Berita Surabaya
UNIK, Wisuda Mahasiswa ITS Surabaya Menggunakan Game Minecraft, Simak Prosesinya
ITS menghadirkan prosesi wisuda virtual kali pertama yang dirancang dengan menggunakan Minecraft, sebuah jenis permainan virtual merancang balok-balok
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Meski di tengah pandemi, mahasiswa ITS Surabaya akhirnya bisa menjalankan wisuda.
Namun bukan wisuda yang biasa, tapi wisuda yang dikemas dengan cara yang unik.
Wisuda ini menggunakan game Minecraft yang didesain sedemikian rupa.
Juga memanfaatkan aplikasi lain, wisuda ini akhirnya sukses digelar.
Upaya memberikan ketuntasan pendidikan untuk mahasiswanya di tengah pandemi dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan menggelar Wisuda ke-121 secara daring, Minggu (2/8/2020).
• Update Harga HP Samsung Agustus 2020, Dilengkapi Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy Note 20 Ultra
• Demo Pekerja Hiburan Malam di Balai Kota Surabaya, Keluhkan Perwali 33 Tahun 2020: 5 Bulan Tak Kerja
• Bersama Hingga Tutup Usia, Meski Kerap Bertengkar, Kembar Siam 68 Tahun ini Enggan Dioperasi
Wisuda ini sebelumnya sempat dijadwalkan di awal pandemi, namun akhirnya ditunda setelah hari pertama digelar.
Dalam wisuda ini, ITS menghadirkan prosesi wisuda virtual kali pertama yang dirancang dengan menggunakan Minecraft, sebuah jenis permainan virtual merancang balok-balok.
Hadziq Fabroyir SKom PhD, salah satu dosen Departemen Teknik Informatika ITS yang mengembangkannya menjelaskan, jika membuat bangunan gedung Graha Sepuluh Nopember ITS secara virtual tersebut menggunakan Minecraft Education Edition yang telah dilanggan oleh ITS.
"Dengan menggunakan konsep ini, saya bersama dengan 14 orang lainnya yang menyukai permainan ini berinisiatif membuat bangunan virtual khusus untuk memeriahkan wisuda yang seharusnya digelar secara luring pada Maret 2020 ini,"urainya.
Sebenarnya, timnya sempat kurang referensi terkait bentuk gedung karena memang tidak ada yang ingat bagaimana bentuknya secara detail dan tidak mungkin survey ke lokasi pada masa pandemi ini.
“Akhirnya, kami merangkai konstruksi graha di Minecraft berdasarkan gambar-gambar yang kami kumpulkan dari internet,” ujarnya.
Pengoperasiannya juga dilakukan secara langsung ketika Wisuda ke-121 dilaksanakan.
• Film Train to Busan 2: Peninsula Dominasi Box Office di 7 Negara, Raup Hampir 3 Juta Penonton
• Massa di Tulungagung Unjuk Rasa Tolak Paham Radikalisme dan Komunisme, Teroris yang Jadi Alasannya
Komunikasi antar pemain yang bergabung di proses Wisuda Minecraft ITS dilakukan melalui Discord.
Zoom hanya menerima video feed dari OBS Virtual Camera yang ditransmisikan dari server Minecraft ITS.
Istimewanya lagi, Wisuda ke-121 ITS ini juga mendapat sambutan dari Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak yang terhubung secara daring.
Komedian terkenal Lies Hartono atau dikenal dengan Cak Lontong dan presenter televisi nasional Brigita Manohara yang kebetulan keduanya juga alumni ITS turut memberikan pesan dan motivasi bagi seluruh wisudawan yang telah hadir secara daring.
Sebanyak 570 mahasiswa dari Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK), Fakultas Teknologi Kelautan (FTK), dan Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) melaksanakan prosesi wisuda secara daring dari tempat tinggal masing-masing.
Sedangkan para pimpinan ITS menghadiri prosesi wisuda secara luring di Gedung Research Center (RC) ITS dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
Walaupun dilaksanakan secara daring, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng yang memimpin prosesi optimistis jika pelaksanaan wisuda ini dapat mengobati rindu momen berakhirnya kuliah di ITS yang sempat ditunda karena banyak pertimbangan pada 15 Maret lalu.
“Sebenarnya, ITS telah menunggu waktu yang tepat supaya (wisuda) dapat dilaksanakan seperti biasa, ternyata kondisi berkata lain,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
Terkait semester depan atau semester ganjil yang akan dilaksanakan secara daring, rektor yang akrab disapa Ashari ini mengungkapkan bahwa Wisuda ke-122 ITS nantinya bisa saja dilaksanakan secara luring atau kembali daring, tergantung dari perkembangan kondisi pada saat itu.
“Namun sebetulnya, banyak mahasiswa ITS yang lebih memilih untuk dilaksanakan wisuda secara luring,” pungkasnya.