Mengintip Harta Kekayaan Sandiaga Uno, Meski Ngaku Ludes Rp 1 Triliun, Kini Bertambah Puluhan Miliar
Meski sudah menggelontorkan Rp 1 Triliun, Sandiaga Uno dikabarkan kembali mendapatkan puluhan miliar rupiah dari sumper pendapatannya.
TRIBUNMADURA.COM - Sandiaga Uno di Pilpres 2019 mengaku sudah menghabiskan lebih dari Rp 1 Triliun.
Seperti yang diketahui, pada Pilpres 2019, Sandiaga Uno mendampingi Prabowo Subianto.
Sedangkan lawannya adalah Jokowi yang tandem dengan KH Maruf Amin.
Meski sudah menggelontorkan Rp 1 Triliun, Sandiaga Uno dikabarkan kembali mendapatkan puluhan miliar rupiah dari sumper pendapatannya.
Pada artikel berikut ini ada LHKPN dari Sandiaga Uno sebelum Pilpres 2019.
Dilihat Tribunnews.com ( TribunMadura.com network ), Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada situs elhkpn.kpk.go.id Rabu (15/8/2018), total harta kekayaan Sandiaga mencapai Rp 5.099.960.524.965.
• Kiamat Terjadi pada Minggu 21 Juni 2020 Menurut Kalender Suku Maya, Perhitungan Sempat Meleset
• Terkini Harga HP iPhone di Pertengahan Juni 2020, Rekomendasi Apik, ada Rumor Harga iPhone 12
Harta kekayaan Sandiaga ini naik sebesar Rp 1.243.197.232.309 dibanding yang dia laporkan pada 29 September 2016.
Tahun 2016 total harta kekayaan Sandiaga sebesar Rp 3.856.763.292.656.
Kekayaan mantan bos Saratoga Group itu terdiri dari harta tidak bergerak, berupa tanah dan bangunan sebesar Rp 113.516.301.444.
Harta bergerak berupa alat Transportasi dan mesin lainnya sebesar Rp 375.000.000 dan harta bergerak lainnya senilai Rp 3.200.000.000.
Sandiaga juga tercatat memiliki surat berharga senilai Rp 3.721.379.813.530, giro dan Setara Kas Rp 12.899.258.838.
Ada juga piutang sebesar Rp 13.834.597.000 dan USD 2.465.841.
• Gelontor Rp 1 Triliun Demi Lawan Jokowi, Kini Sumber Harta Sandiaga Uno Bisa Hasilkan Puluhan Miliar
Harta Sandi tahun itu mencapai Rp 3.865.204.970.812 dan USD 34.001.063.
Setelah dikurangi utang sebesar Rp 8.441.678.156 dan USD 23.653.682, total harta kekayaan mencapai Rp 3.856.763.292.656 dan USD 10.347.381.
Tahun ini harta kekayaan Sandiaga mengalami kenaikan sebesar Rp 1.243.197.232.309 menjadi Rp 5.099.960.524.965.
Terlihat dalam LHKPN, harta Sandiaga yang mengalami kenaikan jumlah nilai antara lain surat berharga.
Tahun 2016 surat berharga milik Sandi sebesar Rp 3.721.379.813.530, tahun ini menjadi 4.707.615.685.758.
Harta tidak bergerak milik Sandi berupa tanah dan bengunan juga mengalami kenaikan nilai.
Jika tahun 2016 harta tidak bergerak Sandi sebesar Rp 113.516.301.444, tahun ini menjadi Rp 191.644.398.989.
Sejumlah tanah dan bangunan yang dilaporkan Sandiaga tersebar di dalam hingga luar negeri.
Tampak Sandiaga memiliki tanah dan bangunan di Jakarta Selatan dan Tangerang, ada pula di Singapura dan Amerika Serikat.
Sandiaga Uno ngaku sudah habis Rp 1 Triliun di Pilpres 2019
Mengaku habis harta banyak di Pilpres 2019, kekayaan Sandiaga Uno kini sudah bertambah puluhan miliar dari sumber kekayaannya.
Sandiaga Uno mengakui jika dirinya sudah habis lebih dari Rp 1 Triliun pada Pilpres 2019 yang lalu.
