Virus Corona

Cara Sederhana Para Pasien Positif Covid-19 Sembuh Total dari Corona: Main Kuis dan Berpikir Positif

Simak cara sederhana para pasien positif Covid-19 sembuh total dari Corona, cukup dengan main kuis dan selalu berpikir positif

Penulis: Mujib Anwar | Editor: Mujib Anwar
AFP/STR/CHINA OUT
Ilustrasi - Ada cara sederhana para pasien positif Covid-19 sembuh total dari Corona yang bisa dicoba seiring makin mawabahnya pandemi Corona. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Ada sejumlah cara sederhana pasien positif Covid-19 sembuh total dari Corona .

Cara dan kiat tersebut bisa ditiru dan dipahami seiring dengan semakin meluasnya pandemi virus Corona yang melanda dunia.

Hingga Senin (6/4/2020) berdasarkan data terakhir Minggu (5/4/2020) setidaknya lebih dari satu juta orang di berbagai belahan dunia telah terinfeksi Covid-19, virus jenis yang pertama kali ditemukan di Wuhan China.

Dari jumlah tersebut, ratusan ribu orang meninggal dunia karena Corona.

Meski demikian, bagi mereka yang positif Covid-19, harapan bisa  sembuh juga cukup besar.

Ini setelah cukup banyak pasien Corona yang sembuh total dari Covid-19, setelah menjalani perawatan dan disiplin melakukan saran pemulihan sesuai yang disarankan oleh dokter.

Bagaimana cara sederhana pasien positif Covid-19 sembuh total dari Corona, simak kisah selengkapnya berikut:

Di Jawa Timur dari sejumlah pasien positif Covid-19 yang berhasil sembuh, empat diantaranya setelah dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Dirut RSUD Dr Soetomo Surabaya, Joni Wahyuhadi mengatakan dari keempat orang tersebut sudah ada yang segar bugar namun masih ada yang masih dalam tahap pemulihan, sehingga masih dilakukan perawatan.

Joni menjelaskan ada beberapa treatment atau perlakuan dari tim medis RSUD Dr Soetomo Surabaya hingga pasien tersebut bisa mengalahkan virus Corona.

"Memang penyakit ini ( Covid-19 ) kan disebabkan oleh virus, kalau pertahanan tubuh kita bagus maka dia akan dilawan oleh pertahanan tubuh kita, virusnya mati dan orangnya akan sehat lagi," ucap Joni, Minggu (29/3/2020).

Joni menjelaskan sampai saat ini obat dari Covid-19 masih belum ditemukan dan masih dalam penelitian .

"Kalau di RSUD Dr Soetomo berusaha untuk mengobati itu semaksimal mungkin membaca literatur dan lain-lain, ada beberapa yang mengatakan diberikan ini dan diberikan itu ada manfaatnya tapi sebenarnya standarnya ya imunitas kita sendiri," lanjut Joni yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.

Untuk itu, Joni mengatakan dr Soetomo menjaga asupan vitamin B1, B2, B3, B4, B5, dan B6 serta nutrisi yang baik.

"Tekanan darah dan lainnya juga dibuat stabil, nafasnya, suhunya, tensi, nadi, pencernaan juga dicek terus, makanya ada yang harus masuk ke ruang isolasi untuk melakukan observasi itu," tegas Joni.

Sarno, pasien positif corona yang berhasil sembuh setelah menjalani perawatan di RSUD dr.Soedono Kota Madiun.
Sarno, pasien positif corona yang berhasil sembuh setelah menjalani perawatan di RSUD dr.Soedono Kota Madiun. (TRIBUNMADURA.COM/RAHADIAN BAGUS)

Di Magetan 8 Pasien Sembuh

Delapan warga pasien positif Covid-19 atau Corona asal Magetan telah dipulangkan setelah dinyatakan sehat.

Mereka telah menjalani perawatan secara khusus di RSUD dr Soedono Kota Madiun, dan dari hasil swab sebanyak dua kali mereka dinyatakan konversi negatif atau sembuh.

Satu dari delapan pasien positif Korona, bernama Sarno warga asal Kabupaten Magetan. Pria berusia 56 tahun itu pun menceritkan awal mula ia bisa terpapar Covid-19 hingga saat dirawat di ruang isolasi dan dinyatakan sembuh oleh tim medis RSUD dr Soedono Madiun.

