Virus Corona di Surabaya
Risma Ungkap Pola Penanganan Covid-19 di Surabaya, Kolaborasi dengan Hotel hingga Sulap Asrama Haji
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan pola penanganan pandemi virus corona di Kota Surabaya.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pola penanganan pandemi virus corona atau Covid-19 di Kota Surabaya dipaparkan langsung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kepada Menko PMK, Muhadjir Effendy, Jumat (19/6/2020).
Wali Kota Risma menyampaikan pola penanganan pandemi virus corona di Kota Surabaya kepada Muhadjir Effendy melalui pertemuan secara virtual.
Pembahasan secara virtual itu menjadi tindaklanjut dari pertemuan Muhadjir Effendy dengan Risma saat berkunjung ke Kota Surabaya beberapa waktu lalu.
• Kasus Covid-19 di Gresik Tembus 423 Orang, Didominasi Pasien dari Kawasan Perbatasan dengan Surabaya
• Pemprov Jatim Tegaskan Data Covid-19 yang Dirilis Valid, Beber Asal Usul Rekapan hingga Batas Waktu
• Kisah Perjuangan Pasangan Suami Istri Lawan Virus Corona, Petik Pelajaran Berharga selama Isolasi
Saat itu, Risma diminta untuk berbicara dihadapan kepala daerah lain.
Dalam kesempatan itu, Risma memaparkan berbagai macam upaya dalam menangani Covid-19 di Kota Surabaya.
Mulai dari pendataan dan memetakan klaster-klaster, hingga menampung pasien yang hasil rapid tesnya reaktif untuk diisolasi di hotel sembari menunggu hasil swab.
"Kami bekerjasama dengan lima hotel di Surabaya," kata Risma.
Dia juga mengungkapkan, Pemkot Surabaya menyulap Asrama Haji menjadi ruang isolasi bagi pasien Covid-19 OTG.
Kemudian, Pemkot Surabaya mendapat bantuan dari Badan Intelijen Nasional (BIN) dan BNPB berupa pinjaman unit mobil Laboratorium PCR untuk melakukan pemeriksaan massal di Kota Surabaya.

• Karena Masalah Sepele, Wanita ini Kehilangan Motor Honda Vario saat Diparkir di Jalan Setro Surabaya
• Motor Suporter Persebaya Dirampas Sekelompok Bandit saat Hendak Ikut Konvoi Ulang Tahun Bajul Ijo
Pola penanganan yang dilakukan Risma dengan menggencarkan tracing yang dibarengi dengan pemeriksaan massal juga disampaikan.
Dari mulai rapid test yang berlanjut ke swab bila reaktif, hingga treatment atau penanganan bila hasilnya menunjukkan positif terpapar virus corona.
"Kalau OTG, mereka kita bawa ke Hotel Asrama Haji. Tapi kalau ada gejala ditempatkan di rumah sakit," paparnya.
Dia juga menjelaskan mengenai pembentukan kampung tangguh Wani Jogo Suroboyo yang saat ini sudah dibentuk di 1.339 kampung yang tersebar di Kota Surabaya.
Hal ini juga membantu Pemkot Surabaya dalam upaya memutus mata rantai, sebab, di kampung tangguh ini juga dilengkapi dengan Satgas.
Pemkot saat ini juga sedang berfokus pada sosialisasi terkait protokol kesehatan yang termuat dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 28 tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Covid-19.
Risma memberi contoh, lewat Perwali itu juga akhirnya terbentuk mal tangguh, restoran tangguh, pasar tangguh. Termasuk pola di lingkungan pendidikan yang saat ini terus dipersiapkan.
"Bukan hanya di sekolah saja, tapi mulai dari berangkat, tiba di sekolah, ke toilet hingga pulang sampai tiba di rumahnya," terang Risma.