Jokowi akan mempertimbangkan masukan semua kalangan dalam menunjuk Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara.
"Biasanya Presiden menggunakan kesempatan yang berkembang," tutur Arsul di komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
• Hand Sanitizer Palsu Mulai Beredar di Kota Surabaya, Polrestabes Surabaya Bentuk Tim Satgas
• Geger Penemuan Bayi Laki-Laki di Ladang Tebu Lumajang, Keadaannya Memprihatinkan saat Ditemukan
• Ditinggal Ibu Tidurkan Adiknya, Balita Mojokerto Tewas Tenggelam di Aliran Sungai Saluran Irigasi
"Baik pro maupun kontra sebagai bahan dalam mengambil keputusan," sambung dia.
Menurut Arsul, adanya penolakan Ahok dari kelompok Mujahid 212 sebuah hal yang wajar.
Tetapi, menurutnya, ada juga pihak-pihak lain yang mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Jadi semua saya yakin akan dipertimbangkan Presiden dan tentu partai koalisi pemerintah jika diminta pendapat, akan menyampaikan pendapat," tutur Arsul.
Lebih lanjut Sekjen PPP itu pun menyebut, empat calon Kepala Badan Otorita IKN yang telah disebutkan Presiden Jokowi pasti telah dipertimbangkan berdasarkan pengalaman dan kemampuan dalam mengelola Ibu Kota Negara.
"Tentu Presiden mempertimbangkan dua hal, pertama latarbelakang pendidikannya, kedua pengetahuannya," ucap Arsul.
• Mulai dari Ahok Hingga Bupati Banyuwangi Digadang Jokowi Akan Menjadi CEO Otorita Ibu Kota Baru
• Dua Warga Indonesia Positif Terjangkit Virus Corona, Kabar Diumumkan Langsung Presiden Jokowi
Diketahui, Presiden Jokowi telah menyampaikan empat calon Kepala Badan Otorita IKN.
Empat orang di antaranya Bambang Brojonegoro, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Abdullah Azwar Anas, dan Tumiyana.
Namun, sejumlah alumni Aksi 212 yang menamakan diri sebagai Mujahid 212 menolak Ahok sebagai calon Kepala Badan Otorita IKN.
Ketua Mujahid 212, Damai Hari Lubis mengatakan, pihaknya menolak Ahok karena rekam jejak dan kepribadian yang tidak baik.
"Sebagai calon kepala daerahnya [Ibu Kota Negara baru] adalah Ahok, maka kami katakan dan nyatakan secara tegas," kata Damai dalam keterangan tertulisnya.
"Kami menolak keras Ahok lantaran fakta-fakta pribadi Ahok merupakan seorang jati diri yang memiliki banyak masalah," sambung dia.
Tak punya kewenangan
Wakil Ketua Komisi II DPR Saan Mustofa menilai Mujahid 212 tidak memiliki kewenangan untuk menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara.
"Kalau aspirasi boleh saja, tapi kalau mereka menolak ya dia tidak punya kewenangan," tutur Saan saat dihubungi, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
"Tidak ada urusannya, namun sebagai sebuah aspirasi tidak ada masalah," sambung dia.
Menurutnya, pemilihan Kepala Badan Otorita IKN merupakan otoritas Presiden Joko Widodo.
Selain itu, kata dia, tidak ada pihak mana pun yang bisa mengintervensi dalam proses pemilihan.
"Kalau mereka (Mujahid 212) mengatakan soal rekam jejak, ya Ahok kan relatif tidak ada masalah dalam menata kota," ungkap dia.
"Jadi tentu empat nama masuk calon Kepala Badan Otorita IKN, sudah menjadi perhitungan Pak Jokowi," paparnya.
Adapun empat calon Kepala Badan Otorita IKN di antaranya, Bambang Brojonegoro, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Abdullah Azwar Anas, dan Tumiyana.
Ia pun menilai, empat calon tersebut memiliki rekam jejak yang memadai dalam mengelola ibu kota baru di Kalimantan Timur.
"Artinya, siapapun yang terpilih, saya yakin akan membawa ibu kota baru akan sesuai dengan harapan Presiden, juga harapan kita semua," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ahok Ditolak Mujahid 212, Pimpinan MPR: Nanti Presiden yang Pertimbangkan
• Daftar Drama Korea Unggulan yang Siap Tayang Maret 2020, Ada Kingdom hingga Find Me in Your Memory
• Sinopsis Drama Korea Find Me in Your Memory, Tayang Bulan Maret Menggantikan The Game: Towards Zero