Berita Malang
Pemkab Siap Fasilitasi Internet dan Wifi Gratis bagi Pelajar Sekolah di Tiap Desa Kabupaten Malang
Penyediaan fasilitas internet wifi secara gratis di setiap desa di Kabupaten Malang.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Pandemi virus corona membuat siswa dan siswi di Kabupaten Malang tak bisa belajar di sekolah.
Walhasil kegiatan belajar mengajar dilakukan melalui online dan butuh koneksi internet.
Menyadari paket internet membuat orang tua siswa merogoh kocek lebih dalam, Bupati Malang, Muhammad Sanusi mengaku, pihaknya akan keluarkan solusi.
• Gubernur Jatim Minta Kepala Desa Berikan Tempat Fasilitas Internet Gratis untuk Siswa Belajar Online
• Kantor Kelurahan di Kediri Disulap Jadi Tempat Wifi Gratis Siswa Belajar Online saat Masa Pandemi
• Mengenal Arti Fetish, Viral Karena Aksi Gilang Predator Fetish Kain Jarik Bungkus Pocong Terkuak
Solusi itu berupa penyediaan fasilitas internet wifi secara gratis di setiap desa di Kabupaten Malang.
"Kami sediakan wifi untuk belajar bagi siswa," kata Bupati Malang, Muhammad Sanusi ketika dikonfirmasi.
"Jadi desa yang tidak ada sinyal siswanya tidak terganggu, saat belajar," ujar dia.
Namun, para siswa dan siswa tampaknya harus sabar menunggu.
Karena, realisasi penyediaan internet gratis itu ternyata masih dibicarakan.
"Sekda (sekretaris daerah) dan camat akan rapat untuk internet bagi siswa kebutuhan masing-masing desa," terang pria yang pernah menjadi guru bahasa Inggris itu.
• Inilah 15 Jenis Fetisisme yang Perlu Diketahui, Tak Kalah Aneh dari Fetish Kain Jarik Bungkus Pocong
Sanusi mengaku belum tahu biaya penyediaan internet gratis.
Tapi, Pemkab Malang akan mengambil uang dari anggaran belanja tidak terduga atau BTT.
Sebagai alternatif, dana dari bantuan operasional siswa daerah (BOSDa) tengah disiapkan.
"Itung itungannya Sekda nanti. Kalau boleh dari BOSda ya dipakai," terang politisi PDIP ini.
Jika wacana itu telah jadi terealisasi, wifi gratis akan ditempatkan terserah kebijakan kecamatan atau pemerintah desa.
Karena ditempatkan terpusat, para siswa dan siswi akan bertatap muka demi internet gratis.
"Pokoknya tempat yang bisa menampung siswa agar nyaman belajar dan harus jaga jarak," kata dia.
"Lokasinya tergantung desa atau kecamatannya," ungkap Sanusi. (ew)