Pada kontestasi Pilpres 2019, Sandiaga Uno digandeng oleh Prabowo Subianto.
Sedangkan lawannya merupakan petahana Jokowi yang menggandeng KH Maruf Amin.
Baru sekitar satu tahun kontestasi Pilpres 2019 sudah berlalu, namun harta kekayaan Sandiaga Uno sudah bertambah puluhan miliar Rupiah.
Investasi yang Sandiaga Uno tanam, kini sudah berbuah.
• Katalog Promo Terbaru Alfamart 19 Juni 2020, Promo Akhir Pekan Hingga Diskon Belanja Pakai Non Tunai

Papa Online julukan Sandiaga Uno baru saja meraup Rp 32 miliar lebih dari salah satu dividen sahamnya.
Sandiaga Uno disebut-sebut bakal maju lagi di Pilpres 2024 setelah gagal di Pilpres 2019 mendampingi Prabowo Subianto dari pasangan Jokowi - KH Maruf Amin.
Melansir kompas.com ( TribunMadura.com network ), Sandiaga Uno baru saja dapat dana segar dari PT Saratoga.
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk membagikan dividen sebesar Rp 149,2 miliar atau Rp 55 per saham kepada para pemilik saham.
Di dalam perusahaan tersebut, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta memiliki 21,51 persen atau sebanyak 583,56 juta lembar saham.
Artinya, dari pembagian dividen tersebut, Sandiaga mendapatkan Rp 32,09 miliar.
Presiden Direktur Saratoga Michael W.P. Soeryadjaya mengatakan, keputusan perusahaan untuk membagikan dividen adalah bagian dari komitmen jangka panjang Saratoga kepada pemegang saham.
“Fokus kami tetap pada penguatan fundamental perusahaan investasi melalui strategi investasi yang disiplin dan terukur. Dalam situasi yang dinamis dewasa ini, Saratoga akan selalu waspada dan tetap berusaha mengoptimalkan setiap peluang bisnis, sesuai dengan kebijakan investasi perusahaan,” ujar dia usai RUPST Saratoga, Rabu (17/6/2020).
• Bahaya, Jangan Serahkan Kartu KKS PKH ke Orang Lain, Ada Ancaman Pidananya, Simak Penjelasannya
• Terbaru Harga Oppo dan Spesifikasi di Pertengahan Juni 2020, Oppo A52, Oppo Reno Hingga Oppo Find X2
• Terbaru, Daftar Harga Emas Jumat 19 Juni 2020, Harga Emas Antam Menurun, Simak Selengkapnya
Dia menjelaskan, pada akhir 2019 nett asset value Saratoga mencapai Rp 22,85 triliun.
Angka tersebut meningkat 44,9 persen dibandingkan pada 2018 lalu yang hanya sebesar Rp 15,77 triliun.
Kenaikan nilai investasi dalam saham dan efek ekuitas tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga saham mark to market dari PT Adaro Energy Tbk, PT Tower Bersama Infrastrukture Tbk dan PT Merdeka Copper Gold Tbk.
Adapun keuntungan bersih Saratoga di 2019 dari investasi dan efek ekuitas lainnya mencapai Rp 6,22 triliun.
Sementara penghasilan bunga dan investasi sebesar Rp 2,01 triliun.
Sementara itu, Direktur Keuangan Saratoga, Lany D. Wong menambahkan, tahun 2019 Saratoga membukukan rekor pendapatan dividen tertinggi sebesar Rp 1,99 triliun.
Pendapatan dividen tersebut meningkat 121,5 persen daripada perolehan tahun 2018 sebesar Rp 900 miliar.
“Sebagai perusahaan investasi aktif Saratoga akan terus mengoptimalkan peluang investasi pada tiga sektor yaitu sumber daya alam, infrastruktur dan konsumen. Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai setiap perusahaan investasi, sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Indonesia di berbagai daerah,” kata Lany.
Sandiaga Uno Habis Lebih Rp 1 Triliun di Pilpres 2019
Pengusaha Sandiaga Uno terus bergerak.
Gagal di Pilpres 2019 sebagai Calon wapres Prabowo Subianto, tak berarti Sandiaga Uno vakum. Ragam aktivitas sosial politik agenda rutinnya.
