Virus Corona di Malang
Satu Bayi Kembar Milik Pasien Covid-19 yang Berusaha Kabur dari RS Saiful Anwar Malang Meninggal
Seorang bayi dari perempuan milik pasien Covid-19 yang beberapa waktu lalu berusaha kabur dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang meninggal dunia.
Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Seorang bayi dari perempuan milik pasien Covid-19 yang beberapa waktu lalu berusaha kabur dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang meninggal dunia.
Kabar tersebut disampaikan juru bicara satgas Covid-19 Kota Malang, dr Husnul Muarif kepada awak media, Senin (20/7/2020).
Dia menyampaikan, perempuan yang berusaha kabur tersebut merupakan seorang ibu yang baru saja menjalani persalinan.
Perempuan itu melahirkan dua orang bayi kembar.
• 28 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di Pilbup Sumenep Dinyatakan Reaktif Hasil Rapid Test
• Dua Pelaku Jambret Ponsel Milik Mahasiswa di Puncak Mandala Malang adalah Sekawan Asal Bengkulu
• UPDATE CORONA di Nganjuk Minggu 19 Juli, 2 Pasien Covid-19 Meninggal, 65 Sembuh, OTG 3.176 Orang
Satu bayi miliknya meninggal dunia.
Sedangkan satu bayi lainnya sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
"Ibunya itu positif Covid-19. Kalau bayinya yang meninggal dunia hasilnya negatif berdasarkan Tes Cepat Molekuler (TCM). Dan yang satu lagi kami belum dapat informasi," ucapnya.
Meninggalnya bayi yang tidak diketahui jenis kelaminnya itu, disebabkan karena lahir secara prematur.
Informasi tersebut didapatkan dr Husnul Muarif dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
"Kalau bayi prematur itu kan belum cukup sebulan. Sehingga fungsi organ pernafasan, paru-paru kemudian jantung belum normal," ucapnya.
Saat ditanya apakah seorang bayi dari ibu yang terkonfirmasi Covid-19 dapat tertular, dr Husnul mengatakan, hal tersebut bisa saja terjadi apabila ada kontak erat.
Akan tetapi, kejadian yang menimpa perempuan asal Kedungkandang itu telah diminimalisir sejak dini oleh RSSA Malang.
Hal tersebut dilakukan dari proses persalinan yang melalui operasi caesar.
Operasi caesar itulah yang dianjurkan guna meminimalisir adanya penularan Covid-19 kepada anaknya.
"Anjurannya memang seperti itu. Jadi lahirnya melalui operasi. Karena penularan Covid-19 terjadi ketika ada kontak erat. Salah satunya melalui cairan, baik cairan droplet maupun cairan yg lain," terangnya.
Meski tidak dilakukan kontak erat secara langsung, asupan gizi kepada bayi yang baru lahir tetap dilakukan.
Yakni dengan cara memompa ASI ibu agar diminum oleh anaknya yang telah dipisah di ruang bayi.
• Jelang Hari Raya Idul Adha Dinas Peternakan Kabupaten Malang Belum Terima Laporan Hewan Ternak Sakit
• Angka Kesembuhan di Jatim Diharapkan Naik, Stadion Gelora Joko Samudro Siap Tampung Pasien Covid-19
• Tanpa Surat Lengkap, Truk Towing dan Moge Diamankan Polisi, Tertangkap Razia di Jalur Pantura Tuban
"Untuk Covid-19 ini bayi tetap diperbolehkan minum ASI. Ini berbeda dengan kasus HIV yang justru tidak diperkenankan atau tidak diperbolehkan untuk minum ASI," ucapnya.
Sementara ibu dari bayi tersebut kini menjalani isolasi mandiri di rumahnya dengan pantau dari Puskesmas Kedungkandang.
Kondisi perempuan tersebut sehat dan membutuhkan waktu untuk memulihkan kondisi tubuhnya usai melahirkan secara operasi.
"Ibunya sehat. Cuma belum bisa bergerak aktif dan semi mandiri. Saat ini masih dibantu saudaranya untuk keperluan sehari-hari," tandasnya.