Sarno bersama keponakan, cucu, serta besannya dinyatakan sembuh dari Covid-19, Kamis (2/4/2020). 

Pria berprofesi petani ini menuturkan, kala itu 8 Maret 2020, ia menjenguk besannya yang sedang dirawat di rumah sakit di Kota Solo. Saat itu, besannya belum dinyatakan pasien terjangkit Covid-19 oleh dokter yang merawat.

Karena tidak tahu besannya terkena virus Corona, ia membesuk besannya di rumah sakit seperti yang dilakukan orang pada umumnya.

Hingga beberapa hari kemudian, besannya diketahui dinyatakan positif Covid-19.

Setelah dilakukan tracing, ternyata besannya terpapar virus Covid-19 setelah mengikuti acara seminar bisnis di Bogor pada akhir Februari 2020.

“Besan saya itu memang punya riwayat sakit seperti sesak nafas, paru paru, dan diabetes. Setelah sempat dirawat, pada tanggal 11 Maret, beliau meninggal dunia,” kata Sarno ketika dihubungi melalui sambungan telepon, pada Jumat (3/4/2020) malam.

Petugas dari Tim Gugus Penanggulangan Covid-19 Pemprov Jawa Timur kemudian melakukan tracing terkait siapa saja yang berkontak fisik dengan besannya itu.

Hingga akhirnya, ia beserta sejumlah anggota keluarga menjadi orang yang terlacak berkontak dengan pasien. Pada tanggal 14 Maret, Sarno diperiksa petugas kesehatan dan dilakukan uji swab.

Pada 24 Maret 2020, hasil tes Swab keluar, Sarno dinyatakan positif Covid-19. Selain dirinya, berdasarkan hasil swab, keponakan dan cucunya juga dinyatakan positif oleh tim dokter.

Sebelumnya, istri besannya juga dinyatakan positif dan lebih dahulu menjalani perawatan di di RSUD dr. Soedono.

Sarno mengaku, saat mendapatkan kabar bahwa dirinya positif korona ia mengaku tidak kaget dan tidak emosi. Dia menerima kabar buruk itu secara lapang dada dan bersikap biasa saja.

Berpikir Positif

Selama sepuluh hari menjalani perawatan di ruang isolasi pasien Covid-19 RSUD dr Soedono Madiun, Sarno melakukan berbagai hal untuk mengisi waktu dan tidak stres.

Setiap hari, tim medis secara rutin melakukan pengecekan dan mengontrol kesehatannya. Di antaranya, memeriksa suhu badan, tensi darah, dan menanyakan keluhan yang dirasakan selama menjalani perawatan.

“Selama diisolasi, saya juga tidak mengalami gejala sakit. Saya juga tidak punya riwayat penyakit,” katanya.

Ia sadar, apabila ia stres daya tahan tubuh atau imunnya akan turun dan bisa menyebabkan sakit. Oleh sebab itu, ia selalu berusaha berpikir positif dan tidak mengandai-andai dengan hal yang bisa memberatkan pikiran.

"Yang penting itu, sepanjang pikiran kita sehat, semuanya pasti sehat. Tetapi, kalau pikiran kita sudah membayangkan yang tidak-tidak, itu akan menjadikan kita tidak sehat. Itu yang saya hindari, makanya saya tetap sehat,” jelasnya.

Agar tidak bosan di ruang isolasi, setiap hari ia selalu berkomunikasi dengan keluarganya menggunakan ponsel smartphonenya. Melalui ponselnya ia bisa menyapa dan berkomunikasi dengan keluarganya di aplikasi whatsapp grup.

Melalui grup WA, ia kerap melempar kuis pertanyaan berhadiah kepada anggota keluarganya yang berada di grup. Kalau ada yang bisa menjawab dengan benar akan diberi hadiah berupa pulsa.

“Saya biasanya ngasih tebak-tebakan yang mudah. Ini kan untuk hiburan. Saya ingat saat itu memberikan tebakan soal perbedaan yang mencolok pada diri saya setelah keluar dari rumah sakit. Kalau ada yang berhasil jawab dikasih hadiah pulsa,” ujarnya.

