Berita Terpopuler

BERITA TERPOPULER: Jadwal Wisuda Mahasiswa UB Terancam Ditunda hingga Produksi Hand Sanitizer

Inilah tiga berita terpopuler TribunMadura.com, dari jadwal wisuda mahasiswa Universitas Brawijaya hingga produksi hand sanitizer.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Instagram/univ.brawijaya dan Samsul Hadi
Kolase Universitas Brawijaya dan Wisata Makam Bung Karno 

Inilah tiga berita terpopuler TribunMadura.com, dari jadwal wisuda mahasiswa Universitas Brawijaya hingga produksi hand sanitizer

TRIBUNMADURA.COM - Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Madura dan sekitarnya terangkum dalam berita terpopuler Madura Senin (16/3/2020).

Pada berita terpopuler Madura dan sekitarnya hari ini, dimulai dengan jadwal wisuda mahasiswa Universitas Brawijaya Malang terancam ditunda.

Lalu, ada berita Pemkot Blitar belum menutup lokasi wisata Makam Bung Karno.

Pemkab Lumajang Umumkan Semua Sekolah Diliburkan Selama 2 Pekan, Antisipasi Penyebaran Virus Corona

Antisipasi Virus Corona, Pemkot Surabaya Produksi Hand Sanitizer dan Bagikan Gratis ke Warga

Siswa di Kota Blitar Tetap Masuk, Sekolah Diimbau Tidak Laksanakan Upacara Bendera Sementara Waktu

Kemudian, ada juga Pemkot Surabaya memproduksi hand sanitizer sendiri dan membagikannya pada masyarakat secara gratis.

Berikut berita populer yang dirangkum TribunMadura.com:

1. Jadwal Wisuda Mahasiswa Universitas Brawijaya Terancam Ditunda

Universitas Brawijaya berencana menunda jadwal wisuda dan melaksanakan kuliah online untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau virus corona.

Sebelumnya, satu mahasiswa dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar karena dicurigai terinfeksi virus asal Wuhan, China itu.

"Tapi rencana itu akan dibahas nanti malam pada saat rapat," tutur Rektor Universitas Brawijaya, Nuhfil Hanani, Minggu (15/3/2020).

Perkuliahan online, kata Nuhfil, direkomendasikan oleh Satgas Covid-19 Brawijaya yang beberapa waktu lalu dibentuk pihak kampus.

Bisa jadi, rekomendasi itu tidak dilaksanakan sebab Malang masih aman.

Wisudawan Universitas Brawijaya
Wisudawan Universitas Brawijaya (Instagram/univ.brawijaya)

"Kalau mahasiswa ini dibawa pulang ke daerahnya lalu terinfeksi di sana, mereka pulang ke Malang malah menularkan di sini. Malah bahaya," kata dia.

Nuhfil Hanani mengatakan, saat ini kondisi Universitas Brawijaya, masih normal dan tidak ada pembatasan.

Hanya saja, gedung Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, diisolasi dengan menyemprotkan disinfektan.

"Masih normal sampai sekarang. Kan perlu ada bukti terlebih dulu baru kami tentukan langkah selanjutnya," pungkas dia.

Sebelumnya, Universitas Brawijaya melarang seluruh civitas akademika di lingkungannya bepergian ke luar negeri.

Selain itu, Rektor Universitas Brawijaya melalui surat edarannya juga menunda seluruh kegiatan yang mengakibatkan keramaian seperti seminar tanpa kepastian batas waktu.

2. Belum Ada Pembatasan Pengunjung Wisata Makam Bung Karno

Pemkot Blitar belum melakukan pembatasan pengunjung atau penutupan sementara tempat wisata Makam Bung Karno (MBK) menyusul merebaknya virus corona, Minggu (15/3/2020).

Pengelola masih menunggu kebijakan dari wali kota terkait pembatasan pengunjung atau penutupan sementara tempat wisata Makam Bung Karno.

"Masih kami buka, kami masih menunggu kebijakan dari wali kota," kata Kabid Pengembangan Kawasan Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, Heru Santoso.

Sampai sekarang, pengunjung tempat wisata MBK masih ramai.

