Virus Corona di Magetan

Pria ini Jual Blender Demi Anak Istri Bisa Makan, Menangis Saat Tawarkan Blender, Kades Menanggapi

Akibat tak punya uang di tengah pandemi virus corona, memaksa dirinya untuk menjual barang yang ia miliki. Pria itu menjual blender di pinggir jalan

Editor: Aqwamit Torik
Kompas.com
Sujono, pria yang menjual blender sambil menangis di pinggir jalan, saat ditemui di kediamannya di Desa Pojok Sari, Magetan, Rabu (20/5/2020). 

Kepala Desa Pojok Sari, Kabupaten Magetan, Jawa Timur memastikan jika Sujono, salah satu warganya yang terpaksa menjual blender untuk membeli beras adalah salah satu penerima bantuan langsung tunai ( BLT) dari Dana Desa (DD).

Dia mengatakan, kepastian Sujono sebagai penerima BLT baru diterima Rabu (20/5/2020) ini.

“Penyaluran BLT baru besok. Jadwalnya baru dikirim oleh Bank Jatim,” ujarnya melalui pesan singkat Rabu malam.

Edy menambahkan, Sujono Kamis pagi menjadi salah satu penerima BLT masyarakat terdampak Covid-19 bersama 57 warga lainnya.

Sujono tidak bisa berjualan pentol keliling di Pondok Pesantren Temboro setelah kawasan tersebut ditutup untuk warga dari luar Desa Temboro.

“Sujono ini bukan penerima PKH maupun penerima bantuan pangan non tunai sehingga masuk sebagai warga penerima BLT,” tambahnya.

Edy mengaku mengetahui jika salah satu warganya terpaksa menjual blender karena tidak beras untuk makan dari warga lain yang melihat postingan di media sosial.

Pada Rabu pagi Edy menyerahkan bantuan sembako serta memberitahukan jika Sujono merupakan salah satu warga penerima BLT.

“Ada sembako kita serahkan tadi dan memberitahukan namanya terdaftar sebagai penerima BLT,” ucapnya.

Sebelumnya, postingan pemilik akun Dendy Ardiyan P di media sosial, di mana Sujono menjual sebuah blender dengan harga seikhlasnya di pinggir jalan raya Magetan – Maospati menjadi viral.

Sambil menangis, Sujono mengatakan ia menjual blender untuk memberli beras agar istri dan anaknya bisa makan. (Kompas.com/Sukoco)

Cara untuk Mengecek Data Penerima Bansos BLT, Mudah Diakses, Bisa Lewat Aplikasi Maupun Lewat Online

Dirut RSUD Dr Soetomo Ungkap Penyebab Tenaga Kesehatan Banyak Terpapar Covid-19, Ini Jadi Sorotannya

4 Pasien Positif Covid-19 Disambut Ritual Adat di Kampung

Sebanyak 88 warga Desa Wailamung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa menjalani rapid test virus corona baru atau Covid-19.

Mereka menjalani rapid test karena melakukan kontak dekat dengan empat pasien positif Covid-19.

Kejadian itu bermula ketika empat warga diizinkan pulang setelah menjalani karantina terpusat selama satu bulan di Sikka Convention Center (SCC).

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved