New Normal di Jawa Timur
Finalkan Prosedur New Normal di Pondok Pesantren, Jatim Bakal Bangun Pesantren Tangguh
Khofifah Indar Parawansa akan mengadopsi kampung tangguh untuk bisa diterapkan di seluruh pesantren Jawa Timur di masa pandemi virus corona.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan mengadopsi kampung tangguh untuk bisa diterapkan di seluruh pondok pesantren Jawa Timur di masa pandemi virus corona atau Covid-19.
Pesantren Tangguh akan menjadi salah satu konsep yang masuk dalam tatanan new normal di tengah pandemi Covid-19.
Ia menyebutkan bahwa saat ini pihaknya bersama Kanwil Kemenag Jatim dan juga para pengasuh pesantren tengah melakukan finalisasi aturan new normal bagi santri yang akan kembali ke pesantren.
• Jadwal Acara TV Trans TV RCTI SCTV Trans 7 Net TV ANTV Selasa 2 Juni 2020, Ada Film American Sniper
• Kasus Positif Corona di Gresik Capai 163, Pasien Sembuh 14 Orang, 130 Pasien Positif Masih Dirawat
• Tim Srikandi Polres Blitar Kota Gelar Patroli di Pasar, Temukan Warga yang Bandel Tak Pakai Masker
“Masing-masing pesantren punya otoritas yang permanen tinggal mengkoordinasikan bagaimana proses kembalinya santri ke pesantren. Karena sebenarnya kita sudah rapat empat kali dengan para pengelola pesantren dari berbagai daerah dan kini sedang finalisasi,” kata Khofifah Indar Parawansa, Senin (1/6/2020).
Sejauh ini beberapa pesantren memang sudah memberikan pengumuman bahwa mereka diperkenankan untuk kembali dalam waktu dekat. Akan tetapi harus mematuhi standar prosedur protokol kesehatan.
Misalnya pesantren Gontor, sejumlah santri di sana akan dilakukan sistem bertahap kembali ke pesantren.
Namun beberapa kelas digunakan sebagai observasi sementara sebelum mereka masuk ke kamar pondok mereka masing-masing.
Sistem di pondok pesantren yang lain juga ada yang mengatur, para santri seluruhnya harus mandi terlebih dahulu sebelum masuk ke kamar pesantren, dan tetap menggunakan masker dan juga menjaga jarak.
“Pola-pola ini sedang difinalisasi. Beberapa rumusan sudah jadi,” imbuh Khofifah Indar Parawansa.
Lebih lanjut mantan Menteri Sosial RI ini menyebutkan bahwa sebaiknya di saat pandemi Covid-19 belum berakhir yang diprioritaskan kembali ke pesantren adalah santri yang menuntut ilmu keagamaan saja atau yang program mengaji saja.
Sedangkan untuk santri yang masih ada pendidikan formal dan masih bisa belajar di rumah sebaiknya tidak kembali ke pesantren dulu.
• Demi Memiliki Smartphone Canggih, Remaja asal Gresik Bobol Rumah Wanita 21 Tahun, Begini Modusnya
• Berawal dari Pembeli, Polisi Akhirnya Ringkus Iblis Penjual Sabu Jaringan Lapas Jatim di Surabaya
• Gubernur Khofifah Sebut Siswa Masuk Sekolah Mulai 2 Juni 2020, Pembelajaran Masih Dilakukan di Rumah
“Kita pada dasarnya, khususnya untuk santri yang hanya mengaji yang tidak ada kelas formalnya sesungguhnya bisa langsung masuk ke pesantren, karena proses mereka untuk bisa melakukan pendalaman kajian keagamaan lebih memungkinkan untuk segera dimulai sambil kita mohon mereka mendoakan untuk bangsa dan Jatim,” kata Khofifah Indar Parawansa.
Sebab menurutnya saat ini bukan hanya Covid-19 saja yang menjadi pandemi dan diharapkan bisa selesai melainkan juga butuh adanya dorongan doa dan spiritual agar kondisi ekonomi yang mengalami pelemasan bisa segera pulih.
“Dan ada usulan dari salah satu kiai untuk membentuk pesantren tangguh, usulan ini sudah direspon positif oleh Kapolda Jatim. Kita kan punya banyak role model kampung tangguh seperti di Malang Raya ini. Nah akan kita bawa ke pesantren,nmisalnya pakai masker setiap keluar kamar dan seterusnya, ini akan menjadi penguat bagi masing-masing pesantren,” kata Khofifah Indar Parawansa.