Virus Corona di Surabaya
Perawat RSI Surabaya Meninggal Dunia Terinfeksi Virus Corona, Sudah Hampir 20 Tahun Bekerja
Perawat RSI Surabaya di Jalan Ahmad Yani meninggal dunia terinfeksi virus corona Covid-19.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Sulastri, perawat yang sehari-hari bertugas di Rumah Sakit Islam Surabaya di Jalan Ahmad Yani, meninggal dunia.
Sulastri meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona Covid-19, Rabu (1/7/2020).
Direktur Rumah Sakit Islam Surabaya, dr Samsul Arifin mengatakan, sebelum meninggal dunia, perawat tersebut menjalani perawatan insentif sepekan lalu.
• Satpol PP dan Linmas Surabaya Dilarang Kunjungi Kantin Samping Kantor, Pedagang Keluhkan Turun Omzet
• Sebanyak 110 Perawat di Jawa Timur Terpapar Virus Corona Covid-19, Terbanyak dari Surabaya
• UPDATE Virus Corona di Kediri, Satu Pasien Covid-19 Meninggal, Dua Orang Lainnya Dinyatakan Sembuh
"Yah seminggu yang lalu, yang bersangkutan sakit, panas dan batuk langsung dilakukan pemeriksaan," kata dr Samsul Arifin saat dihubungi.
"Awalnya negatif, terus dilakukan pemeriksaan ulang swab, ternyata positif," sambung dia.
Meski pasien sudah ditangani dan dipastikan tak memiliki penyakit komorbid, kondisi perawat ini semakin memburuk.
"Terus Senin itu beliau gagal nafas dan dipasang ventilator. Awalnya gak mau, tapi kami paksa," kata dia.
"Padahal gak punya komorbid, hanya gagal nafas tapi tahu-tahu selang tiga hari kondisinya drop," ungkapnya.
Dikatakan dr Samsul Arifin, almarhumah kini sudah dimakamkan di wilayah tempat tinggalnya.
• Pesawat Garuda Indonesia hingga Citilink Buka Lagi Rute Penerbangan ke Banyuwangi Mulai 1 Juli 2020
• Bupati Pamekasan Lepas Puluhan Santri Ponpes Sidogiri, Sampaikan Pesan Mendalam untuk Para Santri
Meski demikian, hal itu dipastikan sudah mendapat izin pihak keluarga maupun warga sekitar.
Standar pemakaman perawat itu juga dilakukan sesuai dengan prosedur pasien Covid-19.
"Perizinan tetap jadi pertimbangan pertama. Dan kami tetap menggunakan protokol kesehatan, ujarnya.
Menurut Samsul Arifin, Sulastri selama bekerja adalah sosok pegawai yang berdedikasi tinggi terhadap tanggung jawab pekerjaan.
Terlebih, kata dia, saat rumah sakit dipenuhi pasien virus corona.
"Beliau kerja udah lama sejak tahun 1996, sekitar 20 tahunan lah," tutur dia.
"Sebulan yang lalu dia saya tugaskan sebagai Kepala Unit Rawat Inap," lanjutnya.
"Terus setelah itu saya tugaskan untuk mencatat semua pasien yang kena covid-19 untuk dilaporkan dinas. Eman dia S2 keperawatan," kenangnya.