Berita Surabaya
Komplotan Maling Sepeda Angin di Surabaya Ditembak Polisi, Berupaya Kabur dalam Proses Penangkapan
Kedua pelaku pencurian sepeda angin di Kota Surabaya itu tercatat melakukan aksi serupa di empat tempat.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Unit Reskrim Polsek Sukolilo Surabaya membongkar aksi pencurian sepeda angin di kawasan Surabaya Timur.
Penangkapan pelaku pencurian sepeda angin itu berawal dari kecurigaan polisi melihat dua tersangka memanjat pagar.
Polisi lantas mengidentifikasi wajah kedua pelaku pencurian itu melalui CCTV saat kembali beraksi.
• Harga Cabai di Tuban Anjlok, Per Kilogramnya Dijual Seharga Rp 6 Ribu dari Harga Awal Rp 35 Ribu
• Pedagang Empon-Empon di Positif Virus Corona, Operasional Pasar Krian Sidoarjo Masih Berjalan Normal
• Satpol PP Surabaya Patroli ke Sejumlah Mal, Minta Beberapa Tenant untuk Tidak Beroperasi Sementara
Kedua pelaku diketahui bernama Hartanto (41) warga Mulyorejo Selatan dan Nur Eko Cahyono (22) warga Mulyorejo Selatan.
"Kami mencurigai dua orang menggunakan sarana motor Honda Beat masuk ke dalam rumah dengan cara memanjat pagar rumah korban dan mengambil sebuah sepeda angin," kata Kapolsek Sukolilo, AKP Subiyantana, Jumat (1/5/2020).
"Anggota opsnal mengikuti gerak geriknya dan langsung melakukan pengintaian," sambung dia.
Setelah beberapa saat, anggota opsnal pun langsung meringkus keduanya dan sempat mendapat perlawanan.
"Mereka berusaha kabur saat ditangkap, kami incar yang pakai motor dulu," ucap dia.
"Setelah itu yang bawa sepeda angin curian langsung menggeletakkan barang bukti dan berusaha kabur," tambah Subiyantana.
Meski telah diberi peringatan, kedua pelaku tak menggubris.
• Penerapan PSBB Surabaya Raya Diperketat, Pengendara Bersuhu Tubuh Tinggi Langsung Dilarikan ke RS
• Satu Keluarga di Bojonegoro Positif Virus Corona, Berawal dari Penularan Covid-19 Orang Tua ke Anak
Walhasil, kedua maling itu akhirnya ditembak bagian kakinya untuk melumpuhkan.
Setelah tak berdaya, keduanya dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk jalani perawatan.
Keduanya mengaku telah empat kali beraksi di wilayah Surabaya Timur.
Dari pengakuan Hartanto, pelaku yang merupakan eksekutor ini membekali diri dengan tang besi untuk memotong kunci sepeda angin.
Sasarannya adalah sepeda angin bernilai jual tinggi.