Berita Kediri
Tempat Ibadah di Kediri Mulai Bersiap Sambut New Normal, Jemaah Bisa Kembali Salat di Masjid
Sejumlah tempat ibadah di Kota Kediri mulai bersiap menyambut pembukaan new normal.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Sejumlah tempat ibadah di Kota Kediri mulai mempersiapkan diri menyambut pembukaan new normal.
Seperti yang dilakukan Masjid Al Khalid di Kelurahan Semampir, Kota Kediri.
Takmir Masjid Al Khalid telah membuat denah titik para jemaah melakukan salat.
• PSSI Wacanakan Liga 1 2020 Dipusatkan di Jawa, Persebaya Ingatkan Soal Kasus Corona di Surabaya
• Ribuan Ikan Hias di Tulungagung Mati Akibat Cuaca Ekstrem, Peternak Alami Kerugian Jutaan Rupiah
• Anggota DPRD Tulungagung Dilaporkan Satpol PP Tulungagung ke Polisi, Buntut Insiden di Pendopo
Pada setiap titik Masjid Al Khalid juga ada tulisan peringatan untuk menjaga jarak.
Karpet yang ada di masjid juga telah diangkat.
Nantinya, jemaah salat di lantai keramik dengan jarak antarjamaah sekitar satu meter.
Persiapan Masjid Al Khalid memasuki new normal ditinjau Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar.
Peninjauan itu dilakukan bersama dengan Ketua Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil.
Pada kesempatan itu, KH Abu Bakar Abdul Jalil meminta agar takmir masjid menaati arahan yang diberikan oleh Wali Kota Kediri tentang pelaksanaan ibadah di masjid.
Sebelum memasuki masjid, Wali Kota Kediri mencuci tangan menggunakan sabun serta dicek suhu tubuh oleh anggota takmir masjid.
• Pemkab Pamekasan Berikan Bantuan Tandon Air untuk Sejumlah Masjid di Kecamatan Kadur, Pamekasan
Saat di dalam masjid, terlihat jarak antar jamaah yang telah diatur serta jarak pada tempat wudhu.
“Alhamdulillah saya bisa ke Masjid Al Khalid ditemani Gus Ab, seluruh takmir dan juga Pak Ardi dari Kesra," kata dia.
"Untuk mempersiapkan masjid-masjid karena kita tahu bersama masyarakat kita juga ingin sekali ke masjid," ungkapnya.
Namun pada era new normal tempat ibadah tidak dibuka penuh.
"Jadi 50 persennya seperti sekarang ini dikasih batas-batas mana yang tidak boleh ditempati," ucap dia.
"Ini edukasi atau pembelajaran untuk masjid-masjid lain,” ujarnya.
Dijelaskan, saat ini masjid yang berada di jalan besar belum diperbolehkan untuk buka.
Ini untuk memudahkan takmir mendeteksi yang ikut sholat berjamaah di masjid.
“Untuk masjid yang ada di perlintasan jalan belum diperbolehkan. Nanti tetep kita ngurus izinnya ke gugus tugas," katanya.
"Jadi seperti di Al-Khalid ini boleh karena kita tahu bersama yang sholat di sini adalah warga-warga sekitar sini. Jadi semua bisa mendeteksi," ungkapnya.
"Jangan lupa kalau ke masjid wajib bermasker, wudhu di rumah, bawa sajadah sendiri dari rumah dan jaga jarak," tegas dia.
"Kita harus saling mengingatkan. Kalau penuh langsung ditutup,” jelasnya.
Setelah salat, jemaah diminta agar segera kembali ke rumah tidak salaman.
Masjid yang melaksanakan salat Jumat juga harus ada izinnya dari gugus tugas.
"Tetap ada izinnya ke gugus tugas dan nanti akan diberi izin," tegas dia.
" Kita juga akan cek masjidnya bagaimana karena sekarang kita memasuki fase beradaptasi,” ungkapnya.(dim)