Ramadan 2020

Jadwal Buka Puasa dan Magrib Selasa 12 Mei 2020, Wilayah Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep

Jadwal buka puasa dan salat magrib untuk daerah Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep, 12 Mei 2020.

Editor: Aqwamit Torik
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ramadan 2020/1441 Hijriah 

TRIBUNMADURA.COM - Jadwal buka puasa dan salat magrib untuk daerah Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep, 12 Mei 2020.

Wilayah tersebut merupakan wilayah pulau Madura di Jawa Timur.

Segerakan berbuka agar mendapat berkah.

Jangan lupa membaca niat puasa untuk puasa esok harinya. 

Simak jadwal buka puasa berikut ini.

Ramadan pada tahun ini terasa berbeda dibanding tahun sebelumnya, karena Ramadan tahun ini diselimuti oleh wabah virus corona.

Puasa adalah ibadah untuk menahan lapar dan dahaga.

Selain itu, ibadah puasa juga menahan dari nafsu amarah.

Tahun ini, pada puasa Ramadan 2020, masyarakat Indonesia dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa di rumah saja.

Puasa akan dihitung menjadi ibadah jika didahului dengan niat puasa yang sudah ditentukan.

Daftar Promo Giant Selasa 12 Mei 2020 Hari Ini, Dapatkan Produk Beli 3 Gratis 1 Peralatan Makan

 Daftar Harga iPhone pada Mei 2020, iPhone 7 Hingga iPhone 11, iPhone SE Generasi Kedua Sudah Rilis

 Spoiler Episode 14 Drama Korea The World of the Married, Yeo Da Kyung Rebut Hati Anak Ji Sun Woo

Menjadi suatu kebahagiaan tersendiri jika umat muslim bisa menjalankan puasa secara sempurna dalam satu hari tersebut dan berbuka yang mengikuti jadwal buka puasa di Madura.

Usai berbuka, umat islam akan menjalankan ibadah salat magrib dan kemudian dilanjutkan dengan ibadah wajib dan sunnah lainnya.

Untuk itu, TribunMadura.com merangkum jadwal buka puasa di Madura dan salat magrib wilayah Madura pada hari Kamis 7 Mei 2020 simak jadwal berikut ini:

Jadwal buka puasa di Bangkalan Madura :

Kamis 7 Mei 2020, pukul 17.20 WIB

Jadwal buka puasa di Sampang Madura :

Kamis 7 Mei 2020, pukul 17.17 WIB

Jadwal buka puasa di Pamekasan Madura :

Kamis 7 Mei 2020, pukul 17.16 WIB

Jadwal buka puasa di Sumenep Madura : 

Kamis 7 Mei 2020, pukul 17.15 WIB

 Spoiler Episode 13 Drama Korea The World of The Married, Anak Ji Sun Woo dan Lee Tae Oh Kleptomania

 Daftar Harga iPhone pada Mei 2020, iPhone 7 Hingga iPhone 11, iPhone SE Generasi Kedua Sudah Rilis

Syarat Wajib, Niat, dan yang Membatalkan Puasa Ramadan

Sebelum menunaikan ibadah Puasa Ramadan, ketahui dulu syarat wajib dan rukun-rukunnya.

Syarat wajib adalah syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang sebelum melaksanakan suatu ibadah.

Seseorang yang tidak memenuhi syarat wajib, maka gugurlah tuntutan kewajiban kepadanya. Sedangkan rukun adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam sebuah ibadah.

Berikut syarat wajib Puasa Ramadan, seperti dilansir www.nu.or.id

Ramadan
Ramadan (TribunMadura.com (Grafis Aqwamit Torik))

1. Islam

Syarat pertama seseorang itu diwajibkan menjalankan ibadah puasa, khususnya puasa Ramadan, yaitu ia seorang muslim atau muslimah.

Karena puasa adalah ibadah yang menjadi keharusan atau rukun keislamannya, sebagaimana termaktub dalam hadits yang diriwayat kan oleh Imam Turmudzi dan Imam Muslim:

Dari Abi Abdurrahman, yaitu Abdullah Ibn Umar Ibn Khattab r.a, berkata: saya mendengar Rasulullah s.a.w, bersabda: Islam didirikan dengan lima hal, yaitu persaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, didirikannya shalat, dikeluarkannya zakat, dikerjakannya hajji di Baitullah (Ka’bah), dan dikerjakannya puasa di bulan Ramadan. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 7 dan Muslim: 19)

2. Baligh

Syarat yang kedua yaitu sudah baligh, dengan ketentuan ia pernah keluar mani dari kemaluannya baik dalam keadaan tidur atau terjaga, dan khusus bagi perempuan sudah keluar haid.

Dan syarat keluar mani dan haid pada batas usia minimal 9 tahun.

