New Normal di Surabaya
Cerita Ladies Club di Masa Pandemi, Pendapatan Tak Menentu, Andalkan Tabungan untuk Bertahan
Selama 2 bulan terakhir Nina (bukan nama sebenarnya) (28) dirundung pilu. Sebab, ladang pekerjaannya tutup sementara selama pandemi
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Selama 2 bulan terakhir Nina (bukan nama sebenarnya) dirundung pilu.
Ladang pekerjaannua tutup sementara selama pandemi virus corona.
Nina kini tidak mendapatkan pemasukan sama sekali.
Sejak berpisah dengan suaminya beberapa bulan lalu, wanita berusia 28 tahun tersebut merantau dari Tretes ke Kota Surabaya.
Nina terpaksa 'terjun' di dunia malam setelah menginjakkan kakinya di Kota Surabaya.
Ya, keseharian Nina menjadi seorang Ladies Club atau LC di beberapa klub.
Lokasi klub yang Nina singgahi tergantung permintaan pelanggan.
• BREAKING NEWS: Tambah 10, Jumlah Kasus Virus Corona di Sumenep Madura Jadi 35 per 23 Juni 2020
• Aurel Ingin Menikah di GBK dan Undang 50 Ribu Orang, Atta Halilintar Hitung Biaya Capai Rp 25 Miliar
• Bukan Koin Rp 1000 Gambar Kelapa Sawit, Ini Penampakan Uang Logam Termahal Keluaran Bank Indonesia
"Saat klub-klub tutup sementara, saya mengandalkan uang tabungan untuk kebutuhan keluarga sehari-hari dan juga anak. Saat ini, saya tak ada pekerjaan lain selain menjadi LC. Saya jadi LC baru 2 Minggu sebelum Covid-19 meraja lela. Inginnya mencoba usaha lain tapi tak punya modal," katanya pada TribunMadura.com Kamis (18/6/2020).
Di masa transisi new normal, beberapa klub di Kota Surabaya kembali buka.
Tentu, pengelola klub haru mematuhi sejumlah syarat terkait protokol kesehatan. Nina akhirnya bisa mengais pundi-pundi uang kembali.
Kamis minggu lalu, Nina mendapat pesanan dari seorang pria untuk menemani di Luxor Night Club, Jalan Pahlawan, Surabaya. Perjamnya, Nina mendapat bayaran Rp 60 ribu.
• Jadwal Acara TV Selasa 23 Juni 2020 ANTV GTV Indosiar RCTI SCTV Trans TV, Ada Film Premium Rush
• Kisah Pasien Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Jatim yang Sembuh, Menikmati Suasana Kafe Saat Perawatan
• Kasus Demam Berdarah Dengue di Jatim Tembus 5.733 Kasus dengan 52 Kematian, Ini Langkah Dinkes Jatim
"Saya baru mulai bekerja lagi Kamis Minggu lalu. Saya hanya dapat satu pelanggan. Pendapatan perbulan tak menentu, saya tak menghitung secara pasti. Pesanan paling ramai saat hari libur dan akhir pekan," kata ibu satu orang anak ini.
Kendati Kota Surabaya memasuki masa transisi new normal, bukan berarti Covid-19 telah hilang.
Oleh sebab itu, Nina mengungkapkan masih ada perasaan takut tertular Covid-19 ketika kembali bekerja.