Wabah Virus Corona

Karni Ilyas Kritik Pemerintah Tak Siap Hadapi Covid-19, Mulai Kebijakan Lockdown HIngga Segi Medis

Pemimpin Redaksi tvOne, Karni Ilyas menyoroti banyaknya tenaga medis yang meninggal dunia akibat virus corona.

Editor: Aqwamit Torik
Youtube TV One
Karni Ilyas 

TRIBUNMADURA.COM - Kasus virus corona di Indonesia kian hari semakin mengkhawatirkan.

Kritikan mulai bermunculan, satu di antaranya dari Karni Ilyas.

Karni Ilyas mengkritik ketidaksiapan pemerintah dalam menangani virus corona.

Karni Ilyas juga mengkritik kebijakan lockdown yang sampai sekarang belum diterapkan di Indonesia.

Wabah virus corona di Indonesia kini kian memprihatinkan.

Hampir tiap harinya, jumlah kasus virus corona terus bertambah bahkan ada yang meninggal dunia.

Tak hanya itu, tak sedikit tenaga medis ikut berguguran akibat menangani kasus virus corona.

Pemimpin Redaksi tvOne, Karni Ilyas menyoroti banyaknya tenaga medis yang meninggal dunia akibat virus corona.

Rumahnya Diserbu Orang, Nikita Mirzani Sampai Geram dan Ancam Lapor Polisi, Kebiasaan Jadi Penyebab

Harga HP Samsung 5 April 2020, Galaxy A71 hingga Galaxy Z Flip Mulai Rp 1,5 Juta hingga Rp 22 Jutaan

Dilansir TribunWow.com ( TribunMadura.com network ), Karni Ilyas menduga tak tersedianya alat medis yang memadai sebagai satu di antara penyebab banyaknya tenaga medis yang berguguran saat menangani pasien virus corona.

Menurutnya, hal itu menunjukkan ketidaksiapan pemerintah menghadapi wabah virus corona hingga belum bisa menyediakan peralatan medis bagi pra dokter dan perawat.

Pernyataan tersebut secara terang-terangan disampaikan Karni Ilyas melalui tayangan Youtube tvOneNews, Senin (6/4/2020).

Pada kesempatan itu, mulanya Karni Ilyas menyinggung soal kebijakan lockdown yang hingga kini belum diterapkan di Indonesia.

Jika pada akhirnya lockdown benar-benar dilakukan, ia menyebut pemerintah harus bersiap memenuhi kebutuhan warga kalangan bawah yang kesulitan ekonomi.

"Kalau sekarang diadakan taruhlah bukan lockdown, makanya lockdown itu sulit diterapkan di kita," ujar Karni Ilyas.

"Kecuali betul-betul pemerintah bisa menjamin kebutuhan harian dari warga yang terkena pembatasan, artinya dia di rumah tapi kebutuhan pokoknya dibiayai negara selama di rumah."

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved