Virus Corona di Surabaya
748 Guru SMP di Kota Surabaya Jalani Rapid Test dan Tes Swab Virus Corona, 65 Orang Reaktif
Ratusan guru SMP di Surabaya mengikuti rapid test gratis yang digelar oleh Pemkot Surabaya, Senin (3/8/2020).
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Ratusan guru SMP di Surabaya mengikuti rapid test gratis yang digelar oleh Pemkot Surabaya, Senin (3/8/2020).
Rapid test dan tes swab massal yang digelar di Gelora Pancasila itu diikuti ratusan peserta.
Kepala BPB Linmas Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, total kuota yang disediakan Pemkot Surabaya sebanyak 1.000 orang, namun peserta yang hadir dilaporkan sekitar 748 orang.
Mereka terlebih dahulu menjalani rapid test virus corona.
• Ramalan Zodiak Cinta Selasa 4 Agustus 2020, Aquarius Singkirkan Kesepian, Pisces Bertemu Seseorang
• Ramalan Zodiak Selasa 4 Agustus 2020, Taurus Dapat Banyak Kejutan Indah, Cancer Bingung dan Emosi
• Mayat Laki-Laki di Jurang Sampang Ditemukan dalam Kondisi Membusuk, Punya Riwayat Penyakit Epilepsi
"KTP Surabaya sebanyak 652 orang, KTP luar Surabaya 96 orang," kata Irvan Widyanto.
Tes massal itu dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
Irvan Widyanto mengungkapkan, hasil rapid test 65 orang dilaporkan reaktif.
• Dewi Perssik Belikan Hadiah Emas Batangan 100 Gram untuk Keluarga di Jember, Harga 1 Emas Rp 95 Juta
• Katalog Promo Indomaret 3 Agustus 2020, Diskon Detergen, Shampoo, Susu dan Camilan Beli 2 Gratis 1
• Inul Daratista Marah Namanya Dicatut dalam Penipuan: Aku Tidak Pernah Pinjam Uang pada Siapapun
Mereka kemudian dilanjutkan dengan tes swab yang juga difasilitasi oleh Pemkot Surabaya.
Tes swab 65 guru yang reaktif itu dilakukan bersama dengan pegawai dari OPD pemerintahan sebanyak 30 orang. Sehingga yang jalani tes swab dalam pemeriksaan massal itu sebanyak 95 orang.
Dengan rincian, 90 orang ber-KTP Surabaya, dan lima orang ber-KTP luar Surabaya.
"Petugas yang terlibat di lokasi setelah selesai kegiatan dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan cairan disinfektan untuk menghindari penularan virus Covid-19 dari pasien reaktif," terang Irvan Widyanto.