"Jawabnya apa, kumis dan jenggot saya bertambah panjang," kata Sarno sambil tertawa.

Ia mengaku melalui metode sederhana itu ternyata bisa membentuk fikiran positif. Sarno juga tidak mempedulikan berita yang berkembang di masyarakat.

Dia selalu meyakinkan keluarganya agar tidak perlu khawatir dengan kondisinya selama dirawat di rumah sakit.

Berbeda dengan dirinya, keponakan yang berusia sekitar 40 tahun, menggunakan waktu luang di ruang isolasi untuk joging dan makan makanan yang sehat. Selain itu juga selalu berfikir positif dan selalu berdoa.

Setelah hampir dua pekan dirawat di ruang isolasi, Sarno, bersama, besan, kepondakan, serta cucunya kembali menjalani tes swab dan hasilnya dinyatakan negatif.

“Saya, keponakan, cucu, besan dinyatakan negatif. Kami sudah menjalani tes dua kali,” ujarnya.

Setelah sembuh dan dibawa pulang, keluarga dan tetangga menyambutnya dengan tangan terbuka. Meski demikian, ia harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari di rumah, serta minum obat.

Menurutnya, masyarakat tidak perlu takut dalam menghadapi pandemic Covid-19 ini. Yang terpenting masyarakat harus tahu dan paham protokol kesehatan selama masa pandemi, seperti menerapkan anjuran pemerintah untuk social distancing dan tidak keluar rumah sementara waktu.

“Yang terpenting kondisi fisik juga harus baik dan jangan mikir macem-macem supaya tidak stres. Patuhi anjuran dari pemerintah, di rumah saya juga masih jaga jarak sampai masa karantina selesai,” imbuhnya.

Cara Kepala Pelabuhan Sembuh

Pasien lain yang sembuh dari virus Corona adalah Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya, Budi Hidayat.

Dia menceritakan pengalamannya menjadi pasien Covid-19.

Dikutip dari Tribunnewsmaker (Grup TribunJatim.com ), hal itu diungkapkan Budi Hidayat melalui sambungan video call di News Update CNN, Jumat (27/3/2020).

"Senin kemarin saya sudah dinyatakan negatif dari virus Covid-19, ini dari hasil swab," ujarnya, dikutip TribunJakarta.com dari channel YouTube Trans TV Official.

Diceritakan Budi Hidayat, semenjak 5 hari setelah dirinya dinyatakan sembuh dari virus Corona, kondisi tubuhnya berangsur-angsur membaik.

"Alhamdulilah sehat," sambung Budi Hidayat.

Budi Hidayat menceritakan, dirinya langsung diisolasi dan mendapat perawatan di RS Universitas Airlangga setelah dinyatakan positif, sekitar 8-10 hari.

Saat Budi Hidayat merasakan gejala seperti sakit tenggorokan dan demam, ia langsung memeriksakan diri ke rumah sakit.

"Langsung saya diambil swab dan 2 hari kemudian dinyatakan positif," kata Budi Hidayat.

Selama menjalani perawatan, Budi Hidayat mengaku diberi sejumlah cairan vitamin oleh dokter.

Selain diberikan vitamin, Budi mengaku kerap diberi motivasi oleh para dokter untuk sembuh.

"Saya dimotivasi oleh dokter sehingga saya selalu optimis sembuh, virus bisa sembuh dengan meningkatkan kekebalan tubuh," ucapnya.

Sebagai pasien sembuh dari virus Corona, Budi Hidayat mengajak masyarakat untuk mengingat virus tersebut bisa dicegah dan dilawan.

"Kita bisa cegah dengan meningkatkan daya tahan tubuh kita."

"Kita harus berpikir positif dan optimis, jangan stres dan harus yakin," kata Budi Hidayat.

Budi Hidayat menyampaikan, masyarakat tak boleh panik dalam menghadapi virus tersebut namun tetap harus waspada.

Ia juga mengingatkan masyarakat harus mengikuti anjuran dari pemerintah.

Salah satunya dengan mengurasi aktivitas di luar rumah.

"Ikuti arahan social distancing dari pemerintah, penyakit ini bisa sembuh kalau kita isolasi diri di rumah," tegas Budi Hidayat.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved