Virus Corona di Surabaya
Ibu Hamil Rentan Tertular Virus Corona Covid-19, Diminta Jalani Rapid Test Mendekati Hari Kelahiran
Ibu hamil diminta agar menjalani rapid test saat usia kehamilan mencapai 37 minggu,
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Surabaya, dr Brahmana Askandar mengimbau ibu hamil di Kota Surabaya untuk mempersiapkan proses persalinannya lebih awal.
Satu di antaranya, ibu hamil diminta agar menjalani rapid test saat usia kehamilan mencapai 37 minggu,
Menurut dia, ibu hamil sangat rentan terinfeksi virus corona Covid-19, bahkan dapat menular ke bayinya.
• Ibu Hamil Rawan Terpapar Corona, POGI Dorong Rumah Sakit Bersalin Buka Ruang Isolasi Pasien Covid-19
• Ibu Hamil di Surabaya Bisa Jalani Tes Swab Covid-19 Virus Corona, Tes PCR Difasilitasi Pemkot
• Ibu Hamil di Kota Batu Wajib Jalani Rapid Test, Tak Ada Pungutan Biaya Tes Cepat Alias Gratis
"PR juga untuk kami, bahwa ibu hamil mungkin saat 37 minggu harus dilakukan rapid test," kata dr Brahmana Askandar Kamis (2/7/2020).
"Datang ke rumah sakit bersalin juga harus di rapid tes ulang begitu," sambung dia.
Selain rapid tes, jika bumil memiliki waktu lebih, Brahmana lebih menyarankan untuk melakukan tes swab PCR agar segera mengetahui status Covid-19 yang lebih akurat.
"Idealnya swab tapi swab butuh waktu. Rapid itu yang memungkinkan," kata dia.
"Kalau lebih bagus tes cepat molekuler tapi lebih susah ketersediaannya lebih jarang," ucapnya.
• Terinfeksi Virus Corona, Ibu Hamil Delapan Bulan di Kota Batu Meninggal Dunia Bersama Bayinya
Perlu diketahui, jika status bumil terkonfirmasi corona, di Surabaya, terdapat enam rumah sakit rujukan untuk persalinan.
Di antaranya adalah RSU dr Soetomo, RS Angktan Laut (RSAL), RSUD BDH, RSUD Soewandhie, RS Unair dan RS Husada Utama, cukup banyak.
Namun seperti yang diberitakan sebelumnya, saat ini rumah sakit rujukan tersebut dipenuhi bumil yang terinfeksi corona.
Untuk itu, kini pihaknya sedang mendorong agar setiap rumah sakit bersalin memiliki fasilitas ruang isolasi bagi ibu hamil yang terpapar Covid-19.
"Nanti semua rumah sakit bersalin kami minta untuk menguprade agar ada ruang isolasi agar beban RS rujukan berkurang," pungkasnya.
• Positif Virus Corona Covid-19, Perempuan ini Naik Bus Umum Pulang ke Ponorogo dari Surabaya
Difasilitasi Pemkot
Ada kabar bahagia untuk para ibu hamil di Kota Surabaya.
Kini, para ibu hamil di Kota Surabaya tidak perlu cemas menanti kelahiran bayi pada masa pandemi Covid-19 virus corona.
Sebab, Pemkot Surabaya bakal memfasilitasi swab test pada ibu hamil usia kandungan ke 37 minggu.
Nantinya, hal ini akan mempengaruhi penanganan pada ibu hamil yang akan diberikan pada masa pandemi Covid-19.
"Jadi dalam masa pandemi ini, semua ibu hamil di minggu ke-37 akan kita lakukan swab," kata Kepala Dinkes Surabaya, Febria Rachmanita, Kamis (2/7/2020).
Febria Rachmanita mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan pemetaan terkait dengan penanganan ibu hamil di Kota Surabaya.
Artinya, bila dari hasil swab yang dilakukan didapati ada yang positif, maka sudah disiapkan secara khusus.
Jika hasil tes swab ibu hamil itu negatif, juga sudah ditentukan penanganannya.
Kata ebria Rachmanita, hasil dari swab itu mempengaruhi rujukan nantinya.
• Pencuri Motor di Kota Malang Ditembak Polisi, Berusaha Melawan dengan Pisau saat Ditangkap
• Wisata Gunung Bromo Siap Dibuka secara Bertahap, Hanya 739 Wisatawan Diizinkan Masuk pada Tahap 1
"Sehingga pada saat teman-teman puskesmas ataupun bidan praktik swasta dan rumah sakit lainnya untuk merujuk ibu hamil itu sudah pasti (hasilnya)," ujar dia.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya sudah menunjuk beberapa rumah sakit secara khusus yang diperuntukkan untuk ibu hamil yang terpapar.
Bahkan, menurut Risma rumah sakit yang dipilih itu sudah menyatakan siap.
"Kita sudah nunjuk rumah sakit obgyn untuk melahirkan, ada beberapa yang siap dia kalau terpapa," kata Risma.
"Mereka butuh peralatan apa kita akan bantu," terang Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu.
Dari keterangan resmi Pemkot Surabaya sudah ada lima rumah sakit yang dipersiapkan dan digandeng Pemkot.
Rumah sakit itu di antaranya, RSIA Putri, RSIA Kendangsari, RS Al-Irsyad, RSUD dr M Soewandhie, dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH).
Sebelumnya, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Surabaya mendorong Pemkot Surabaya untuk memfasilitasi tes swab atau tes PCR Covid-19 pada ibu hamil usia 37 minggu.
Pasalnya berdasarkan Diskusi webinar program AWC (Airlangga Webinar Conference) Covid-19 series yang diadakan Fakultas Kedokteran Unair pada 11 Juni 2020, mengungkap fakta dalam sehari ada 7 kasus pasien yang datang ke kamar bersalin RSUD dr Soetomo membawa hasil rapid test positif.
Ketua POGI Surabaya, dr Brahmana Askandar SpOG K-Onk mengungkapkan jika ibu hamil datang tanpa membawa data hasil tes Covid-19, mak pihak rumh sakit tidak akan berani melakukan penanganan.
Untuk itu POGI mengusulkan saat di Puskesmas ibu hamil yang datang pada usia kehamilan 37 harus di tes swab. Sehingga saat bersalin dokter akan tahu status ibu hamil negatif atau positif.
"Jika pada kehamilan 37 minggu, belum ada tesnya kemudian datang ke kamar bersalin pembukaannya sudah 8. Kami tidak punya waktu untuk melakukan test, kan jadi sangat bahaya karena belum ada data, kemudian bercampur dengan pasien lain itu jadi penyulit," urainya.