Bagaimana peluang Sandiaga Uno di Pilpres 2024?
Apakah Sandiaga berani melawan Pasangan Prabowo Subianto & Puan Mararani putri Megawati?
Betulkan duet Prabowo Subianto - Puan Maharani paket kuat?
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diprediksi akan menarik karena Presiden saat ini, Joko Widodo (Jokowi) dipastikan tidak boleh mencalonkan kembali sesuai ketentuan undang-undang.
Salah satu orang yang disebut-sebut bakal maju dalam Pilpres 2024 adalah Sandiaga Uno.
Dalam Pilpres 2019 lalu, Sandi yang berpasangan dengan Prabowo Subianto gagal memenangi Pilpres setelah kalah dari Jokowi-KH Maruf Amin.

Nama Sandiaga Uno dalam konteks Pilpres 2024 juga sempat disinggung Jokowi pada awal tahun 2020 lalu.
"Yang saya hormati senior-senior Hipmi, mantan ketua umum yang tidak bisa saya sebut satu per satu. Yang hafal saya hanya satu. Bapak Sandiaga Uno. Hati-hati 2024," kata Jokowi yang saat itu membuka pelantikan BPP Himpi dimana Sandiaga hadir di dalamnya.
Terkait peluangnya maju di Pilpres 2024, Sandiaga Uno memberi tanggapan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra juga berbicara soal kemungkinan berhadapan dengan Prabowo jika mencalonkan lagi serta peta pemilih di Pilpres 2024 yang disebut Sandi bakal berubah jauh.
Berikut wawancara Refly Harun dengan Sandiaga Uno yang dirangkum Tribunnews.com, Senin (19/5/2020) dari kanal Youtube Refly Harun:
1. Peluang Sandiaga Uno untuk Menjadi Ketua Umum Gerindra
Di awal wawancaranya, Refly menanyakan kemungkinan Sandiaga Uno untuk menjadi Ketua Umum Partai Gerindra dalam Kongres Gerindra tahun ini.
Refly mengatakan dengan posisi Prabowo yang kini sibuk menjabat Menteri Pertahanan, tidak menutup kemungkinan bagi Sandi untuk maju sebagai Ketum Gerindra.

Sandi kemudian menjawab bahwa Prabowo dipastikan bakal maju kembali sebagai Calon Ketua Umum Partai Gerindra di kongres tahun ini.
Sandi bahkan telah memberikan dukungan secara langsung kepada Prabowo.
"Sekitar Januari akhir atau Februari awal, beliau (Prabowo) ngajak ngomong berdua dan beliau mengatakan akan maju kembali menjadi Ketua Umum di kongres yang akan datang. Kongres rencanamnya sebelum lebaran tapi karena covid-19 ya ditunda."
"Saya katakan, itu hak prerogratif (Prabowo) dan saya mendukung (Prabowo maju kembali sebagai Calon Ketua Umum Gerindra," terang Sandi.
2. Soal Rumor Sandiaga Ditinggalkan Prabowo saat Negosiasi dengan Jokowi
Lebih lanjut, Sandi ditanya Refly soal opini yang muncul bahwa Sandi ditinggalkan saat Prabowo melakukan negosiasi hendak masuk ke pemerintahan menjelang Oktober 2019 silam.
Menjawab hal itu, Sandi mengatakan ada pembicaraan di awal soal negosiasi itu.

Di sisi lain, dirinya saat itu belum resmi kembali ke Partai Gerindra.
Proses negosiasi dilakukan oleh Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra bukan dalam kapasitasnya sebagai mantan Calon Presiden.
"Jadi pembicaraanya bukan antar paslon tetapi antara Gerindra dan koalisi Indonesia Maju,"ungkapnya.
3. Kata Sandi soal Posisi Partai Gerindra dan Kader yang Kritik Pemerintah
Soal posisi Gerindra saat ini, Sandi menegaskan Gerindra adalah partai pendukung pemerintah dengan dua menteri di kabinet.
Namun, Sandi mengakui terdapat kader Gerindra yang diberi kebebasan yakni Fadli Zon yang diketahui masih terus melancarkan kritik ke pemerintah.
Hal itu juga berlaku untuk dirinya.
