Berita Blitar
Saling Tukar Kontak Facebook dan WhatsApp, Siswi SMA Terkena Bujuk Rayu Sopir Truk Hingga Hamil
Malam-malam sopir truk tertangkap basah melompat keluar kamar bocah siswi kelas 3 sebuah SMA negeri Kabupaten Blitar, korban, In (17).
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Berawal dari bujuk rayu seorang sopir ke siswi SMA berujung petaka.
Siswi SMA itu diketahui hamil.
Sopir itu awalnya merayu siswi SMA tersebut untuk berkomunikasi lewat Facebook dan lanjut ke WhatsApp.
Berujung berduaan di rumah korban.
Ulah sopir truk yang sat ini menggegerkan warga Desa/Kecamatan Kademangan.
Sebab, malam-malam ia tertangkap basah melompat keluar kamar bocah siswi kelas 3 sebuah SMA negeri Kabupaten Blitar, korban, In (17).
• Katalog Promo Indomaret Terbaru 1 Juni - 15 Juni 2020, Hari Terakhir JSM dan Ada Beli 2 Gratis 1
• Daftar Promo dan Diskon Alfamart 1 Juni 2020, ada Promo Sumo hingga Promo Minyak Goreng Murah
Karuan, kelakukan tak terpuji si sopir truk itu mengundang emosi keluarga korban, bahkan para tetangganya juga.
Akhirnya, malam itu kasus itu jadi ramai dan si sopir dihadirkan ke balai desa setempat.
Hasilnya, kasus itu bisa didamaikan, dengan catatan pelaku tak mengulangi perbuatannya lagi.
Namun diluar dugaan, ternyata si korban, beberapa hari kemudian terkuak kalau si korban sudah hamil dua bulan.
Akhirnya, kasus ini tak bisa dituntaskan di balai desa karena keluarga korban tak terima dan melapor ke Polres Blitar.
Berikutnya, si sopir truk yang diketahui berinisial Zr (23), warga Desa Sumberjo, Kecamatan Kademangan ini langsung diamankan di Polres Blitar.
"Karena keluarga korban sudah melapor dan si pelaku sudah mengakuinya (dugaan persetubuan anak di bawah umur), maka ia sudah kami tahan," kata AKBP Ahmad Fanani, Kapolres Blitar, Senin (01/6/2020).
• Gubernur Khofifah Sebut Siswa Masuk Sekolah Mulai 2 Juni 2020, Pembelajaran Masih Dilakukan di Rumah
• Bocah di Mojokerto Positif Virus Corona, Diduga Tertular dari Ibunya yang Lebih Dulu Terkonfirmasi
Menurutnya, kasus itu bermula dari pelaku yang sering nongkrong di depan rumah korban.
Itu karena pelaku bekerja di dekat rumah korban, yakni sebagai sopir truk.