Banyak pengunjung yang berziarah ke makam Proklamator sekaligus Presiden pertama RI, Ir Soekarno atau Bung Karno.

Para pengunjung tempat wisata MBK rata-rata rombongan dari luar kota, mulai dari Jakarta, Jabar, Jateng, dan sejumlah kota di Jatim.

"Sampai sekarang kalau ada pengunjung dari luar kota datang tetap kami layani," ujarnya.

Para pengunjung hendak masuk ke Makam Bung Karno di Kota Blitar, Minggu (15/3/2020).
Para pengunjung hendak masuk ke Makam Bung Karno di Kota Blitar, Minggu (15/3/2020). (TRIBUNMADURA.COM/SAMSUL HADI)

Tetapi, Heru tetap meminta para pegawai di wisata Makam Bung Karno tetap waspada terkait merebaknya virus corona di sejumlah daerah di Indonesia.

Heru mengimbau para pegawai agar tidak salaman dulu dengan pengunjung di wisata Makam Bung Karno.

Para pegawai juga diminta rajin membersihkan fasilitas di wisata Makam Bung Karno dan sering mencuci tangan.

"Saya sudah minta ke pegawai agar tidak menyentuh atau salaman dulu dengan pengunjung," kata dia.

"Kalau ada pengunjung yang minta salaman pegawai cukup mengangkat tangan saja," ujarnya.

Menurut Heru, jumlah pengunjung di wisata Makam Bung Karno sudah menurun drastis semenjak merebaknya virus corona di Indonesia.

Kata dia, jumlah pengunjung yang biasanya bisa mencapai 2.000 orang per hari, sekarang tinggal 500 orang per hari.

"Jumlah pengunjungnya sudah turun drastis sejak ada wabah virus corona," ungkapnya.

"Kami juga masih menunggu kebijakan dari pimpinan terkait pembatasan atau penutupan tempat wisata untuk mencegah penyebaran virus corona," katanya.

Sekadar diketahui, Makam Bung Karno menjadi tempat wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan dari luar daerah di Kota Blitar.

Para pengunjung ingin berziarah ke makam sang Proklamator.

Selain wisata Makam Bung Karno, Istana Gebang yang merupakan rumah masa kecil Bung Karno juga banyak didatangi wisatawan dari luar kota. (sha)

3. Pemkot Surabaya Produksi Hand Sanitizer

Pemkot Surabaya tengah menggalakkan program antisipasi penyebaran virus corona.

Selain menambah sejumlah fasilitas kesehatan, Pemkot Surabaya kini tengah memproduksi hand sanitizer.

Nantinya, hand sanitizer itu akan dibagikan Pemkot Surabaya untuk warga.

"Kami melakukan produksi sendiri (hand sanitizer)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, Minggu (15/3/2020).

"Hingga saat ini masih terus memproduksi," sambung dia.

Febria Rachmanita mengatakan, inovasi itu dibuat sejak cairan yang berfungsi untuk membunuh bakteri itu disebut sulit di pasaran.

ilustrasi
ilustrasi (CNN.COM)

Hingga saat ini, sekitar 450 liter hand sanitizer telah diproduksi dan dibagikan di lingkungan Pemkot Surabaya dan ruang-ruang publik.

Menurut Feny, hand sanitizer itu dibuat di RSUD Dr M Soewandhie dengan melibatkan tenaga ahli di bidang farmasi.

Ia mengaku, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan BPOM dalam pembuatan hand sanitizer tersebut.

Hand sanitizer itu pun, kata dia, disebar tanpa diperjualbelikan alias gratis.

Hand sanitizer tersebut akan ditempatkan di tempat umum dan fasilitas publik di Kota Surabaya, seperti kantor pemerintahan, kantor pelayanan, dan sekolah.

"(Termasuk) sekolah dan tempat wisata yang dikelola Pemkot Surabaya," jelasnya.

Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel Tetap Dibuka untuk Umum di Tengah Antisipasi Virus Corona

VIRAL Video Muazin Menahan Tangis Lantunkan Azan Agar Tak Berjamaah di Masjid: Salatlah di Rumahmu

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved