Virus Corona di Blitar
Tekan Penyebaran Covid-19, Pemkot Blitar Perketat Protokol Kesehatan di Pasar dengan Aturan Baru
Protokol kesehatan di pasar tradisional Kota Blitar diperketat, semua pedagang wajib memakai masker.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Rapid test massal dilakukan di toko modern dan kafe yang beroperasi tapi belum menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
• Meski Jadi Klaster Penyebaran Covid-19, Pasar Tetap Ramai Didatangi Warga Sampang Tak Pakai Masker
"Rapid test massal kami lakukan secara acak di toko modern dan kafe yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik," jelas dia.
"Semua upaya ini kami lakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19," katanya.
Salah satu pedagang sayur di Pasar Templek, Sukarso mengatakan, sudah mendapat nomor lapak berjualan untuk penerapan pasar ganjil genap dari Pemkot Blitar.
Tapi, dia mengaku belum tahu kapan pasar ganjil genap mulai diterapkan.
Sukarso mengaku sebenarnya berat jika harus diterapkan pasar ganjil genap.
Sebab, dengan sistem itu, pedagang tidak setiap hari berjualan.
Pedagang berjualan sesuai dengan nomor dan tanggal yang sudah ditentukan.
"Sebenarnya berat, karena kami tiap hari butuh makan, kami juga punya tanggungan di rumah," ucap dia.
"Kalau sistem ganjil genap, otomatis pendapatan kami turun 50 persen. Karena tidak tiap hari berjualan," katanya.
Menurutnya, pemerintah tidak perlu menerapkan sistem ganjil genap di pasar tradisional untuk mencegah penyebaran virus corona.
Ia menilai, pemerintah cukup menerapkan protokol kesehatan dengan pengawasan ketat di pasar tradisional.
"Seharunya cukup dengan menerapkan protokol kesehatan saja," kata dia.
"Semua pedagang pakai masker, tetap jaga jarak, dan rajin cuci tangan," sambungnya.
"Tapi tetap harus ada pengawasan ketat dari pemerintah, agar pedagang tertib," ujarnya. (sha)