"Pak Fadli itu bicara bukan mewakili Gerindra , Fadli Zon sebagai wakil rakyat. Saya juga bukan jubir Gerindra dan saya buka jubir siapa-siapa, tetapi saya ingin terus berada di tengah-tengah masyarakat," ujar dia.
4. Pilpres 2014, Kemungkinan Sandi Melawan Duet Prabowo-Puan Maharani dan Pasangan Anies-Sandi
Refly Harun kemudian menanyakan soal peluang Sandi maju di Pilpres 2024.
Menurut Refly, sudah muncul gagasan untuk memasangkan Anies Baswedan dengan Sandi atau AHY dengan Sandi.
Menjawab hal itu, Sandi mengatakan politik adalah sesuatu yang mengalir dan tidak bisa diatur-atur.
"Saya lihat politik itu nggak bisa kita atur-atur, politik itu mengalir saja. Saya akan lakukan terus dengan ada di tengah masyarakat. Saya akan fokus memberi solusi lapangan pekerjaan dan membantu masyarakat yang saat ini mengeluh soal kenaikan harga-harga, di bawah Relawan Indonesia Bersatu," ujar dia.

Masih belum puas dengan jawaban Harun, Refly kemudian bertanya jika nantinya di 2024 harus melawan Prabowo yang bisa saja berkolisi dengan Puan Maharani sebagai Calon Wakil Presiden.
"Bicara politik ini kan kemungkinan-kemunginan. Prabowo bisa saja maju lagi dan pasangannya Puan Maharani. Kemudian kelompok non state ini pengen figur lain. Anies-Sandi misalnya. Anda membayangkan nggak bung bakal berhadapan dengan Prabowo? head to head," cerca Refly.
Sandi kemudian mengaku tak ingin menjawab hal itu karena kemungkinan itu bagian dari hal yang tidak bisa ia kontrol.
"Ada hal yang bisa kita kontrol, ada hal yang tidak bisa kita kontrol. Hal-hal yang nggak bisa kita kontrol percuma kita ngebayangin, percuma mikirin karena kita nggak bisa kontrol. Hal-hal yang bisa kita kontrol saja yang kita pikirin," ujar Sandi.
Menurut Sandi, berkaca dari pengalamanya dalam kontestasi Pilkada 2017 dan Pilpres 2019, dalam politik tidak ada yang pasti dan sangat cair.
Di Pilgub DKI, awalnya ia maju sebagai Cagub dan di detik akhir ia justru menjadi Cawagub mendampingi Anies.
Padahal Anies sebelumnya tidak muncul sebagai Cagub.
Begitu juga dengan Pilpres 2019, dirinya diminta menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo di detik-detik akhir.
"Belajar dari dua pengalaman itu menurut saya (politik) sulit ditebak," ujar dia.
5. Sandi Prediksi Ada Perubahan Peta Pemilih di 2024
Sandi berpendapat Pilres 2014 akan berbeda dibanding Pilpres sebelumnya.
Hal ini karena ada perubahan demografi pemilih.
"Di 2024, demografinya akan berubah, populasi milenial akan menembus 50 persen, mereka yang berusia dibawahj 35 tahun. Menurut saya ini akan ada perubahan dari sisi elektoral. Ini yang saya belum dapat data terakhir karena saya nggak menjalankan politik praktis. Saya membayangkan profil pemilih kita akan berubah secara drastis dibanding tahun 2019," ungkapnya.
Terakhir Refly kemudian menanyakan biaya yang dilontarkan Sandi di Pilgub DKI dan Pilpres 2019.
Sandi menjawab ia mengeluarkan dana lebih dari Rp 300 miliar di Pligub DKI Jakarta dan Rp 600 miliar di Pilpres 2019.
"Jadi total 1 Triliun," sahut Refly.
Sandi membenarkan dan ia mengaku tidak menyesal.
"Buat saya tidak ada penyesalan, itu bagian pengorbanan dan perjuangan," kata dia.
(Tribunnews.com/Daryono)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saratoga Bagi Dividen, Berapa Duit yang Dikantongi Sandiaga Uno?" dan di Tribunnews.com judul Daftar Harta Kekayaan Sandiaga Uno