Bagi yang belum keluar mani dan haid, maka batas minimal ia dikatakan baligh pada usia 15 tahun dari usia kelahirannya.

Dengan syarat ketentuan baligh ini, menegaskan bahwa ibadah puasa Ramadan tidak diwajibkan bagi seorang anak yang belum memenuhi ciri-ciri kebalighan yang telah disebutkan di atas.

3. Berakal sehat

Syarat yang ketiga bagi seorang muslim dan baligh itu terkena kewjiban menjalankan ibadah puasa, apabila ia memiliki akal yang sempurna atau tidak gila, baik gila karena cacat mental atau gila disebabkan mabuk.

Seseorang yang dalam keadaan tidak sadar karena mabuk atau cacat mental, maka tidak terkena hukum kewajiban menjalankan ibadah puasa, terkecuali orang yang mabuk dengan sengaja, maka ia diwajibkan menjalankan ibadah puasa dikemudian hari (mengganti di hari selain bulan Ramadan).

4. Sehat, tidak dalam keadaan sakit 

Syarat keempat adalah sehat dan kuat menjalankan ibadah puasa.

Selain islam, baligh, dan berakal, seseorang harus mampu dan kuat untuk menjalankan ibadah puasa.

Dan apabila tidak mampu maka diwajibkan mengganti di bulan berikutnya atau membayar fidyah.

5. Mengetahui awal bulan Ramadan

Puasa Ramadan diwajibkan bagi muslim yang memenuhi persyaratan yang telah diuraikan di atas, apabila ada salah satu orang terpercaya (adil) yang mengetahui awal bulan Ramadan dengan cara melihat hilal secara langsung dengan mata biasa tanpa peralatan alat-alat bantu.

Dan persaksian orang tersebut dapat dipercaya dengan terlebih dahulu diambil sumpah, maka muslim yang ada dalam satu wilayah dengannya berkewajiban menjalankan ibadah puasa.

Dan apabila hilal tidak dapat dilihat karena tebalnya awan, maka untuk menentukan awal bulan Ramadan dengan menyempurnakan hitungan tanggal bulan Syaban menjadi 30 hari.

Sebagaimana hadits Nabi Muhammad s.a.w, yang diriwayatkan oleh Imam Buchori, r.a:

Berpuasa dan berbukalah karena melihat hilal, dan apabila hilal tertutup awan maka sempurnakanlah hitungannya bulan menjadi 30 hari. (H.R. Imam Buchori)

Rukun Puasa Ramadan:

1. Membaca Niat Puasa Ramadan

Niat Puasa Ramadan merupakan pekerjaan ibadah yang diucapkan dalam hati dengan persyaratan dilakukan pada malam hari hingga sebelum fajar dan wajib menjelaskan kefarduannya di dalam niat tersebut, contoh; saya berniat untuk melakukan puasa fardlu bulan Ramadan, atau lengkapnya dalam bahasa Arab, sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

"Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

2. Menahan Diri

Rukun kedua adalah menahan diri segala sesuatu yang membatalkan puasa.

Untuk detailnya apa-apa yang membatalkan puasa akan dijelaskan pada pasal sesuatu yang membatalkan puasa.

"…maka sekarang campurilah, dan carilah apa yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu, serta makan dan minumlah sampai waktu fajar tiba dengan dapat membedakan antara benang putih dan hitam. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai waktu malam tiba..." (QS. al-Baqarah, 2: 187)

Setidaknya ada 7 hal yang dapat membatalkan puasa, yaitu:

Makan dan minum secara berkesinambungan dengan segaja

Berhubungan seksual

Keluar air mani dengan sengaja karena bersentuhan

Perempuan yang mengalami haid atau nifas

Muntah karena disengaja

Gila atau hilang akal

Keluar dari Islam.

Tidurnya orang puasa itu ibadah

Bulan Ramadan dan ibadah puasa banyak sekali memiliki keutamaan, bahkan tidurnya orang yang sedang puasa juga dihitung sebagai amal ibadah. 

Agar semakin semangat menjalankan ibadah puasa Ramadan, Surya.co.id (TribunMadura.com grup) mencoba merangkum keutamaan menjalankan ibadah puasa wajib ini.

Salah satunya digambarkan dalam Kitab Musnad Al Firdaus, Hadits Riwayat (HR) Imam Ad-Dailami ;

صُمْتُ الصِّائِمِ تَسْبِيْحٌ وَنَوْمُهُ عِبَادَةٌوَدُعَاءُهُ مُسْتَجَابٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ

"Diamnya orang berpuasa seperti membaca tasbih, tidurnya adalah ibadah, doanya dikabulkan, dan amal ibadahnya dilipatgandakan" (Sumber Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama - LTN NU PWNU Jawa Timur). (Pipit Maulidiya)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved