PSBB di Malang

PSBB Cukup Satu Putaran, Wali Kota Malang Sutiaji Optimis Memasuki New Normal, ini Pertimbangannya

Wali Kota Malang Sutiaji kembali membuat kebijakan baru dan mengambil sikap bahwa PSBB Malang Raya hanya cukup satu putaran saja.

Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Aqwamit Torik
Humas Pemkot Malang
Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Wakil Wali Kota Malang Sofya Edi Jarwoko dan Sekretaris Daerah Kota Malang, Wasto saat menggelar halal bihalal virtual dengan para pejabat di lingkungan Pemkot Malang, Selasa (26/5/2020) 

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - PSBB di Malang Raya diharapkan hanya satu putaran saja tanpa ada penambahan.

Wali Kota Malang Sutiaji optimis karena tingkat kesembuhan semakin bertambah.

Selain itu, pihaknya juga siap menyambut New Normal.

Hari pertama kerja dimanfaatkan oleh Wali Kota Malang, Sutiaji dan Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko untuk bersilaturahmi dan menggagas ide baru setelah menjalani libur lebaran.

Pada hari pertama kerja itulah, jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Malang langsung menggelar halal bihalal secara virtual.

PSBB di Surabaya Raya Diperpanjang Mulai 26 Mei Hingga 8 Juni 2020, Begini Surat Keputusannya

Ingin Pergi ke Malang, Warga Sidoarjo Kelabuhi Petugas, Naik Pikap Barang, Terpal Jadi Senjata

Wali Kota Malang Sutiaji kembali menyampaikan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pandemi Covid-19.

Di saat itulah, dia kembali membuat kebijakan baru dan mengambil sikap bahwa PSBB Malang Raya hanya cukup satu putaran saja.

"Optimisme kita adalah yang sembuh semakin banyak, PDP sehat juga terus bertambah. Ini jadi pertimbangan PSBB cukup sekali saja," ucap Sutiaji, Selasa (26/5).

Setelah masa PSBB itulah, Sutiaji menyebut bahwa Kota Malang akan memasuki 'New Normal'.

Di mana spirit dan roh yang dibangun oleh Pemkot Malang akan beradaptasi pada kondisi masa pandemi Covid-19.

Pria kelahiran Lamongan itu menyebutkan empat langkah kebijakan Pemkot Malang yang akan dilakukan pasca pemberlakuan PSBB Malang Raya.

Kebijakan tersebut yang pertama ialah menyiapkan the new normal life (penyusunan SOP hidup sehat dan protokol Covid-19 pasca PSBB).

Kedua, menyiapkan RSUD sebagai rumah sakit darurat dan rumah isolasi untuk PDP ringan di Jalan Kawi, 

Ketiga, melakukan pemantauan penyakit kronis (data prolanis sebagai acuan utama pemantauan untuk masyarakat yang memiliki penyakit bawaan).

Dan keempat, paket kebijakan stimulus ekonomi (merumuskan kebijakan untuk mendorong pemulihan kehidupan ekonomi masyarakat).

"Pandemi Covid-19 bukan masalah sektoral.

Artinya semua perangkat daerah terlibat semuanya.

Gadis Sedang Teler Sempat Minta Pulang, Malah Dinodai Bergilir Oleh Lima Pria, Video Jadi Bukti

Pendaftaran Kartu Prakerja Sudah Dibuka, Simak Syarat Berikut ini dan Daftar Via www.prakerja.go.id

Maka saya minta saling mengisi dan menguatkan, termasuk memahami atas anggaran anggaran yang terfocusing dan terealokasi," ucapnya.

Kebijakan baru tersebut juga telah ditopang oleh Sutiaji melalui perkembangan lima strategi percepatan.

Di mana strategi tersebut di antaranya meliputi, Malber (Malang berbagi), penguatan pentha helix selama masa Covid-19.

Maldis (Malang digital service), mendorong layanan berbasis on line dan mengurangi potensi berkumpul.

Malherb (Malang Herbal), pengembangan produk herbal sebagai alternatif suplemen kesehatan masyarakat.

Malpro (Malang Beli Produk Lokal), mendorong penguatan ekonomi dan UMKM Lokal.

Dan Malba (Malang Bahagia), kampanye digital gaya hidup sehat dan memfasilitasi program hiburan lokal serta penyediaan  layanan psikologi.

"Kebijakan baru itu harus ada yang menopang dan sekarang ini sedang kita susun protokolnya," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved